Mohon tunggu...
Endah Kurniati
Endah Kurniati Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik, Penulis

Penulis buku Non Fiksi yang sedang belajar jadi Novelis di platform digital. Menulis sebagai Katarsis, aktif sebagai Duta Kesehatan Mental DANDIAH CARE

Selanjutnya

Tutup

Money

Program Kemitraan Ekonomi Desa, Memerankan BUMDes dalam Revitalisasi Warung Tradisional Menjadi Warung Modern

12 Juli 2020   19:05 Diperbarui: 13 Juli 2020   11:56 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi : sosialisasi kemitraan ekonomi desa di kabupaten Cianjur

Dalam rapat terbatas sekira bulan Desember 2019 lalu tentang penyaluran dana desa tahun 2020, Pak Presiden Jokowi berharap BUMDes sebagai Badan Usaha Milik Desa dapat melakukan kemitraan dengan sector  swasta besar sehingga kedepan pemasaran produk bisa tersambung dengan rantai pasok nasional. Efek turunannya, produk unggulan di desa bisa tembus ke marketplace nasional bahkan global.

Pemerintah terus menambah alokasi dana desa untuk mempercepat pemerataan pembangunan desa, tapi ternyata di lapangan dalam 5(lima) tahun terakhir anggaran sebesar hampir 330 triliyun  belum dimanfaatkan oleh BUMDes secara optimal.  Presiden Jokowi mengatakan ada 2.188 BUMDes mangkrak, tidak beroperasi.  Mengapa seperti ini? Jawabannya klasik, dan sudah kita mafhum bersama apalagi jika bukan mental attitude dan fighting spirit yang lemah dari  SDM penggerak desa. 

Di beberapa provinsi, gubernur kepala daerah menjaring para sarjana pendamping desa untuk membantu desa mewujudkan desa mandiri, diantara tugas pokoknya adalah berkomunikasi dan merangsang partisipasi masyarakat untuk menjalankan BUMDes secara produktif. Tapi ini pun di lapangan, kami menemukan tidak semua desa kemudian bersegera menggiatkan BUMDesnya. Membangun desa adalah sama dengan menjabarkan pembangunan Indonesia. Membangun desa secara infrastuktur boleh jadi relative mudah dilaksanakan, namun membangun desa untuk mencapai kemandirian ekonomi untuk wujudkan kesejahteraan masyarakat desa ini bukan perkara mudah.

***

Belum genap berjalan 1(satu) bulan, saat ini kami tengah giat melakukan sosialisasi kemitraan BUMDES dengan PT. LEU Retailindo Insani (PT.LRI). Sudah dua kali sosialisasi kami adakan di dua tempat di Cianjur, pada sosialisasi pertama kami mengundang 71 BUMDes di 7 kecamatan yaitu Bojong Picung, Sukaluyu, Karang Tengah, Ciranjang, Haurwangi, Mande, dan Kec. Cianjur,  bertempat di Pondok Pesantren Ibrohimiyyah yang beralamat di Kp Selajambe, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur pada tanggal 20 Juni 2020 lalu. 

Dari Sosialisi Pertama ini terjaring 33 BUMDes yang kemudian kami bina untuk bersama membangun jaringan pemasaran berskala nasional dengan platform online, langkah pertama yaitu mengajak BUMDes menjadi koordinator warung.  Jejaring pemasaran ini akan menjadi kunci awal kemandirian dan keberhasilan ekonomi umat, Insya Allah. Yang kelak akan menstimulus masyarakat kurang mampu untuk meraih peluang menjadi pengusaha di lingkungannya dengan memberikan fasilitas konsinyasi, harga murah dan mudah, system IT yang terintegrasi online.  

Kemudian, meskipun dengan pendanaan yang tight dan terbatas, 10 hari berikutnya, 1 Juli 2020 kami adakan kembali sosialisasi II bertempat di Pondok Pesantren AT Taqwa, Cikidang, Cianjur  dengan mengundang 9 kecamatan lagi di kabupaten Cianjur, yaitu kecamatan Sukaresmi, Pacet, Cipanas, Gekbrong, Cugenang, Cikalongkulon, Cibeber, Cilaku, dan kecamatan Warung kondang, kali ini kami melibatkan unsur komunitas yaitu komunitas Akademi Sukses Mendunia yang ketuai oleh kang Gilar Budi Raharja, pegiat pemuda desa.  

Dari sosialisasi ke II ini, terjaring 31 BUMDes lagi.   Sehingga dari  dua kali sosialisasi terjaring 64 BUMDES yang siap bersinergi menjalin kemitraan dengan PT. LRI.  Untuk selanjutnya secara berkesinambungan kami akan membina dan memberikan bimbingan dan pelatihan kepada BUMDes-BUMDes di kabupaten Cianjur. 

