Asal mula peradaban masyarakat di Minahasa, Sulawesi Utara, diyakini berawal dari Watu Pinawetengan ini. Arti dari Watu adalah batu, dan Pinawetengan adalah tempat pembagian, atau diartikan janji. Di batu inilah dahulu kala terjadi musyawarah nenek moyang masyarakat Minahasa yang membagi membagi menjadi sembilan sub etnis.Â
Batu ini merupakan simbol persatuan antar sembilan sub etnis itu, karena jika terjadi perselisihan antar sub etnis maka akan diselesaikan secara musyawarah di sini. Dan batu ini juga mengingatkan bahwa pada asalnya mereka adalah bersaudara.
4. Kuliner Daging Kerbau di Kudus
Masyarakat Kudus mengikuti himbauan tersebut, bahkan mengembangkan kuliner khas Kudus yang tersaji dari daging kerbau. Seperti Pindang Kerbau, Sate Kerbau, Soto Kerbau dan Kerupuk rambak kulit kerbau.
Masih banyak lagi bukti-bukti Jejak Toleransi kebudayaan Indonesia, yang telah menjadi tradisi turun temurun selama berabad-abad. Yang semestinya menjadi acuan dalam kehdupan sehari-hari, sehingga tidak ada tempat lagi untuk tapak intoleransi dan radikalisme. karena jika kebudayaan leluhur mulai ditinggalkan, niscaya kehancuran akan datang pada bangsa Indonesia.
![Sumber: indonesian-tesury.blogspot.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/06/04/3-cara-5b14bdda16835f72e11611d2.jpg?t=o&v=555)
Pertama, kaburkan sejarahnya.Â
Kedua, hancurkan bukti-bukti sejarahnya sehingga tidak bisa lagi diteliti dan dibuktikan kebenarannya.
Ketiga, putuskan hubungan mereka dengan leluhurnya dengan mengatakan leluhurnya itu bodoh dan primitif.
Sebelum ketiga hal itu terjadi, yang artinya kita mendapat free ticket ke penjajahan lagi, sudah seharusnya kita menghidupkan terus kebudayaan dan tradisi lokal yang selama ini menjaga kita dari keterpecah belahan dan kehancuran.