Mohon tunggu...
nesya vanessa
nesya vanessa Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Kamu, dan Dia

24 November 2011   02:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:17 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku, Kamu, dan Dia

Aku,

pelajar bangsa yang mengobral jeritan terhadap keadaan

mengeluh letih hanya untuk mengingat seribu patah kata di hariku

terlepas dari belenggu? tertipu oleh bias intan

Kamu,

pahlawan devisa menakjubkan bagi negara

penuh peluh keringat mengais hidupmu

terlepas dari belenggu? tertipu oleh Dia

Dia,

istana bak kerajaan surga akhir pekan

telunjukpun dapat bergaung sejak belia

melepas dari belenggu? tidak akan!

Aku dan kamu tiada beda

Kasta hanya membuatku mengorek kata lebih dalam

Maafkan kaumku tak pernah terpikir untuk menjadi Dia

Karena intan yang terbias oleh malam

Puisi ini saya buat sebagai renungan untuk kita semua agar memberi solusi bukan hanya mencaci.

Marilah kita gerakkan roda perekonomian kita sendiri. Agar tak ada lagi siksaan yang lebih mendalam terhadap sendi-sendi bangsa kita.

Kalau bukan kita siapa lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun