“Terima kasih ya dek, alhamdulillah kakak sudah jauh lebih sehat, terima kasih selama ini selalu menemani kakak, maafkan kakakmu yang kadang marah tanpa alasan yang jelas,” ucapan kak Wati ke adik bungsunya. Melihat kak Wati sudah bisa hidup tanpa obat-obatan merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dalam hidupnya. Menjadi lulusan Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas terkenal di Jember, dengan pengalaman schizofrenia adalah ujian terberat dalam hidup kak Wati, dan dia bisa melewatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H