Siapa sebenarnya kami ini, yang all out menjadi relawan bagi terwujudnya kerjasama kemitraan BUMDes dan PT.LRI ini? Kami adalah bagian dari elemen masyarakat yang konsisten membina umat melalui Yayasan Pendidikan formal non formal dan majelis ta'lim, yang merasa terpanggil untuk melaksanakan jihad ekonomi karena memiliki kesamaan visi dan misi dengan visi misi LEU -- Lembaga Ekonomi Umat.  Kami dikenalkan pertama kali keberadaan LEU ini oleh Bapak Sutrisno Disastro Lukito, salah satu Pengusaha Swasta Nasional, yang juga pendiri LEU melalui Bapak Muhamad Harry Naldi, Direktur Utama PT. Kunci Nusantara Cemerlang.

LEU - Lembaga Ekonomi Umat

Kehadiran LEU ibarat katalisator untuk mempercepat ide strategis sehingga dapat segera terwujud kemandirian ekonomi umat. LEU didirikan di Jakarta oleh Pendiri dari unsur Pengusaha yang concern dengan umat yang selama ini hanya menjadi objek pasar, bukan sebagai pelaku utama pasar. Juga dari unsur Ulama dalam hal ini MUI Pusat dan dari unsur pemerintah. Berdiri tanggal 1 Juni 2017 dan memiliki Legalitas yang disahkan oleh Kementrian Hukum dan HAM nomor AHU- 0009922.AH.01.07 Tahun 2017

LEU hadir sebagai pendorong arus baru kebangkitan ekonomi umat untuk mewujudkan system perekonomian nasional yang adil merata dan mandiri menggunting rantai kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di Indonesia sehingga harus didukung secara strategis oleh seluruh stake holder perekonomian, yaitu pemerintah, ulama, ormas Islam, dan pengusaha untuk keberhasilan program-programnya.

Data sumber : leumartku.com
Data sumber : leumartku.com

PT. LRI menjalin kemitraan dengan BUMDes

PT. LRI sebagai perusahaan retail pemegang merk dagang LEUMart  memiliki perasaan yang sama dengan Pak Presiden Jokowi yang menginginkan BUMDes direvitalisasi agar bisa menggerakkan perekonomian desa, BUMDes akan di "Skilling up" dan  mulai disambungkan dan diintegrasikan dengan supply chain nasional.

Terlebih setelah pidato pak Presiden yang viral baru-baru ini,  pemulihan ekonomi di tengah New Normal karena Pandemi Covid-19 adalah suatu keniscayaan yang mesti segera terealisasi agar dampaknya dapat langsung terasa sampai ke desa-desa, stimulus ekonomi untuk sector UMKM harus segera diterima dan peran BUMDes sangat strategis dalam memajukan UMKM.

Menurut Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan,  sejak 14 Mei 2020 sudah ada setengah juta unit UMKM yang masuk dalam ekosistem digital. Dalam Gerakan Bangga Buatan Indonesia yang diresmikan Presiden Jokowi melalui siaran langsung di channel You Tube Grab Indonesia, lewat inisiatif ini, UMKM yang sebelumnya hanya berjualan offline, diharapkan bisa beralih untuk berjualan secara online, dan mampu atasi perlambatan usaha akibat pandemic corona.

Kami memahami, perjuangan kami tidak mudah, sebagai elemen masyarakat yang terpanggil melakukan jihad ekonomi bersama LEU dan PT LRI, diantara kami kadang ada friksi yang tak terhindarkan saat keprofesionalan yang terbiasa bekerja well planned dan terukur berbenturan dengan kinerja tokoh penggerak di desa, yang sekalipun concern pada jihad ekonomi, dalam cara kerjanya masih terjebak ceremonial dan performance saja, tapi fondasi ekonominya rapuh. Tapi itu menurut Pak Naldy masih dalam taraf wajar, anggap saja sedang menyesuaikan irama kerja.

Kami yakin, perjuangan kami ini tidak akan sia-sia, Mohon doa dari seluruh pihak terkait, dengan semangat sukses bersama, dan niat yang ikhlas semoga program revitalisasi warung tradisional menjadi warung modern dengan memerankan BUMDes khususnya di kabupaten Cianjur ini  dapat segera wujud dan berdampak signifikan memulihkan ekonomi desa,  sehingga dapat menjadi pilot project program kerjasama LEU MUI -warung - Bumdes untuk dikembangkan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.   Insya Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun