orang lain. Perasaan-perasaan ini sebenarnya alami dan sering kali dapat mendorong kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Rasa diterima atau dipuji meningkatkan self-love dan semangat untuk terus maju, terutama dalam kehidupan profesional atau sosial. Namun, bagaimana jika yang kita rasakan justru sebaliknya?
Sebagai manusia, fitrah kita adalah ingin diakui, diterima, dan diapresiasi olehPerasaan rendah diri, minder, merasa tidak pantas, dan tidak layak bisa muncul kapan saja dan sering kali tanpa kita sadari. Perasaan-perasaan ini menghancurkan afirmasi diri, menimbulkan overthinking yang berlarut-larut, bahkan dapat membuat kita ingin menyerah. Jika kamu sedang merasa seperti ini, mungkin ada beberapa pemicu yang bisa kamu kenali, dan tentunya ada cara untuk keluar dari perasaan negatif ini.
Pemicu Perasaan Rendah Diri dan Tidak Pantas
- "Kamu Gak Pantas, Gak Layak!" - Ucapan Langsung dari Orang Lain
Pernah dengar kalimat seperti ini? Mendengar seseorang mengatakan bahwa kita tidak layak bisa sangat menyakitkan. Kata-kata kasar ini bagaikan racun yang menyebar ke seluruh jiwa, membuat kita meragukan kemampuan diri sendiri. Bahkan meskipun orang tersebut mengatakannya dalam keadaan marah atau frustrasi, kata-kata itu bisa terus menghantui dan memengaruhi cara kita memandang diri sendiri.
- Perlakuan Orang Lain yang Mencerminkan "You're Not Worth It"
Selain kata-kata, tindakan juga bisa menjadi penyebab perasaan rendah diri. Jika orang-orang di sekitar memperlakukan kamu dengan cara yang merendahkan, menyepelekan, atau tidak menganggap keberadaanmu, ini bisa memicu perasaan bahwa kamu memang tidak layak. Misalnya, diabaikan dalam diskusi, tidak dihargai pendapatmu, atau diperlakukan seolah-olah kontribusimu tidak penting. Perlakuan semacam ini bisa merusak rasa percaya diri secara perlahan, tanpa kamu sadari.
- Menganggap Diri Sendiri Tidak Layak, Tanpa Ada yang Mengatakannya
Ini adalah pemicu paling berbahaya karena datang dari dalam diri sendiri. Meski tidak ada yang mengkritikmu secara langsung, kamu bisa merasa tidak layak hanya karena keyakinan negatif yang kamu tanamkan sendiri. Perasaan ini sering kali muncul dari kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain atau terlalu fokus pada kelemahan daripada kelebihan. Jika terus dibiarkan, ini bisa membentuk pola pikir negatif yang sulit diubah.
- Pengalaman Kegagalan yang Berulang
Mengalami kegagalan, terutama jika terjadi secara berulang, bisa memicu perasaan bahwa kamu memang tidak mampu. Kegagalan dalam pekerjaan, hubungan, atau usaha lainnya sering kali meninggalkan luka yang mendalam. Lama-kelamaan, kamu mungkin merasa bahwa kesuksesan memang bukan untukmu dan bahwa kamu tidak akan pernah bisa mencapainya.
- Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan yang negatif, seperti tempat kerja yang penuh kompetisi tidak sehat, keluarga yang kurang suportif, atau teman-teman yang suka meremehkan, bisa memengaruhi cara kita memandang diri sendiri. Jika kamu dikelilingi oleh orang-orang yang terus-menerus menyalahkan atau merendahkanmu, tak heran jika perasaan minder dan rendah diri menjadi sesuatu yang kamu rasakan setiap hari.
Cara Mengatasi Perasaan Rendah Diri dan Tidak Pantas
Berita baiknya, kamu tidak perlu terjebak dalam perasaan ini selamanya. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki pandanganmu terhadap diri sendiri:
- Sadari Bahwa Kamu Tidak Sendirian
Hampir semua orang pernah merasa tidak layak pada satu titik dalam hidupnya. Ini adalah bagian dari perjalanan kita sebagai manusia. Jangan biarkan perasaan ini membuatmu merasa terisolasi. Sadari bahwa perasaan minder itu normal dan bisa diatasi.
- Kenali Pemicu Utamanya
Cobalah untuk menyelami perasaanmu dan tanyakan pada diri sendiri, apa yang sebenarnya menjadi pemicu utama perasaan ini? Apakah kata-kata orang lain? Kegagalan? Atau mungkin ekspektasi yang terlalu tinggi dari dirimu sendiri? Dengan mengenali akar masalah, kamu akan lebih mudah mencari solusinya.
- Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Salah satu jebakan terbesar dalam perasaan rendah diri adalah membandingkan diri dengan orang lain. Ingat, setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Apa yang tampak sebagai kesuksesan orang lain mungkin tidak seindah yang terlihat. Fokuslah pada dirimu sendiri dan perbaiki apa yang bisa kamu kontrol.
- Latih Diri untuk Berpikir Positif
Membangun afirmasi positif sangat penting. Mulailah dengan hal-hal kecil, seperti mengucapkan hal-hal baik tentang dirimu setiap pagi. Ubah pikiran negatif menjadi afirmasi positif, misalnya dari "Aku tidak mampu" menjadi "Aku akan mencoba dan belajar lebih baik."
- Lingkari Dirimu dengan Orang-Orang yang Positif
Lingkungan yang mendukung sangat penting dalam proses penyembuhan perasaan rendah diri. Cari teman atau komunitas yang memberikan dukungan emosional dan energi positif. Mereka bisa membantumu melihat dirimu dengan cara yang lebih baik.
- Belajar Menerima Kelemahanmu
Tidak ada manusia yang sempurna. Kelemahan adalah bagian dari diri kita yang seharusnya kita terima, bukan kita benci. Terima bahwa kamu tidak harus hebat dalam segala hal, dan itu tidak mengurangi nilaimu sebagai manusia.
- Berusaha, Lalu Serahkan Kepada Allah
Dalam Islam, salah satu konsep tertinggi adalah tawakal, atau menyerahkan segala hasil usaha kepada Allah setelah kita berjuang sebaik mungkin. Dengan menyerahkan segalanya kepada Sang Pencipta, hati kita bisa lebih tenang dan kita bisa menghadapi tantangan dengan keyakinan bahwa apa pun hasilnya, itu adalah yang terbaik menurut rencana-Nya.
Â
Perasaan rendah diri, minder, dan merasa tidak layak adalah sesuatu yang bisa dialami siapa saja. Namun, jangan biarkan perasaan ini mendefinisikan siapa kamu. Kenali pemicunya, cari solusinya, dan yang paling penting, kembalilah kepada Allah. Setiap langkah kecil yang kamu ambil menuju penerimaan diri adalah kemenangan besar. Dengan keyakinan dan usaha yang gigih, kamu akan menemukan cahaya di tengah kegelapan.
Semoga artikel ini memberikan pencerahan dan membantu kamu bangkit dari perasaan yang menghalangi potensi diri. Kamu berharga, kamu layak, dan kamu mampu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H