Mohon tunggu...
Endah Kurniati
Endah Kurniati Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik, Penulis

Penulis buku Non Fiksi yang sedang belajar jadi Novelis di platform digital. Menulis sebagai Katarsis, aktif sebagai Duta Kesehatan Mental DANDIAH CARE

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

"One Step Closer", Menjadi Warga Negara Sadar SSK

31 Mei 2019   10:01 Diperbarui: 13 Juni 2019   21:59 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tercatat pada semester II 2018, ada peningkatan penyaluran kredit di sector pertambangan dan konstruksi sejalan dengan membaiknya kinerja dan peningkatan kegiatan produksi pada sector tersebut. hal ini dipicu oleh subsector pertambangan minyak dan gas bumi serta batu bara yang didukung tingginya permintaan batubara oleh China Tiongkok menjelang kenaikan tarif di tahun 2019. 

Sejenak sedikit flashback saat reuni SMANSA Dago '90 bulan Februari 2019 lalu, sponsor utamanya yang mendukung penuh acara reuni  adalah dari alumni yang sukses usaha di sektor pertambangan batu bara. Pantesan tajir, beliau mendapat berkah dari tingginya permintaan batu bara ini. 

Selain itu sector konstruksi mencatat pertumbuhan paling pesat kedua setelah pertambangan. Pertumbuhan di sector konstruksi ini dipicu oleh gencarnya realisasi proyek infrastruktur yang kejar tayang oleh pemerintah,  yang dinilai beresiko rendah oleh perbankan.

Keterkaitan sektor luar negeri dengan perekonomian domestik

Ada tiga sektor dengan total asset dan kewajiban terbesar di Indonesia yaitu sektor korporasi, perbankan dan luar negeri. Interkoneksi sektor korporasi terutama yang berkaitan dengan pembiayaan baik dengan sektor luar negeri, perbankan maupun rumah tangga. 

Sementara itu sektor perbankan yang fungsinya sebagai financial intermediaries dalam perekonomian menghimpun pendanaan yang berasal dari simpanan rumah tangga, sektor korporasi non keuangan maupun luar negeri.

Maraknya transaksi online, yang disebut presiden Jokowi sebagai “perusahaan unicorn” yang sebagian besar sumber pendanaannya berasal dari luar negeri dalam debat capres beberapa waktu lalu menunjukkan adanya keterkaitan sektor luar negeri dengan perekonomian domestic relatif tinggi sebagai sumber pendanaan maupun penempatan dana bagi hampir seluruh sektor. 

Tercatat selama semester II 2018, sektor korporasi berkontribusi lebih dari 24% dari total transaksi, hal ini menunjukkan pentingnya sektor korporasi dalam menggerakkan perekonomian Indonesia, yang salah satu sumber dana yang relative besar bagi sektor korporasi berasal dari sektor luar negeri.

Masyarakat sebagai stakeholder, jangan gagal paham

Bank Indonesia (BI) yang dalam pelaksanaan tugasnya sebagai otoritas yang mengatur dan melakukan pengawasan makroprudensial secara berkala membuat Kajian Stabilitas Keuangan untuk disajikan pada para stakeholder,  kita masyarakat termasuk di dalamnya, jadi masyarakat perlu mengenal lebih dekat apa itu Stabilitas Sistem Keuangan dan Kebijakan Makroprudential. Agar tidak gagal paham, dan dapat menyerap dengan baik peluang-peluang bisnis yang terbuka atas kebijakan yang ditempuh oleh BI.

photo credit : mochram.files.wordpress.com
photo credit : mochram.files.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun