Namun, perlu kita cermati di dalam kehidupan nyata, banyak ditemui seorang penjahat menyandang nama dengan makna yang sangat bagus, bahkan mengutip nama seorang nabi. Tapi toh tidak menjamin sikap dan kehidupannya menjadi baik-baik saja.
Jadi, jika menginginkan sikap santun atau kehidupan yang baik bagi anak-anak, terlalu naif jika hanya mengandalkan pada nama yang disematkan. Hal yang lebih penting justru pola asuh dan contoh perilaku yang ditunjukkan oleh orang tua masing-masing.
Hak Anak Atas Sebuah Nama
Sesungguhnya, nama adalah hak anak yang menjadi kewajiban orang tua untuk memberikannya. Sah-sah saja jika orang tua ingin memberikan nama dengan makna yang baik, pun jika tanpa makna bukan hal yang salah. Namun, alangkah lebih baik jika nama yang diberikan memudahkan anak dan orang lain untuk melafalkan dan menuliskan.
Jika nama adalah doa, tentunya orang tua ingin agar dengan menyandang nama tersebut kehidupan anaknya selalu dilingkupi kemudahan, kebahagiaan dan kebaikan. Namun, jika menengok beberapa kejadian yang terjadi, sungguh tidak singkron antara tujuan dan nama yang tersemat.Â
Sejak awal nama anak sudah bermasalah dengan administrasi karena tidak sesuai dengan sistem. Nantinya anak akan bersekolah, sangat mungkin akan bermasalah lagi dengan sistem. Wah ... kalau sudah seperti ini apa mungkin anak akan bahagia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H