Selain strategi pembelajaran dan guru bidang studi yang ikut berperan penting dalam upaya menurunkan tingkat kecemasan yaitu, Orang tua siawa harus memberikan perhatian yang lebih kepada anak-anaknya. Permasalahan dan beban yang terkait dengan akademik anak mestinya diserahkan seutuhnya pada lembaga pendidikan.Â
Orang tua harus bisa mendekatkan diri kepada anak-anaknya, memberiakan motivasi, membangun kepercayaan diri sang anak serta memberikan dukungan moral dan moril, yang nantinya diharapkan orangtua dan anak dapat menjalin hubungan yang akrab dan terbuka terhadap siswa, sehingga siswa mampu mengungkapkan permasalahan yang dihadapi guna meningkatkan belajarnya.Â
Adanya hubungan tersebut, siswa dapat lebih berprestasi dan perasaan cemas pada saat ujian semester juga tidak terlalu tinggi
Selain pihak sekolah, oran tua, guru bidang studi, strategi pembelajaran dan orang tua, pihak yang berperan dalam menurunkan tingkat kecemasan ada pihak lain yang ikut berperan yaitu guru bimbingan dan konseling di sekolah, di sini guru bimbingan dan konseling harus membangun kepercayaan diri siswa, memotivasi siswa, membesarkan diri siswa, menyiapkan mental siswa agar siswa siap mengikuti ujian, serta mengadakan konsultasi.Â
Kenyataannya Sampai saat ini guru bimbingan dan konseling di sekolah masih sering dianggap menakutkan dan sering dikenal sebagai polisi sekolah, siswa menganggap guru bimbingan dan konseling hanya mengurusi siswa yang bermasalah saja.Â
Fenomena tersebut anak menjadi takut untuk berhubungan dengan guru bimbingan dan konseling seperti contohnya siswa canggung untuk berkonsultasi tentang permasalahannya dengan guru bimbingan dan konseling.Â
Untuk menangani siswa yang tidak berani menceritakan keluh kesahnya, guru bimbingan dan konseling harus memiliki keterampilan konseling. Keterampilan konseling adalah keterampilan berkomunikasi yang penting dan sangat efektif untuk membantu orang lain. Seorang guru bimbingan dan konseling dapat menerapkan keterampilan konseling untuk membantu menceritakan masalahnya.Â
Guru bimbingan dan konseling juga harus bisa mendekatkan diri pada siswa sehingga siswa akan menganggap guru itu sebagai teman bukan sebagai guru yang menakutkan, jika guru sudah dianggap oleh siswa sebagai teman, maka lebih mudah guru untuk melatih siswa dalam mengungkap permasalahannya kepada orang lain.
Cara siswa memecahkan masalah yang dihadapi seperti masalah kecemasan menghadapi ujian semester dalam menyelesaikan dan memecahkan masalahnya dengan jalan yang berbeda-beda, ada yang dapat dengan cepat menyelesaikan masalahnya tanpa harus meminta bantuan orang lain, namun ada pula siswa yang harus dibantu dengan banyak orang untuk dapat menyelesaikan masalah, ada pula siswa yang tenang dalam menyelesaikan masalah, ada pula siswa dalam menyelasikan permasalahnya itu terburu-buru dengan perasaan yang cemas.Â
Cara seseorang dalam menyelasaikan permasalahan tersebut berbeda-beda. Salah satu hal yang penting dalam memecahkan masalah kecemasan menghadapi ujian semester adalah motivasi, dengan adanya motivasi yang tinggi dan tidak mudah putus asa.Â
Belajar memecahkan masalah dapat diperoleh siswa ketika berada di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Saat di sekolah, siswa dapat belajar memecahkan masalah ketika bersama guru pembimbing, kepala sekolah, guru bidang studi dan dengan teman sekelas.