Mohon tunggu...
ENDAH ISNAINTRI
ENDAH ISNAINTRI Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Guru MTs N 2 Pandeglang

Seorang penulis introvert yang suka mengeksplorasi dunia dalam pikiran saya, dan mencari inspirasi dari pengalaman sehari-hari yang sederhana. Seorang pengajar matematika yang terobsesi dengan membuat pelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan dan menantang bagi siswa, juga sebagai mahasiswa pascasarjana yang sedang mengembangkan keterampilan penelitian dalam bidang matematika.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Batik Banten: Transformasi Geometri Melintasi Batas Abstraksi

14 Mei 2023   22:44 Diperbarui: 14 Mei 2023   23:01 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Koleksi Pribadi Penulis

Jika siswa tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik, maka hal ini dapat meningkatkan kecemasan dan ketidaknyamanan dalam belajar matematika. Ketiga, kurikulum matematika di beberapa negara mungkin dianggap terlalu berat dan fokus sehingga terlalu banyak pada teori daripada aplikasi praktis dan hal ini menyebabkan siswa merasa bosan atau kehilangan minat dalam pelajaran tersebut.

Sebagai seorang guru matematika, saya mengalami beberapa tantangan dalam menjelaskan dan memahamkan konsep matematika ke siswa. Beberapa di antaranya adalah pertama, kesulitan dalam menjembatani abstraksi matematika. Matematika seringkali dianggap sebagai subjek yang sulit dan abstrak oleh siswa. Oleh karena itu, guru perlu menemukan cara untuk membantu siswa menjembatani kesenjangan antara konsep matematika yang abstrak dan pengalaman sehari-hari mereka. 

Kedua, Memotivasi siswa. Siswa yang tidak termotivasi akan kesulitan untuk belajar dan memahami konsep matematika dengan baik. Guru perlu mencari cara untuk membuat pelajaran matematika lebih menarik dan relevan bagi siswa, sehingga mereka merasa termotivasi untuk belajar. Ketiga, kurangnya kemampuan dasar. Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika karena mereka belum memiliki kemampuan dasar yang cukup. 

Guru perlu menyediakan waktu dan sumber daya yang cukup untuk membantu siswa memperkuat kemampuan dasar mereka. Keempat, Keterbatasan waktu. Guru matematika seringkali memiliki waktu yang terbatas untuk menjelaskan konsep matematika kepada siswa. Oleh karena itu, guru perlu mengatur waktu dengan baik dan memilih metode pengajaran yang efektif untuk memaksimalkan waktu yang tersedia. Kelima, keterbatasan sumber daya. 

Beberapa sekolah mungkin memiliki keterbatasan sumber daya seperti buku, peralatan, atau ruangan kelas yang tidak memadai. Guru perlu berusaha untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia dan mencari cara untuk memperoleh sumber daya tambahan jika memungkinkan.

Siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika dapat merasa frustrasi dan kehilangan kepercayaan diri, terutama jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus. Mereka mungkin merasa tertinggal dari teman sekelas mereka dan cenderung merasa minder ketika harus mengikuti pelajaran matematika. 

Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap siswa memiliki kecerdasan dan bakat yang berbeda-beda. Meskipun seorang siswa mungkin mengalami kesulitan dalam matematika, mereka mungkin memiliki kelebihan di bidang lain seperti seni atau bahasa. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan dan motivasi bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam matematika.

Untuk membantu siswa yang kurang dalam pembelajaran matematika, perlu dilakukan pendekatan yang terstruktur dan sistematis. Guru dapat memberikan pengajaran yang lebih interaktif dan berbasis masalah sehingga siswa dapat melihat bagaimana matematika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penggunaan teknologi seperti aplikasi matematika, video pembelajaran serta media pembelajaran berbasis kearifan lokal yang dekat dengan kehidupan siswa dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika.

Ketika siswa merasa sulit memahami konsep-konsep matematika, guru dapat memberikan bantuan tambahan seperti bimbingan atau tutor untuk membantu mereka mengejar ketinggalan. Terkadang, dukungan sosial dari keluarga atau teman juga dapat membantu siswa mengatasi kesulitan dalam belajar matematika. Sehingga siswa yang kurang dalam pembelajaran matematika membutuhkan dukungan dan bimbingan dari guru, keluarga, dan teman untuk membantu mereka mengatasi kesulitan dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep matematika.

Teori yang mendukung pembelajaran matematika dalam menjembatani keabstrakan matematika menjadi konkret adalah Teori Konstruktivisme. Teori ini mengajarkan bahwa siswa membangun pemahaman matematika melalui pengalaman-pengalaman konkret dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Teori Konstruktivisme berfokus pada pentingnya pengalaman langsung dalam pembelajaran matematika. Melalui pengalaman langsung, siswa dapat membangun pemahaman yang kuat tentang konsep matematika, dan kemudian menerapkannya dalam situasi yang berbeda.

Dalam pembelajaran matematika, konsep matematika yang abstrak sering kali sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, guru harus menciptakan pengalaman konkret yang relevan dengan kehidupan siswa sehingga mereka dapat memahami konsep matematika secara lebih baik. Salah satu metode yang digunakan dalam Teori Konstruktivisme adalah penggunaan manipulatif dalam pembelajaran matematika. Manipulatif memungkinkan siswa untuk mengalami konsep matematika secara langsung, sehingga membantu mereka memahami konsep matematika yang abstrak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun