"Suka nulis dari kapan?"
"Oh jurnalis tohh.. pantes tulisannya bagus"
"Gimana sih biar bisa nulis dengan baik?!"
"Nyari ide atau inspirasinya dimana?"
Mungkin itu adalah beberapa deretan pertanyaan yang sering saya dapatkan ketika orang-orang mengetahui pekerjaan saya, sebagai jurnalis sekaligus blogger. Tapi, percayalah, meski pekerjaan saya dekat sama dunia tulis menulis tidak lantas membuat saya bisa menulis dengan baik. Bahkan hingga tulisan ini saya buat (22 maret 2016) saya masih sering ditegur sama produser soal menulis naskah.
"Endah, ini kenapa naskah macam press release?? Emangnya kamu humasnya tuh orang?!"
"Ini tulisan kamu mau menjelaskan apa sih? Anglenya darimana?"
"Jangan pakai angle yang ini, sudah terlalu biasa, cari angle lain sana trus tulis ulang naskahnya"
 "Endah, abis liputan mana naskahnya?? Buruuuu.."
Yahhhh seperti itulah dunia jurnalis setiap harinya. Jika kalian pikir menulis blog itu susah, coba bandingkan dengan dengan jurnalis yang harus menulis berita setiap hari dengan deadline. Saya tergolong masih beruntung cuma di'jatah' nulis berita minimal 2 artikel per hari. Kawan-kawan jurnalis di media online minimal harus menulis 5 berita.. bahkan ada yang sampai 10 berita per hari.
Tapi tidak berarti nulis blog juga jadi lebih mudah. Pekerjaan saya yang notabene setiap hari mengharuskan  tulis -- menulis sedikit banyak membuat saya lelah luar biasa jika harus menulis blog. Akibatnya, mood menulis blog bisa hilang berminggu-minggu bahkan pernah nyaris 6 bulan saya tidak menyentuh menulis di blog.Â
Saya hanya keluar masuk sambil melototin layar komputer dengan pikiran kosong. Hadeuuhh!!! *jedotin kepala ke layar computer*. Untungnya jika saya sedang produktif menulis, saya memilih menggunakan metode auto publish satu kali seminggu sehingga saya punya beberapa stok artikel yang tetap bisa tayang meski saya tidak menulis. Jadi, blog bisa tetap terupdate.
Biasanya jalan-jalan ini cukup efektif buat saya mengingat kembali perjalanan dulu. Cara lain? Buka kembali folder foto-foto. Cara ini juga ampuh untuk mengingat kembali semua memori dan kejadian selama perjalanan karena saya memang suka foto-foto objek apa saja yang saya lewati *beberapa teman suka bilang saya suka objek gajebo, Gak Jelas Boo!!*
Pada akhirnya, ada satu komentar produser yang kadang suka bikin saya keki. "Endah, kenapa tulisan kamu di blog lebih bagus daripada naskah beritamu sih?!, kan sama-sama nulis" Dan jawaban saya adalah "yaiyalah. Kalau nulis blog tuh bisa nulis satu kalimat trus didiemin selama satu minggu atau satu bulan lebih sampai dapat mood lagi buat nulis. Lhaa kalau nulis berita, baru juga nulis judul udah diteriakin "endah, naskah mana naskah, buruuu.. udah mau deadline nih" mana sempet mikir kata-kata ciamik buat dituangkan di naskah" sambil melengos ke arah produser. Wkwkwkwwk (EKW)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H