Mohon tunggu...
Endah Retnosari
Endah Retnosari Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA di SMP Negeri 2 Wangon

Sebagai Tenaga Pendidik di SMP Negeri 2 Wangon, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa tengah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Prinsip ATM

2 Februari 2022   23:45 Diperbarui: 2 Februari 2022   23:49 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

          Perkenalkan, namaku Caesar. Lengkapnya Caesar Dhiaulhaq. Aku berkulit sawo matang, rambutku hitam lurus dan mataku bersorot tajam, tidak ada ciri fisik yang menonjol di tubuhku, tidak seperti ibuku yang mempunyai tahi lalat diatas bibirnya sehingga ibuku terlihat lebih manis dengan tahi lalatnya itu. Aku adalah anak laki-laki yang merupakan anak semata wayang yang dilahirkan dari keluarga yang lumayan berkecukupan. Sehingga apa yang kuinginkan biasanya dituruti. Namaku itu memang sedikit unik karena ibuku sewaktu melahirkan aku, ibuku melahirkan tidak seperti ibu-ibu pada umumnya, yang bisa melahirkan anaknya secara normal, melainkan ibuku sewaktu melahirkan aku, ibuku mengalami operasi caesar yang menginsiprasi ibuku untuk mengabadikan cara melahiranku dengan memberi nama aku Caesar, disamping itu Caesar bisa diartikan sebagai pemimpin, sebagai king atau raja, jadi ibuku berharap kalau aku kelak sudah besar nanti paling tidak aku bisa menjadi seorang memimpin alias king atau raja dimana aku berada, ha..ha.. ha...itu sepenggal cerita dari ibuku yang aku dengar sebelum tidur.

              Memang aku punya banyak teman yang suka bermain bersama dan temanku itu rata-rata mau menuruti perintahku, seperti namaku Caesar. Aku bersekolah di salah satu madrasah di desaku, sekarang aku sudah kelas lima dan diantara banyak temanku itu, aku mempunyai sahabat dekat yang bernama Ahmad Fauzi, nama panggilannya Jikung. Ia mempunyai wajah ganteng, berambut lurus, berkulit putih dan berbadan tinggi melebihi ukuran normal teman-teman dikelasku, sehingga teman-temanku dan aku sendiri memanggilnya dengan nama Jikung yang sebenarnya tidak ada sedikitpun kata yang diambil dari namanya.  Ia dan aku sudah bersahabat sejak TK karena kami selalu berada di satu sekolah dan kelas yang sama. Rumah kami juga berdekatan, tidak lebih dari 5 rumah dari tempat tinggalku. Kami selalu bersama, jika Jikung ada, aku pasti ada bersamanya.

              Jikung sahabatku itu memang sedikit tidak begitu pintar dalam belajar dan sukanya bermain. Setiap pulang sekolah Jikung hampir selalu menghabiskan  waktunya hanya untuk bemain, entah itu bermain sepak bola, entah itu bermain layang-layang, entah itu bermain disawah mencari ikan atau bermain kejar-kejaran di jalan embung desaku atau bermain apa saja yang penting Jikung merasa senang. Tetapi sahabatku itu kalau sudah mendengar suara adzan  berkumandang pasti langsung pulang untuk sholat dan berangkat ngaji. Itulah kenapa aku bersahabat baik sama Jikung walaupun anaknya suka bemain, tetapi urusan agama oke banget deh...dan itulah salah satu alasan ibuku kenapa memperbolehkan aku  bersahabat dengan Jikung.

              Suatu waktu disaat pelajaran bahasa arab, tidak tahu mengapa tiba-tiba aku suka dengan pelajaran tersebut.  Mungkin juga karena guru yang mengajar cantik, mungkin juga karena guru yang mengajar bahasa arab cara penyampaiannya baik.  Otomatis aku juga mulai aktif di kelas saat pelajaran bahasa arab.

Teng...teng...teng.. bunyi bel sekolah, waktu istirahat tiba.

Saat itu aku langsung melangkah ke pojok kelas dan membuka buku pelajaran bahasa arab.  Tiba –tiba aku dengar suara menghampiriku.

“Sar ke lapangan  yuk..kita main sepak bola?”Ajak Jikung. 

“Ngga, aku ngga mau..aku lagi belajar bahasa arab!” Jawabku sembari membuka buku.

“Ya sudah kalau tidak mau, aku bermain sendiri!” Jawab Jikung ketus.  Sesaat setelah itu Jikung berlalu meninggalkanku.

Saat itu aku tidak mempedulikan perasaan Jikung yang kesal dengan ucapanku.

Teng...teng...teng..bunyi bel sekolah, waktu masuk kelas tiba. Tak kusadari Bu Ela guru bahasa arabku sudah berada di kelas, mungkin saking asyiknya aku membaca buku, sehingga kehadiran Bu Ela tidak aku sadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun