Beranjak dewasa, internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup. Internet telah menjadi suatu kebutuhan primer bagi sebagian besar orang di masa kini. Namun kira-kira bagaimanakah dampak dari penggunaan teknologi-teknologi digital ini terhadap kesehatan otak kita?
Penggunaan teknologi digital ternyata dapat memberi dampak positif maupun negatif bagi kesehatan otak. Adapun dampak positif yang dapat diperoleh dari penggunaan teknologi digital ini, yakni:
1.Melatih saraf otak
Online-searching merupakan suatu aktivitas yang kita lakukan ketika kita ingin mengetahui sesuatu secara lebih detail. Jemari kita akan secara otomatis mengetik informasi yang ingin kita pelajari melalui Google dan membacanya dengan sigap.Â
Aktivitas ini ternyata merupakan suatu bentuk latihan bagi otak dan dapat mencegah penurunan fungsi kognitif. Seseorang yang pandai melakukan aktivitas online-searching, pensinyalan saraf otaknya lebih aktif dibandingkan seseorang yang kurang pandai melakukan kegiatan serupa.
 Aktivasi ini paling utama terjadi pada bagian otak yang berperan dalam pengambilan keputusan, pemikiran kompleks, dan penglihatan (kutub frontal, temporal anterior, cingulate anterior dan posterior, dan hippocampus). Hal ini mengindikasikan bahwa mencari suatu informasi via internet dapat mengaktifkan pensinyalan saraf-saraf di otak.
2.Meningkatkan kemampuan memori
Sebuah studi melaporkan bahwa melatih kemampuan otak menggunakan aplikasi maupun program latihan otak yang ada di komputer dapat meningkatkan kemampuan memori dan bahasa.
3.Meningkatkan kemampuan multitasking
Di zaman serba teknologi saat ini, multitasking telah menjadi suatu skill yang umumnya dimiliki oleh generasi muda. Ini karena ketika melakukan eksplorasi di internet (saat menunggu loading misalnya) seseorang akan secara otomatis beralih ke informasi lain dalam komputer mereka. Contoh lain dari multitasking misalnya melalui proses 'klik' berbagai macam sumber informasi sekaligus.Â
Kemampuan multitasking dapat membuat seseorang menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang lebih singkat, namun di saat yang sama skill ini juga dapat menurunkan kemampuan kognitif dan membuat individu tersebut cenderung melakukan kesalahan. Kemampuan multitasking bisa ditingkatkan dengan bermain video game.Â
Sebuah studi melaporkan bahwa partisipan yang bermain video game jenis balapan dengan banyak rambu-rambu di sekelilingnya memberi dampak baik terhadap kemampuan kognitif otaknya, terutama pada working memory (bagian memori yang berperan untuk menyimpan informasi jangka pendek) dan divided-and-sustained attention.
4.Meningkatkan kemampuan untuk memproses informasi visual
Bermain video game ternyata dapat memberi dampak baik terhadap kesehatan otak, bila tidak dilakukan secara berlebihan. Seseorang yang bermain video game dengan durasi 4 hari setiap minggu (1 jam per hari) selama 6 bulan mengalami peningkatan pada kemampuan pemrosesan informasi visual, kemampuan spasial, multitasking, reaction time dan mental rotation. Lebih menariknya lagi, seorang dokter bedah yang bermain video game melakukan lebih sedikit kesalahan saat operasi dibandingkan dokter bedah yang tidak bermain video game. Bermain video game ternyata dapat meningkatkan kemampuan motorik dan kognitif seorang dokter bedah.