Dulu ketika saya masih berada dipondok saya memiliki cita-cita menjadi seorang bidan yang bisa membantu orang-orang yang memang membutuhkan bantuan kesehatan. Menjadi bidan terinspirasi dari seorang ustad yang mengajar bahasa Indonesia. Disela- sela menjelaskan materi beliau sering menceritakan perjalan hidup istrinya menjadi seorang bidang didaerah pelosok.Â
Dimana setiap hari bahkan 24 jam harus rela apabila ada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Beliau selalu melayani masyarakat sekitar dengan ikhlas. Bahkan kadang tidak dibayar dengan uang melainkan dengan makanan pokok yang ada didaerah sekitar. Beliau terima dengan lapang dada. Saya sangat tertarik menjadi sosok seperti beliau.Â
Dengan semangat yang membara saya meminta izin kepada orangtua saya bahwa saya ingin menjadi seorang bidan. Kebetulan dipondok saya hanya ada satu jurusan yaitu IPS. Semua tidak menghalangi keinginan saya untuk menjadi bidan. Saya suka membeli buku yang berbau IPA harapannya agar saya punya bekal apabila tes masuk kebidanan nanti.
Kelas akhir beberapa bulan sebelum saya lulus, ibu berkata lain. Ibu menginginkan saya masuk jurusan PAUD. Bagai disambar petir, semuanya berbanding jauh dari harapan-harapan yang sudah saya rencanakan. Disitu ibu menjelaskan kenapa saya disuruh mengambil jurusan PAUD. Karena ibu melihat potensi saya memang di dunia anak kecil. Saya mengikuti keinginan ibu. Entah mengapa jalan masuk keuniversitas yang cukup ternama tersebut dimudahkan oleh Allah. Saya lolos hanya dengan mengikuti satu jalur saja.
Melakukan hal yang  memang sebelumnya bukan keingin itu sulit. Tapi saya sadar orang tua lebih mengerti karakter anaknya. Sebelum saya kuliah, saya selalu meyakinkan bahwa jurusan yang ibu pilih adalah yang terbaik untuk diri saya. Saya mulai melupakan bidan, prinsip saya saat ini "menjadi sosok hebat yang mampu mencetus generasi hebat dimasa depan". Biarlah bidan hanya angan masa lalu, setidaknya saya mengeluti bidang yang memiliki tujuan yang sama yaitu bermanfaat bagi orang lain.
Dalam dunia kuliah, saya tidak berfokus mencari ilmu didalam kelas saja. Tetapi saya mencoba menambah pengalaman dengan mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan cara berfikir saya.Â
Akhir-akhir ini saja, saya mulai belajar bagaimana mengajar dengan baik dihadapan anak-anak yang menggemaskan itu dan saya mulai merasakan bahwa menjadi guru TK tidak semudah yang dilihat. Saya mulai mengoptimalkan diri saya untuk mengetahui lebih dalam dunia anak kecil. Walaupun terkadang banyak orang yang menganggap sebelah mata pada jurusan yang saya jalani sekarang.Â
Tetapi saya selalu berprinsip "GueBeda". Berbeda dengan pemikiran-pemikiran mereka yang menganggap jurusan anak kecil tidak ada apa-apanya. Karena jurusan yang saya ambil, saya mengasah ketrampilan saya. saya suka membuat hal-hal unik dari bahan bekas, saya suka membuat boneka dari bahan kokoru, saya bisa merajut. Semua terinspirasi dari keaktifan malaikat kecil yang membuat tangan saya mulai terbiasa menjadi orang yang menghargai handmade. PAUD INSPIRASIKU SEPANJANG MASA. GueBeda kan ? hehe.
Kayuputiharoma memiliki aroma yang sangat segar membuat saya suka menghirupnya. Setiap saya beraktifitas, saya selalu membawa kayuputiharoma. Semua itu agar tubuh terasa fresh, otak berfikir jernih dan wajah terlihat segar. Saya biasanya menggunakan kayuputiharoma rose. Aroma ini sangat mengikat hati saya untuk selalu memakainya. Tidak perlu memakai parfum cukup menggunakan kayuputiharoma rose tubuh akan harum sepanjang aktifitas yang saya jalani. Dan Alhamdulillah penyakit typus saya sudah tidak pernah kambuh lagi sampai saat ini.
https://www.instagram.com/temanhati_id/