Mohon tunggu...
Endah Marjoen
Endah Marjoen Mohon Tunggu... Arkeolog dan Penggiat Budaya Kreatif (Komunitas Luar Kotak) -

Arkeolog UI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kebudayaan Indonesia Ajarkan Toleransi Bukan Radikalisme

4 Juni 2018   11:21 Diperbarui: 5 Juni 2018   18:03 3940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asal mula peradaban masyarakat di Minahasa, Sulawesi Utara, diyakini berawal dari Watu Pinawetengan ini. Arti dari Watu adalah batu, dan Pinawetengan adalah tempat pembagian, atau diartikan janji. Di batu inilah dahulu kala terjadi musyawarah nenek moyang masyarakat Minahasa yang membagi membagi menjadi sembilan sub etnis. 

Batu ini merupakan simbol persatuan antar sembilan sub etnis itu, karena jika terjadi perselisihan antar sub etnis maka akan diselesaikan secara musyawarah di sini. Dan batu ini juga mengingatkan bahwa pada asalnya mereka adalah bersaudara.

4. Kuliner Daging Kerbau di Kudus

Sumber: menuinternasional.com
Sumber: menuinternasional.com
Meskipun masyarakat Kudus mayoritas beragama Islam tapi mereka enggan untuk menyembelih sapi, mereka lebih memilih untuk menyembelih kerbau. Tradisi ini berawal dari himbauan Sunan Kudus untuk menghargai umat Hindu yang menganggap sapi adalah hewan suci mereka. 

Masyarakat Kudus mengikuti himbauan tersebut, bahkan mengembangkan kuliner khas Kudus yang tersaji dari daging kerbau. Seperti Pindang Kerbau, Sate Kerbau, Soto Kerbau dan Kerupuk rambak kulit kerbau.

Masih banyak lagi bukti-bukti Jejak Toleransi kebudayaan Indonesia, yang telah menjadi tradisi turun temurun selama berabad-abad. Yang semestinya menjadi acuan dalam kehdupan sehari-hari, sehingga tidak ada tempat lagi untuk tapak intoleransi dan radikalisme. karena jika kebudayaan leluhur mulai ditinggalkan, niscaya kehancuran akan datang pada bangsa Indonesia.


Sumber: indonesian-tesury.blogspot.com
Sumber: indonesian-tesury.blogspot.com
Seperti yang dikutip dari Secret History of Freemasonry, bahwa ada tiga cara untuk melemahkan dan mejajah suatu negeri:

Pertama, kaburkan sejarahnya. 

Kedua, hancurkan bukti-bukti sejarahnya sehingga tidak bisa lagi diteliti dan dibuktikan kebenarannya.

Ketiga, putuskan hubungan mereka dengan leluhurnya dengan mengatakan leluhurnya itu bodoh dan primitif.

Sebelum ketiga hal itu terjadi, yang artinya kita mendapat free ticket ke penjajahan lagi, sudah seharusnya kita menghidupkan terus kebudayaan dan tradisi lokal yang selama ini menjaga kita dari keterpecah belahan dan kehancuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun