Mohon tunggu...
Endah Wahyu Sugiharti
Endah Wahyu Sugiharti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidik, Pengrajut, dan Ibu Rumah Tangga

Saya adalah seorang yang masih belajar menulis. Menulis adalah cara saya untuk mengingat dan mengabadikan rasa, momen dan ilmu pengetahuan. Selamat menikmati 😊😊

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengutip 3 Macam Pola Asuh Orang Indonesia dan Dampaknya

17 Oktober 2018   02:29 Diperbarui: 17 Oktober 2018   03:54 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap anak dilahirkan cerdas. Namun perkembangan setiap anak berbeda-beda. Lingkungan adalah pendukung utama yang dapat mempengaruhi perkembangan anak.

Lingkungan yang paling utama mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan internal anak itu sendiri atau yang lebih kita sebut KELUARGA.

Orangtua memiliki tanggung jawab penuh dalam pengasuhan anaknya. Pengasuhan yang baik adalah pengasuhan yang tidak menekan mentalisasi anak. Anak merasa nyaman dengan pola asuh yang diberikan orangtua tapi perlu diingat bahwa pola asuh ditentukan dengan kepribadian anak bukan karena keinginan orangtua semata.

Diindonesia sendiri sudah memiliki banyak macam pola asuh yang diterapkan untuk anak. Masing-masing pola yang diberikan pasti memiliki sisi positif dan negatifnya. tergantung sudut pandang kita yang menilainya.

Dengan adanya pola asuh yang berbeda, saya menyimpulkan 3 macam pola asuh yang digunakan oleh orang-orang indonesia kepada anak-anaknya.

Berikut penjelasannya :

Diindonesia sendiri banyak tokoh yang berhasil karena dididik oleh orangtuanya dengan sistem otoriter.

Sistem otoriter adalah sistem pola asuh dimana orangtua mempunyai kekuasaan penuh terhadap anak tanpa ada alasan untuk tidak mematuhinya.

Orangtua yang memberikan pola asuh seperti ini biasanya melihat sifat anak dari kecil sudah memiliki kerja keras yang tinggi dan ingin membentuk kepribadian anaknya menjadi lebih baik dan lebih disiplin.

Sistem demokrasi adalah pola asuh yang mana orangtua memberikan kebebasan kepada anaknya dan memberikan pengawasan yang baik dan mengarahkan anak kepada hal-hal yang baik juga.

Pola asuh ini sering dilakukan oleh masyarakat indonesia saat ini. Karena ketidaktegaan orangtua melihat anak diberikan pola asuh yang membentuk jiwa-jiwa anak menjadi orang yang kuat seperti otoriter.  Padahal pola asuh yang baik adalah pola asuh yang sesuai dengan sifat anak tersebut.

Dampak pola asuh ini, anak lebih cenderung manja, cenderung mampu berkeluh kesah kepada orangtua,  suka melakukan hal-hal positif tetapi terkadang masih ketergantungan dengan orangtua.

Sistem permisif adalah pola asuh orang tua yang memberikan kebebasan tanpa batas kepada anak tanpa diberikan arahan atau pengawasan yang baik kepada anak.

Biasanya diIndonesia terjadi kepada keluarga yang mana orangtuanya lebih mementingkan karirnya dengan bekerja siang malam tanpa memantau anaknya dan hanya memberikan apa yang dibutuhkan anaknya.

Pola ini akan berdampak buruk pada anak. Karena anak akan merasa bebas tanpa aturan.  Dan akan melakukan hal-hal yang semena-mena seakan didunia ini tidak ada aturan yang berarti. Anak cenderung tidak disiplin dan lebih senang dengan kehidupan yang terkadang salah dijalaninya.

Semoga hal diatas bermanfaat untuk para orangtua Indonesia. Semoga tidak ada lagi yang salah memberikan pola asuh kepada anak-anaknya. 

Karena sejatinya pola asuh yang baik adalah pola asuh yang sesuai dengan karakter anak.

02:37

***

Endah Wahyu Sugiharti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun