Asrama Telawang yang menjadi tempat tinggal Momoye terkena bom. Membuat seluruh penghuni asrama tersebut bersebaran menyelamatkan diri masing-masing. Pristiwa ini juga menjadi kesempatan bagi para korban perbudakan seksual untuk kabur, keluar dari penderitaan fisik maupun batin yang dialaminya.
Para korban sistem perbudakan seksual "dijanjikan" akan mendapatkan bayaran yang diberikan diakhir. Karcis-karcis yang dibawa tamu dikumpulkan sebagai syarat penukaran uang.
Buku ini sangat mendetail. Menceritakan latarbelakang Mardiyem sebelum menjadi korban sistem perbudakan seksual. Menceritakan peristiwa-peristiwa yang dialami Mardiyem / Momoye ketika di asrama Telawang. Menceritakan kehidupannya setelah Jepang meninggalkan Indonesia. Serta kerja kerasnya untuk mencari keadilan dan menuntut pertanggungjawaban bersama perempuan-perempuan yang menjadi korban sistem perbudakan seksual masa pendudukan Jepang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H