Mohon tunggu...
Endah K Wardani
Endah K Wardani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer Amatir

saya hanya seorang perempuan sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Liburan Yuk ke Cirebon!

2 Juli 2017   16:35 Diperbarui: 2 Juli 2017   17:45 1769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak goa yang berada di area ini dan memiliki nilai sejarahserta spiritual. Biaya masuknya cukup IDR. 10,000 saja. Karena tempat ini adalah tempat yang suci dan sunyi, anda diharapkan untuk tidak berpikiran burukdan diharuskan mengenakan pakaian sopan. Bagi anda yang suka memakai hot pans,jangan khawatir, anda masih tetap bisa mengunjungi tempat ini, pengelola objekwisata ini menyiapkan sarung atau kain batik yang bisa anda kenakan. 

Tidak hanya itu saja, disana juga ada pemandu wisata yang akan menjelaskan setiapdetail goa baik sejarah maupun makna disetiap arsitektur goa. Jika andabackpacker sendiri dan tidak punya cukup uang untuk membayar pemandu wisata,anda bisa ikut bergabung dengan serombongan traveler yang sudah membayarpemandu. 

Goa Sunyarangi
Goa Sunyarangi
Perjalanan saya lanjutkan ke Keraton Kasepuhan, dari Goa Sunyarangi kira-kira 3-4km. Untuk menuju ke Keraton sebenarnya tidak terlalu sulit, di Cirebon transportasi yang bisa kita andalkan hanya becak, angkot, dan ojek. Jarak antar objek wisata yang satu dengan yang lainnya tidak terlalu jauh, jadi masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki asal kuat heheheh... 

Oh iya, sebelum saya ke Keraton saya sempat mengunjungi Keraton Kanoman. Jaraknya cukup jauh dari Sunyarangi, dengan menaiki angkot D3 saya pergi menuju pasar yang saya lupa namanya, kenapa harus ke pasar? Area Keraton Kanoman berada di sekitar pasar, agak masuk ke dalam pasar. Untuk sampai kesana kita bisa berjalan kaki dari pertigaan jalan area pasar. Jaraknya cukup dekat. 

Oh iya, area Keraton dibagi dua, disebelah Barat ada Kaprabonan, ini juga termasuk area keraton Kanoman yang dipisah. Saya tidak tahu jelas mengapa ada pemisahan, menurut penduduk sekitar Kraton Kanoman ini sama dengan Keraton Kaprabonan hanya letaknya saja yang berbeda, keraton ini juga berada di tengah pasar dan harus masuk gang sempit untuk sampai kesana. 

Keraton Kaprabonan Cirebon|Dokumentasi pribadi
Keraton Kaprabonan Cirebon|Dokumentasi pribadi
Sewaktu saya kemari, hanya ada bangunan mesjid yang arsitekturnya masih dipengaruhi arsitektur gaya cina dan terdapat relief di dingding depan area mesjid. Di depan mesjid ada bangunan yang sudah tidak dipakai. Karena saya tidak bisa masuk ke dalam jadi saya putuskan meneruskan perjalanan ke Keraton Kanoman. 

Di Cirebon ada banyak kerton, keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Kanoman. Tapi karena waktu juga yang tidak memungkinkan untuk mengunjungi semua keraton jadi saya hanya mengunjungi Keraton Kasepuhan dan Kanoman. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Keraton Kanoman ini berbeda dengan keraton yang lainnya. Semua siti inggil di keraton ini berwarna putih bersih dan di dingdingnya juga ada keramik yang bermotif khas. Sayangnya ketika saya kemari, keraton ini seperti tidak ada penghuninya dan bahkan saya tidak bisa menemukan juru kunci keraton ini. Tapi, biaya masuknya free namun kita hanya bisa puas berfoto dipelatarannya saja dan tidak bisa masuk kedalam. Entah kenapa tempat ini juga sepi. Jika saja tempat ini ada pengurusnya pastinya para traveler akan penasaran ada apa dibalik keraton termuda ini. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Berhubung sudah masuk waktu solat djuhur saya meneruskan perjalanan ke Mesjid Agung Sang Cipta Rasa atau lebih dikenal dengan sebutan Mesjid Kasepuhan.  Mesjid ini dekat sekali dengan Keraton Kasepuhan. Bahkan kita bisa jalan kaki dari Keraton Kanoman menuju Mesjid, jaraknya hanya 1km. Mesjid ini sangat terkenal dan termasuk dilindungi karena mesjid yang juga disebut dengan mesjid merah adalah peninggalan salah satu wali songo. 

Beliau membangun mesjid ini  pastinya untuk keperluan ibadah. Mesjid ini konon disebut-sebut sebagai mesjid tertua di Cirebon sekaligus saksi bisu bagaimana para wali songo menyebarluaskan agama Islam di tanah jawa khususnya Cirebon. Mesjid ini dibangun pada tahun 1480 M, cukup tua ya guys! dan yang paling menakjubkan lagi adalah bagunan ini masih sangat terawat dan menurut salah satu pengurus mesjid ini sempat direnovasi. 

Mesjid Agung Sang Cipta Karsa Cirebon|Dokumentasi pribadi
Mesjid Agung Sang Cipta Karsa Cirebon|Dokumentasi pribadi
Untuk masuk kesini biayanya free alias gretong alias gratis. Tidak hanya diperuntukkan untuk muslim saja, tapi mesjid ini juga terbuka untuk umum, Jika Anda datang kesini hanya sekadar ingin tahu historikal dari bangunan ini tentu saja anda bisa kesini dan para kuncen disana akan menjelaskan setiap detail dari bangunan ini. Oh iya, biaya masuknya memang gratis namun ada biaya masuk toilet seikhlasnya. Anda diwajibkan membayar toilet jika hendak ingin ke toilet mesjid ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun