Mohon tunggu...
Endah Rosa
Endah Rosa Mohon Tunggu... Penulis - Bibliophile.

Currently interested in health-related topics and foods.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Teknologi Digital terhadap Kesehatan Otak

3 Desember 2024   07:20 Diperbarui: 3 Desember 2024   07:21 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh penggunaan teknologi digital terhadap kesehatan otak (Sumber: Eraspace.com)

Akses dengan komputer terutama dalam mempelajari suatu informasi baru berdampak positif terhadap kesehatan mental seorang lansia. Selain itu, keberadaan aplikasi-aplikasi terapi dan self-management di smartphone serta video-video edukasi dapat memberi dampak positif terhadap penurunan depresi dan gangguan kecemasan.


Namun, di balik manfaatnya yang cukup beragam, penggunaan media digital juga memiliki dampak negatif, yakni berupa:

1.Kemampuan fokus menurun

Terlalu sering melihat smartphone, televisi, bermain video game dapat memperbesar peluang seseorang terkena gejala penyakit ADHD (attention-deficit hyperactivity disorder). Hal ini karena penggunaan teknologi-teknologi digital tersebut membuat penggunanya melakukan multitasking dan fokusnya senantiasa berubah, sehingga dapat merusak fungsi otak.

2.Menurunkan kecerdasan sosial dan emosional

Anak-anak yang sering bermain video game dan menghabiskan waktu dengan teknologi digital akan lebih cenderung banyak menghabiskan waktu sendiri (self-isolation). Hal ini akan berdampak pada kemampuan komunikasi dengan orang lain. Selain itu, terlalu sering bermain video game dapat membuat si anak kesulitan untuk mengenali emosi seseorang, sehingga kepekaan sosialnya bisa menurun.


3.Mengalami gangguan tidur


Layar tablet dan smartphone menghasilkan cahaya LED (light-emitting diode) yang dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh.  Paparan cahaya LED ini dapat merubah kadar melatonin tubuh (hormon yang berperan dalam aktivitas tidur) dan menurunkan kualitas tidur. 

Kualitas tidur yang buruk bisa menurunkan kemampuan kognitif, menghasilkan perubahan pada otak (terutama pada konektivitas saraf, dan volume gray-matter) serta membuat penderitanya rentan terkena penyakit Alzheimer dan kepikunan.


4.Mengganggu perkembangan otak dan kemampuan kognitif


Seorang anak yang menghabiskan lebih banyak waktu melihat layar digital daripada membaca buku akan memiliki masalah terhadap pengembangan kemampuan bahasa. Mereka akan sulit untuk memproses informasi yang didapat dari hasil membaca.

REFERENSI

Small, G.W., Lee, J., Kaufman, A., Jalil, J., Siddarth, P., Gaddipati, H., Moody, T.D., Bookheimer, S.Y. 2020. Brain health consequences of digital technology use. Dialogues in Clinical Neuroscience, 22(2): 179-187.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun