Mohon tunggu...
Endah Mutia Rahma
Endah Mutia Rahma Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Halo. Saya Endah Mutia, newbie dalam dunia kepenulisan. Terima kasih sudah membaca tulisan saya 😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita "Momoye" Korban Sistem Perbudakan Seksual Masa Pendudukan Jepang

3 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 3 Juni 2024   19:04 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Penulis

Asrama Telawang yang menjadi tempat tinggal Momoye terkena bom. Membuat seluruh penghuni asrama tersebut bersebaran menyelamatkan diri masing-masing. Pristiwa ini juga menjadi kesempatan bagi para korban perbudakan seksual untuk kabur, keluar dari penderitaan fisik maupun batin yang dialaminya.

Para korban sistem perbudakan seksual "dijanjikan" akan mendapatkan bayaran yang diberikan diakhir. Karcis-karcis yang dibawa tamu dikumpulkan sebagai syarat penukaran uang.

Buku ini sangat mendetail. Menceritakan latarbelakang Mardiyem sebelum menjadi korban sistem perbudakan seksual. Menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami Mardiyem / Momoye ketika di asrama Telawang. Menceritakan kehidupannya setelah Jepang meninggalkan Indonesia. Serta kerja kerasnya untuk mencari keadilan dan menuntut pertanggungjawaban bersama perempuan-perempuan yang menjadi korban sistem perbudakan seksual masa pendudukan Jepang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun