Definisi
Precision medicine atau personalized medicine merupakan sebuah inovasi terbaru dalam dunia kedokteran dimana proses penanganan penyakit seorang pasien dilakukan berdasarkan big data, yang meliputi: data genomik, riwayat kesehatan, gaya hidup serta lingkungan tempat tinggal pasien tersebut. Dokter akan memilih penanganan dan perawatan yang tepat terhadap penyakit pasien sehingga proses pengobatannya lebih terpersonalisasi. Hal ini berbeda dengan proses pengobatan tradisional pada umumnya, dimana tindakan medis yang diambil didasarkan pada kondisi rata-rata pasien secara umum. Misalnya, dokter akan memberikan obat X yang sama pada 3 orang pasien yang menderita penyakit Y. Hal ini berbeda pada precision medicine, dimana seorang dokter akan mengidentifikasi terlebih dahulu data genomik ketiga pasien tersebut, memeriksa seluruh catatan riwayat kesehatannya, mempertimbangkan gaya hidup serta tempat tinggalnya, sebelum memutuskan akan memberi obat X atau Z kepada ketiga pasien yang menderita penyakit Y. Pada precision medicine, tindakan medis yang diberlakukan pada tiap-tiap pasien dapat berbeda meskipun penyakit yang dideritanya sama. Ini karena terdapat variabilitas genetik pada tiap-tiap individu, sehingga respon suatu obat pun juga dapat berbeda-beda.
Konsep precision medicine mirip dengan mekanisme donor darah. Dimana seorang pasien yang membutuhkan transfusi darah tidak diberikan darah secara acak, melainkan harus melalui proses pencocokan terlebih dahulu.
Latar Belakang
Precision medicine telah diinisiasi oleh negara-negara maju seperti Inggris, Amerika dan Uni Eropa sejak tahun 2014. Metode pengobatan ini muncul sejak diselesaikannya Proyek Genom Manusia, dimana informasi yang diperoleh diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mentransformasi kedokteran genetik, sehingga Proyek Genom Manusia tidak terbatas hanya dengan mengidentifikasi mutasi atau kelainan kromosom.
Tahap Pelaksanaan
Pengobatan presisi dimulai dengan mengidentifikasi biomarker si pasien. Biomarker adalah indikator proses patologis atau respon penanda suatu pengobatan. Biomarker dapat berupa data genom si pasien, kadar substansi dalam darah, atau hasil pencitraan medis. Status biomarker seorang pasien ditentukan menggunakan alat-alat diagnostik atau next generation sequencing (NGS). Dokter juga akan mengambil keputusan terkait pengobatan yang cocok berdasarkan riwayat kesehatan keseluruhan, jenis kelamin, usia, kondisi microbiome, faktor sosio-ekonomi, pola makan, gaya hidup, dan lain sebagainya. Dokter kemudian akan memberitahu pasien mengenai hasil pengujian biomarkernya, dan perusahaan farmasi akan mengembangkan obat khusus berdasarkan biomarker si pasien tersebut. Dalam precision medicine, pasien juga mungkin akan terlibat dalam suatu penelitian. Informasi sekuens genom dan exomes si pasien dapat disimpan (biobanking), digunakan dan diinterpretasi kembali jika ada indikasi.
Perkembangan Precision Medicine di Indonesia
Indonesia telah menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan pengobatan presisi melalui dikembangkannya Biomedical Genome-based Science Initiative (BGSi) oleh Kemenkes RI. Penyelenggaran BGSi telah ditetapkan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dan Laboratorium Biorepositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, serta berkoordinasi dengan rumah sakit unit pelaksana teknis yang ditetapkan sebagai hubs.
Namun penyelenggaraan precision medicine di Indonesia tampaknya tidak mudah. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti: rendahnya pengetahuan masyarakat tentang bidang genomik, biaya sekuens genomik yang tinggi, keterbatasan alat clinical decision support (CDS) serta tenaga ahli genomik yang mampu menginterpretasikan informasi genomik yang kompleks tersebut.
Manfaat Precision Medicine
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pengembangan pengobatan presisi. Bagi pasien, di antaranya: meningkatkan efektivitas obat terhadap pasien dan tingkat kelangsungan hidup pasien, serta menurunkan kemungkinan timbulnya efek samping obat yang tidak diinginkan. Sedangkan bagi sistem pelayanan kesehatan, pengobatan presisi dapat membantu meningkatkan manajemen penyakit pasien, mengurangi durasi hospitalisasi, membantu menghindari biaya perawatan yang lebih mahal sehingga sumber daya rumah sakit bisa lebih termanfaatkan dengan baik. Pengobatan presisi juga akan membantu pengembangan obat-obatan baru lainnya, dan membantu penyelenggaran uji coba klinis (clinical trials) yang lebih efektif, efisien, dan etis.
Referensi
- https://medlineplus.gov/genetics/understanding/precisionmedicine/definition/
- https://fkkmk.ugm.ac.id/memahami-kedokteran-presisi-dalam-konteks-perkembangannya-di-indonesia/
- https://www.fda.gov/medical-devices/in-vitro-diagnostics/precision-medicine
- https://health.ucdavis.edu/precision-medicine/what-is-precision-medicine.html
- https://www.genome.gov/genetics-glossary/Precision-Medicine
- https://www.nih.gov/about-nih/what-we-do/nih-turning-discovery-into-health/promise-precision-medicine
- https://yankes.kemkes.go.id/read/1845/koordinasi-penyusunan-strategi-nasional-genomik-dan-precision-medicine-indonesia
- https://www.indonesiajournalchest.com/index.php/IJC/issue/view/223/Perkembangan%20Precision%20Medicine%20di%20Indonesia
- https://www.efpia.eu/about-medicines/development-of-medicines/precision-medicine/#:~:text=%E2%80%9CPrecision%20medicine%20is%20a%20healthcare,resulting%20in%20improved%20health%20outcomes%E2%80%9D.