1. HASRAT
Psikolog itu mengulang pertanyaannya.
"Jadi masalahnya adalah seks?"
"Iya," kata kliennya, perempuan berumur sekitar 50 tahun.
"Maksud saya...," dahi psikolog berkerut. "Kenapa baru sekarang?"
"Hasrat ini sudah lama, saya tak bisa menahannya." Kliennya bergerak gelisah, "Saya ingin melakukannya dengan lelaki berbeda."
"Maaf, bagaimana dengan suami Anda? Apa dia tidak cukup...."
"Tidak. Dia cukup memuaskan. Kami masih rutin berhubungan,"Â potong kliennya cepat. "Saya hanya ingin melakukannya dengan lelaki berbeda. Itu saja."
"Itu wajar dan manusiawi." Kata psikolog. "Saya bisa memberi terapi untuk menghilangkan dorongan itu."
"Bila hasrat ini wajar, mengapa harus dihilangkan?" sang klien menatap psikolognya penuh arti.
***
2. GRATIS
Dua lelaki tua duduk-duduk sambil merokok dan minum kopi.
"Kamu tidak malu berbuat begitu?" Lelaki beruban itu tak menyembunyikan rasa jijiknya.
"Malu pada siapa?" Si duda yang botak ganti bertanya, asyik menghisap kretek yang terselip di bibir keriputnya.
"Anak-anak dan cucu-cucumu. Kamu tidak peduli pada mereka?"
"Mereka juga tidak malu membiarkanku begini." Matanya beredar mengitari rumah kecilnya yang reot. "Mereka tak pernah memberiku uang, tidak peduli meskipun aku makan nasi kucing tiap hari."
"Lalu apa hubungannya dengan perbuatanmu itu?"
"Aku nggak punya uang. Kalau beli perempuan harus bayar. Kalau dengan kambing bisa gratis," tukasnya santai, menghembuskan asap dari hidung.
***
3. OEDIPUS MOTHER COMPLEX
Perempuan paruh baya itu mendekap kepala kekasihnya dengan mesra.
"Sayang, kamu mau tahu mengapa perempuan berumur sepertiku menyukai berondong sepertimu?"
"Tidak, sebaliknya," kata kekasihnya, "aku ingin memberitahumu, mengapa lelaki muda sepertiku menyukai perempuan berumur."
"Oh, yah?" Permpuan itu tampak terkejut.
"Semua lelaki mewarisi bakat Oedipus," kata kekasihnya. Seperti bayi, dia meringkuk dengan nyaman di dada perempuan itu. "Tentu saja, kami tidak mungkin melakukannya dengan ibu kandung sendiri."
"Pantas, pasangan suami istri seumuran cepat kehilangan hasrat."
"Tepatnya, suami kamu? Apa itu alasanmu selingkuh dengan berondong?"
"Salah," kata perempuan itu. Tiba-tiba dia teringat pada anak lelakinya sendiri.
***
4. MAIN PEREMPUAN
Seorang mahasiswa yang hampir diwisuda mencoba menasihati temannya.
"Kapan kamu mau menyelesaikan kuliahmu?"
"Itu bukan urusanmu," sungut si teman.
"Kasihan orangtuamu. Mereka pasti tidak tahu kalau kamu jarang kuliah tapi rajin main perempuan."
"Kamu sok tahu! Siapa juga yang main perempuan?" Si teman menyilangkan kaki dengan tampang tak peduli.
"Itu! Sebanyak itu buat apa?" Mata dan dagunya ia gerakkan ke atas meja belajar. Tiga kotak kondom tergeletak di atasnya. Salah satunya sudah terbuka.
Teman yang jarang kuliah itu terbahak. Ia raih salah satu kotak, "Aku suka main belakang. Nggak doyan perempuan." Mata kirinya ia kedipkan.
"Kalau begitu aku sebaiknya pulang!"
***
'Dari Hasrat Hingga Main Perempuan' adalah kumpulan 4 cerita mini 100 kata kolaborasi Endah Raharjo dan Anto Rusdianto. Karya ini diikutkan pada Festival Fiksi Kolaborasi di Kompasiana, Jumat/18 Maret 2011 pukul 20.00 WIB.
FFK No. 87. Duet Mustahil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H