Mohon tunggu...
Endah Arifia
Endah Arifia Mohon Tunggu... Guru - Jurnalis Kecil

Wa kullu man lam ya'taqid lam yantafi'

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Literasi Klasik, Belajar Bahasa Arab Asyik!

11 Desember 2018   22:41 Diperbarui: 12 Desember 2018   01:25 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untaian kata yang begitu indah menggunakan bahasa surga. Bahasa Arab memiliki unsur literasi yang tak kalah dengan bahasa lain. Melalui ilmu balaghah, cabang dari ilmu kesastraan bahasa Arab kita dapat merangkai kata menjadi bentuk  frasa, prosa, atau puisi. Siapakah Pecetus ilmu balaghah? Abu Bakar Abdul Qahir bin Abdur Rahman bin Muhammad al-Jurjani adalah pencetus ilmu balaghah. 

Nama terakhir beliau diambil dari nama tempat di mana ia bermukim, yaitu negeri Jurjan. Tentu, menjadi daya tarik tersendiri bagi pebelajar bahasa Arab selain sebagai bahasa komunikasi juga dapat mencetak literasi yang membumi.

Terdapat tiga bidang kajian ilmu balaghah yaitu ; ilmu ma'ani, ilmu bayan, ilmu badi'. Nah, selanjutnya perlu kita ketahui apa itu ilmu ma'ani, ilmu bayan dan ilmu badi' ?

Ilmu ma'ani, dalam objek kajian ini kita mempelajari dasar-dasar dan kaidah-kaidah yang menjelaskan pola kalimat berbahasa Arab agar bisa disesuaikan dengan kondisi dan tujuan yang dikehendaki penutur.

Kemudian Ilmu bayan adalah ilmu yang mempelajari cara-cara menyampaikan suatu gagasan dengan redaksi yang bervariasi. Dengan kata lain, objek kajian ilmu ini tentang bagaimana cara memyampaikan sesuatu menggunkan perumpamaan, majaz dan konotasi.

Ilmu badi' atau ilmu leksikal yaitu suatu ilmu yang mempelajari segi-segi (metode dan cara-cara yang ditetapkan untuk menghiasi kalimat dan memperindahnya) dan keistimewaan- keistimewaan yang dapat membuat kalimat semakin indah, bagus dan menghiasinya dengan kebaikan dan keindahan setelah kalimat tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi dan telah jelas makna yang dikehendakinya.

Nah, bagi kalian yang mempelajari ilmu balaghah hendaknya runtut dimulai dari objek kajian yang paling mudah dahulu yakni ilmu ma'ani, kemudian ilmu bayan, dan yang paling akhir ilmu badi'. Mengapa demikian? Karena jika tidak bertahap maka akan mengalami kesulitan ketika memahaminya ataupun dalam pengaplikasiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun