Mohon tunggu...
Endah Suyarini
Endah Suyarini Mohon Tunggu... Lainnya - Saya bekerja dari subuh hingga malam hari. Jabatan saya sebagai seorang istri dan ibu. Disebuah perusahaan rumah tangga.

Saya suka menulis dan membaca, terutama tentang gosip viral. Selain itu juga mengisi waktu dengan bermain brick blok dan merecoki anak yang sedang main. Paling suka lagi adalah rebahan. Sekedar menikmati kipas angin didaerah panas ini, sambil mendengarkan cerita horor lewat aplikasi merah, atau membaca novel-novel fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tukar Nasib

23 Maret 2024   15:44 Diperbarui: 23 Maret 2024   15:48 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ya, beli yang lima kilo atau dua belas kilo. Sama-sama gas. Di warungnya idosemar atau mpok alpa ada banyak itu." Usul Buk Sul.

"Iya, banyak Bu. Isi dompet yang gak banyak. Mosok yo, aku negmut gaa biar kenyang! Mbelug tho, perutku." Tanggap Dul Idul.

"Ya, sudah pake kayu bakar saja." Ide Pak Adam.

"Kayu bakar dari mana? Pohon pun langka, sudah jadi beton!" Sungut Dul Idul.

"Gimana ini! Istriku pasti ngomel-ngomel." Dul Idul semakin menggaruk kepalanya.

"Owalah ... ternyata kita masih miskin ya, Dul!"

"Yang bilang kaya tuh, siapa?" Sungut Dul Idul.

"Ya, gas tiga kilo yang langka itu. Secara tidak langsung menunjukan kita sudah kaya makanya langka. Atau..." Pak Adam berubah sendu.

"Atau apa?" Buk Sul penasaran dengan lanjutannya.

"Atau, orang miskin seperti kita memang sengaja dilangkakan kebutuhannya. Supaya, tidak betah. Frustasi dan akhirnya putus asa. Lalu, tahu kan, yang dilakukan orang putus asa? Menghilang dari bumi!" Pak Adam mendramatisir.

"Malah horor!" Dul Idul menjadi sebal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun