Mohon tunggu...
Endah Tri Rachmani
Endah Tri Rachmani Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga dengan 3 anak yang juga bekerja sebagai guru.

Menulis untuk berbagi kisah tentang cerita-cerita kehidupan di lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Awas! Herpes Zoster Mengintai

15 Agustus 2021   05:38 Diperbarui: 15 Agustus 2021   08:00 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama dua minggu ini, anak saya nomor dua yang berusia 8 tahun dalam masa pengobatan karena terkena penyakit herpes. 

Pada awalnya saya pikir itu hanya masalah gatal biasa pada kulit karena area kulit yang gatal hanya setempat dan sedikit terlihat kemerahan. Tidak terdeteksi adanya gelembung air di area kulit tersebut. Apalagi posisinya di perut, tepat dibekas karet celana. Jadilah saya berpikir itu karena efek karet celana saja.

Beberapa hari kemudian, keluhan gatal berpindah pada bagian kulit yang lain. Saya masih belum berpikir itu adalah herpes karena gatal pada area kulit yang awal sudah sembuh. Gatal yang awalnya di perut kali ini berpindah di dada sebelah kanan atas, tepat di atas puting payudara.

Walaupun kali ini area yang gatal terdapat gelembung air, saya masih belum curiga kalau itu herpes karena setahu saya, herpes pada kulit itu bentuknya seperti beruntusan, bergerombol dan berair serta berwarna kemerahan. Pada kasus anak saya, kulit seperti terkena cipratan air panas, melepuh dan berair serta berwarna kemerahan. Waktu itu saya hanya memberikan salep kulit gatal biasa yang ada di rumah.

Besoknya, anak saya mengeluh gelembung gatal di dada pecah, tapi masih terasa gatal. Pemikiran orang awam seperti saya masih saja belum terpikir kalau itu herpes. Saya justru merasa lega karena biasanya rasa gatal pada bekas luka justru pertanda kalau luka itu mau sembuh.

Hari berikutnya, di seputar mata anak saya terlihat beberapa gelembung kecil yang menyebar dan membuat kelopak mata terlihat sedikit bengkak. Karena kebetulan hari itu Minggu, saya menunda membawa anak saya berobat sambil melihat perkembangan lebih lanjut dari gelembung kecil tersebut.

Esok harinya, anak saya mengeluh tak bisa membuka mata saat bangun tidur dan kelopak mata terasa pegal. Saat saya lihat, ternyata banyak kotoran di mata dan gelembung itu semakin bertambah banyak. Ok, saatnya ke dokter. Saya tak berani mengambil resiko mengoles obat sembarangan di seputar mata, jadi lebih baik periksa ke dokter dan berharap mendapat obat yang diminum.

Cara Penularan Herpes Kulit

Saat periksa ke dokter, saya mendapat kepastian jika keluhan anak saya karena serangan virus herpes. Seperti umumnya virus, penyebaran penyakit ini seringkali karena kontak langsung dengan penderita atau karena penggunaan barang atau fasilitas umum secara bersama-sama.

Dalam kasus anak saya, dia tertular karena tidak bersih saat mandi setelah berenang di kolam renang umum. Di kasus lain yang pernah terjadi pada suami saya adalah tertular setelah bercukur di tukang cukur langganan.

Penanganan Penyakit Herpes Kulit

Selain minum obat dan mengoleskan salep pada luka lepuh di kulit, saya meminta anak saya tidak berbagi handuk dengan saudara-saudaranya. Selain itu juga saya minta sering-sering cuci tangan dan melarangnya memegang area luka untuk menghindari penyebaran ke area kulit yang lain atau menempelkan cairan lepuh ke benda-benda di rumah yang dipakai bersama.

Sehari setelah meminum obat dan mengoleskan salep, perubahan langsung terasa. Anak saya tidak lagi mengeluh pegal dan rasa gatal juga jauh berkurang. Akhirnya selesai juga drama gatal-gatal akibat herpes, bahkan sebelum dosis obat dokter habis.

Apa itu Penyakit Herpes Kulit?

Mengutip data dari e-journal.unair.ac.id, herpes kulit atau disebut juga sebagai herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Varisela-zoster yang bersifat terlokalisir, terutama menyerang orang dewasa dengan ciri nyeri radikuler, unilateral, dan gerombolan vesikel yang tersebar sesuai dermatom yang diinervasi oleh satu ganglion saraf sensoris.

Faktor Resiko Terkena Herpes Kulit

Beberapa faktor resiko terjadinya herpes zoster yaitu usia tua, disfungsi imun seluler, dan jenis kelamin perempuan. Pada kasus anak saya berarti karena dia anak perempuan yang sedang mengalami disfungsi imun seluler, usia tua bukan faktor mutlak terkena penyakit ini.

Obat untuk Herpes Kulit

Berdasar pengalaman anak saya saat berobat ke dokter, obat yang didapat terdiri dari dua jenis, yaitu obat oles berupa salep kulit acyclovir, dan obat yang diminum yaitu antibiotik, dan obat pereda nyeri dengan kandungan paracetamol.

Mari kita jaga kesehatan diri dan keluarga agar selalu bisa berkumpul dengan bahagia. Penyakit herpes kulit atau herpes zoster mungkin tidak berbahaya, namun jelas membuat penderita merasa sakit dan tidak nyaman. 

Segera bawa ke dokter jika ada keluhan gatal dan menyebar di kulit agar mendapat penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi lanjutan yang mungkin lebih parah dari penyakit awal. Salam sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun