Kemana larinya selembar duit kertas berwarna merah, bertuliskan seratus ribu rupiah?
Tikus mana yang mampu membolongi kalengku dan memangsa isinya? Tubuhku merosot, lunglai diatas lantai.
Sampai, sebuah tangan menepuk bahuku pelan dan terdengar suara rendah, "maaf bu, duitnya bapak pinjam dulu! Untuk bayar iuran dua setengah persen!"
Seketika tangisku pecah. Bibirku kelu. Tak mampu aku mencerna, tentang iuran dua setengah persen. Apakah itu? Apa bisa mengadakan pesta dengan telur balado untuk anakku?
Arghhh, lagu happy birthday to you, terus bersenandung dipikiranku. Semakin lama liriknya berubah .. happy birthday to yul.. happy birthday to yull.. to yull.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H