Menulis artikel populer yang  bikin  'greget' untuk media cetak lokal dan nasional tidaklah semudah membalikan telepak tangan. Butuh waktu, latihan, dan kesabaran.Â
Saya sendiri mulai belajar menulis artikel populer sejak duduk dibangku Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Majalengka.Â
Pada saat itu, saya sering mengirim tulisan kepada tabloid Mitra Desa. Tabloid Mitra Desa merupakan tabloid group Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung.
Bagaimana  agar Artikel Kita Bikin 'Greget' Pembaca?
Sejak tulisan saya sering dimuat di tabloid Mitra Desa seraya mendapatkan honorarium via wesel, sejujurnya saya  menjadi kecanduan untuk terus menulis. Terlebih, honor tulisan yang saya terima bisa ternyata bisa menambah uang jajan dan traktir teman teman di SPG.
Nah, dari pengalaman memperoleh honor tulisan di media cetak, saya memiliki tiga keuntungan. Pertama, mendapat honorarium. kedua, memiliki uang saku harian. Ketiga, menjadi terkenal di kampus sebagai penulis.
Selanjutnya, berbicara tentang bagaimana agar tulisan artikel populer kita bisa menjadi greget bagi pembaca? Tentu sangat tergantung dari bebagai aspek. Artinya, banyak aspek yang perlu menjadi pertimbangan penulis.
Salah satu pertimbangan tersebut, yaitu penulis artikel harus mahir cara menulis judul artikel populer agar menarik. Selain judul harus menarik juga intro artikel harus bikin penasaran pembaca. Intro  artikel adalah tulisan pendahuluan sebuah artikel. Setelah menulis intro, kemudian penulis memaparkan masalah artikel dengan ringkas. Plus memberikan solusi konkrit terkait masalah yang dibahas. Nah, setelah itu baru artikel ditutup dengan kalimat yang cantik. Hindari gaya menggurui diakhir tulisan artikel populer kita ya.
Catatan Akhir
Dengan merujuk pada uraian di atas, maka dapat disimpulkan, Â agar artikel kita bikin 'greget' pembaca maka rahasianya sebagai berikut.
1. Bikin judul artikel yang menarik.
2. Tulis intro yang bikin penasaran pembaca.
3. Pembahasan ringkas disertai solusi konkrit terhadap masalah yang dibahas.
4. Tulisan penutup artikel jangan bersifat menggurui.
Majalengka, 11 Maret 2022
Tulisan ke-2 dari 1000 tulisan yang akan disajikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H