Mohon tunggu...
Endah Suyarini
Endah Suyarini Mohon Tunggu... Lainnya - Saya bekerja dari subuh hingga malam hari. Jabatan saya sebagai seorang istri dan ibu. Disebuah perusahaan rumah tangga.

Saya suka menulis dan membaca, terutama tentang gosip viral. Selain itu juga mengisi waktu dengan bermain brick blok dan merecoki anak yang sedang main. Paling suka lagi adalah rebahan. Sekedar menikmati kipas angin didaerah panas ini, sambil mendengarkan cerita horor lewat aplikasi merah, atau membaca novel-novel fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Love

Kapan Nikah? Nikah Kapan?

23 April 2024   21:57 Diperbarui: 23 April 2024   22:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alamak, menyebalkan!

Jadi, mau tidak mau, dengarkan saja! Biarkan mereka berceloteh sesuka hati. Hidup kita, kitalah yang bertanggung jawab. Jangan, sampai kita jadi susah hati.

Mereka sekedar penyumbang saran. Jika, bermanfaat silahkan diterapkan sarannya. Jika, menyebalkan apalagi menyusahkan, cukup bungkus pakai koran bekas dan buang.

Dan, apapun yang menjadi pilihan kita, ya, kitalah yang mempertanggungjawabkannya. Jangan, meminta pertanggungjawaban mereka, pada setiap putusan yang kita ambil.

Jodoh itu rejeki dari Tuhan. Biar Tuhan yang atur. Kita cukup berdoa dan berharap dipertemukan dengan pasangan yang baik dan bertanggungjawab.

Buat mereka yang sibuk mengurusi perkara pasangan orang, cobalah menghadap Tuhan dan tanyakan mengapa si fulan belum juga berjodoh!

Seringkali perkara jodoh membuat seseorang tidak nyaman. Mereka tidak tahu, bagaimana kita berusaha mencari pasangan. Seberapa banyak kita dikecewakan dan bagaimana kita menyembuhkan luka atas nama cinta.

Mencari jodoh, tidak seperti membeli air mineral yang tinggal sebut merek dan terpajang dietalase toko. Setiap individu memiliki kreterianya masing-masing. Memiliki harapannya masing-masing dan Tuhan sudah menggariskannya.

Daripada meneriaki untuk segera menikah, lebih baik beri dukungan untuk mendapat kehidupan berkualitas dengan atau tanpa pasangan. Hargai setiap perjuangannya, bukan sok tahu dengan mengatakan si fulan kurang usaha.

Selama dia baik-baik saja dan bahagia, itu cukup. Kesehatan mental jauh lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun