Mohon tunggu...
Endah Lismartini
Endah Lismartini Mohon Tunggu... -

senang membaca, senang menulis, senang berteman

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Janji Inspirasi KOMPAS TV

10 September 2011   07:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah hajatan megah digelar malam tadi. Panggung menawan dengan tata cahaya yang cantik dan memesona, termasuk penampilan prima artis-artis yang tampil membawa saya terlena pada sebuah janji, Inspirasi Indonesia. Janji itu ditegaskan KOMPAS TV. Sebuah stasiun TV yang menggelar hajatan besar pada Jumat malam, 9 September 2011, dengan pagelaran meriah bertajuk "Simfoni Semesta Raya". 

Panggung yang semula gelap, tiba-tiba menjadi temaram. Lalu sebuah alunan merdu lagu "Padamu Negeri" mengalun pelan namun indah, menggesek hati. Aliran darah nasionalisme didalam tubuh ikut bergolak mengikuti irama biola dari  violis cilik Clarisa Tamara.  Menyeret kita untuk menyimpan selalu nasionalisme yang mungkin pelan-pelan terkikis hilang. Cantik sekali. Panji Pragiwaksana, menjadi host yang pertama tampil. Memberi sedikit sindiran sosial tentang maraknya tontonan berbau cengeng dan horor yang memenuhi ranah pertelevisian dan perfilman kita. Dengan gayanya yang santai, kalimat yang tertata cerdas, dan banyolan tangkas Panji juga mengungkapkan kemasygulannya tentang tema-tema tontonan sejenis.

Kemudian satu demi satu artis pendukung acara tampil. Menawan, beda, dan penuh kejutan, mungkin itu kumpulan rasa yang terbetik tatkala menyaksikan penampilan Charlie dari ST12,  Rossa, Andien,  Judika, Shandi Shandoro, Afghan, juga sederetan artis papan atas negeri ini. Lagu-lagu yang dilantunkan menjadi terdengar "tampil beda."  Tiga maestro komposer Indonesia, Adhie MS, Erwin Gutawa dan Andi Riyanto  bersinergi memberi sebuah tontonan yang membuat mata ini enggan berpaling dari panggung.

Atraktif Dan Dinamis

Hampir semua suguhan yang ditampilkan bercitarasa "beda."  Anak-anak Musikal Laskar Pelangi menyuguhkan aneka permainan khas anak-anak Indonesia, yang mungkin sudah lama tersisih dari dunia anak-anak kita yang kini dipenuhi PS, Gam Boy, online game, dll.  Mereka tampil natural, apa adanya, dan penuh keceriaan khas anak-anak. Ringan rasanya melihat mereka tertawa riang dan lepas dalam permainan itu. Lalu muncul PM Toh, seorang pencerita syair dari Aceh. Lama rasanya tak mendengar cerita segar tentang kebijakan dan kearifan lokal masyarakat Indonesia. Cerita dan mitos itu sudah lama tersisih dan tergantikan oleh komik-komik Jepang yng kini memenuhi rak buku anak-anak kita.

Hati saya kembali tergetar ketika Andi Riyanto memberikan prolog tentang aransemen yang dia sentuhkan pada lagu-lagu cinta Iwan Fals, musikus yang kental dengan kritik sosialnya. Ditangan Andi, melalui vokal Marcell, Judika, Shandy Shandoro, dan Bayu Risa lagu-lagu Iwan menjadi begitu penuh cinta. Mungkin cinta sedalam itulah yang ingin disampaikan KOMPAS TV kepada Indonesia.

Kesan mendalam berikutnya hadir melalui penampilan Charlie ST12. Lagu "Aku Padamu" yang biasanya kental dengan suasana melayu khas ST12 tiba-tiba menjelma menjadi  bak sebuah lagu dalam pagelaran opera. Permainan memukau pianis Marusya Nainggolan menjadi sinergi yang memberikan efek kejutan luar biasa untuk penampilan Charlie dan ST12. Sungguh memukau.

Panmpilan tunggal Rossa membawakan lagu "Mahadewi" memperkuat citra bahwa TV yang telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia kini hadir. "Penantianku pun usai sudah...,"  sebait syair dari lagu milik group band PADI itu  seperti menegaskan kehadiran KOMPAS TV bagi seluruh penonton di Indonesia yang merindukan tontonan bermutu, berkelas dan cerdas.

 Tak ada sambutan pejabat pemerintahan diatas panggung, tak ada tetek bengek upacara yang membosankan.  Seluruh cara mengalir dengan dinamis dan begitu atraktif.  Berulangkali terdengar tepuk tangan terdengar meriah memberikan applause terhadap suguhan istimewa yang disampaikan.

Tata cahaya melalui lampu LED yang memenuhi seluruh area panggung membuat penampilan para artis dan lagu-lagu yang mereka nyanyikan menjadi begitu indah dan megah. Begitu sempurna rasanya menyaksikan sebuah tontonan yang saya yakin dipersiapkan dengan maksimal. Entah berapa lama persiapan yang dilakukan,  tapi apa yang tersuguh malam tadi adalah membuat saya menangkapnya sebagai sebuah penegasan dari KOMPAS TV tentang janji yang mereka tawarkan untuk negeri ini, Inspirasi Indonesia.

Janji Insiprasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun