Memang dengan banyaknya foto wajah mereka yang terpasang, orang jadi lebih mudah mengingat. Namun, sepertinya cara ini lebih cocok digunakan oleh para politisi muda yang wajahnya belum terlalu dikenal oleh masyarakat.
Bagi politisi senior, banyak cara lain yang lebih elegan untuk bisa terus diingat masyarakat. Misalnya saja dengan menjadi narasumber di acara sarasehan, menjadi donatur sekaligus ikut meramaikan kegiatan amal, dan lain-lain acara yang bersifat nyata dan menunjukkan kualitas diri mereka.
Efek Lain Pemasangan Baliho
Wajah kota yang menjadi tidak rapi bahkan terkesan berantakan karena baliho yang berjejer terlalu banyak serta pemerintah daerah yang tak mendapat apa-apa dari retribusi, adalah masalah lain yang timbul dari maraknya pemasangan baliho politisi tersebut.Â
Salah-salah, malah baliho tersebut ada yang mencopot dan menjadikan sebagai tutup jamban umum biar lebih manfaat. Kejadian ini nyata sudah dialami oleh baliho salah satu calon.
Pada prinsipnya, pemasangan baliho tidak jadi masalah jika memperhatikan estetika dan aturan yang ada.Â
Jangan sampai timbul masalah karena baliho yang dipasang di sembarang tempat dan apalagi tanpa ijin. Adu beken dengan cara yang keren, politisi sebagai pihak yang dijadikan panutan, seharusnya lebih memperhatikan masalah ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H