Mohon tunggu...
Endah Raharjo
Endah Raharjo Mohon Tunggu... -

~...~

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menyusuri Jejak Selsa

24 Juli 2013   19:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:06 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa sempat memburaikan rasa

Yang kini makin sesakkan dada

Sepertinya, bagi saya, akan lebih mantap bila ditulis lebih padat seperti ini:

Hingga malam berubah dini

Hanya bisa kueja namamu

Tanpa sempat kuburai rasa

Yang makin sesakkan dada

Salah satu puisi favorit saya adalah Purnama Sebelas, Sebelas Purnama. Puisi ini kena di hati (saya). Membacanya saya bisa menangkap rasa rindu seorang anak pada ibunya. Untuk puisi yang satu inipun saya gatal ingin memangkas sedikit pada bait terakhirnya. Seperti berikut ini: Versi asli:

Sebelas purnama, purnama sebelas

Telah pula berlalu

Seperti juga dirimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun