Mohon tunggu...
Endah Suyarini
Endah Suyarini Mohon Tunggu... Lainnya - Saya bekerja dari subuh hingga malam hari. Jabatan saya sebagai seorang istri dan ibu. Disebuah perusahaan rumah tangga.

Saya suka menulis dan membaca, terutama tentang gosip viral. Selain itu juga mengisi waktu dengan bermain brick blok dan merecoki anak yang sedang main. Paling suka lagi adalah rebahan. Sekedar menikmati kipas angin didaerah panas ini, sambil mendengarkan cerita horor lewat aplikasi merah, atau membaca novel-novel fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Happy Birthday to You

8 Oktober 2024   10:46 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Juli adalah bulan penuh hikmat untuk kami. Bulan suka cita. Kenapa? Karena dibulan itu, dua anggota keluarga kami berulang tahun. Tepatnya, dua anak kami merayakan tanggal dan bulan kelahirannya. Bersyukur mereka lahir dibulan yang sama, dan kami, orang tuanya memang berharap mereka lahir dibulan yang sama. Agar irit biaya saat ulang tanggal dan bulan seperti ini. Cukup satu kali pesta, dua perayaan terlampaui.

Maklumlah, buat kami yang berpenghasilan minimalis, pesta perayaan adalah hal yang tabu. Tapi, kami tetap ingin mengadakan hal itu. Bukan bermaksud memaksakan diri, apalagi hedon. Hanya ingin sesekali anak-anak merasakan "pesta" supaya sedikit merasakan sensai tiup lilin yang biasa dilakukan mereka yang berduit. Agar nanti menjadi bahan cerita saat kumpul dengan teman-temannya.

Jangan ditanya menu untuk melengkapi acara nanti. Tidak perlulah diceritakan. Karena kami ini menerapkan gaya hidup tiarap. Iya, tiarap! Bukan lagi merendah. Karena rendah, sudah menjadi bagian dari kami yang melekat, bukan sekedar kiasan. Kami merendah, serendah-rendahnya hingga dasar bumi pun kami kecup. Kurang mesra apa kami dengan bumi yang dipijak? Sangat mesra!

Telor balado, oseng toge dan orak tempe (halah! Jadi, ketahuan menunya apa! Tapi, tak apa lah!) Ya, menu itu adalah menu istimewa untuk kami yang akan menjadi menu utama nantinya. Tidak lupa kegiatan sakral berupa tiup lilin. Akan ku belikan dua buah donat berselimut gula halus berwarna putih yang akan dibeli di pedagang jajan pasar yang biasanta mangkal didepan mini market.

Terbayang sudah suasana ceria dioesta nanti. Senyum-senyum aku membayangkannya, padahal esekusi belum terjadi, masih satu minggu lagi. Tapi, senangnya terasa dihati sejak dini.

Hari yang dinanti tiba. Namun, semua berjalan seperti biasa dipagi indah ini. Anak-anak bersiap sekolah denga seragam merah putihnya. Hanya ucapan selamat dan rangkaian doa indah untuk mereka. Tiup lilin akan menjadi kejutan selepas maghrib nanti.

Lagi-lagi aku tersenyum membayangkannya. Mereka pasti akan kegirangan, tertawa dan mungkin terharu bahagia. Hal itu akan menjadi pengingat bagiku, bahwa masih ada keindahan didunia ini yang patut disyukuri.

Setelah mengantarkan mereka sampai depan pintu rumah petak kami, aku membalikan badan gegas menuju kamar.

Tanganku meraih kaleng bekas biskuit. Hatiku berdebar saat membuka tutup kaleng yang sengaja aku lakban berlapis-lapis.

Dan, tralala... hatiku mencelos, tatapanku terpaku. Kudapati, pantat kalengku bolong dan kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun