Assalamualaikum Wr.Wb hallo semua guru-guru hebat di seluruh Indonesia apa kabar hari ini? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Alloh SWT Amin YRA. Perkenalkan nama saya Encep Nurdin S.Pd, saya adalah guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG Kabupaten Bandung Barat, saya mengajar kelas 11 mapel Biologi.Â
Sebagai guru tentunya kita akan selalu berhadapan dengan berbagai karakter siswa yang beranekaragam dengan segudang masalah yang ada, namun pada kesempatan ini saya akan batasi pokok permasalahan itu kedalam sebuah tulisan yang singkat, meskipun singkat semoga bermanfaat untuk kita semua terutama bagi saya sendiri sebagai guru.
Pokok permasalahan siswa yang sering terjadi adalah menurunya tingkat motivasi siswa untuk belajar di kelas, mereka seperti jenuh dengan pelajaran yang kita sampaikan. Bukan rahasia umum lagi kejadian seperti ini, banyak guru yang mengalami nya di kelas bukan?Â
Naaah tugas kita selain mengajar adalah bisa membawa suasana yang nyaman sehingga para peserta didik merindukan kehadiran kita di kelas dan selalu menunggu materi yang akan kita sampaikan.Â
Tentu hal ini yang harus kita pahami dari para peserta didik tersebut, kita harus pandai membaca keadaan di kelas. kita langsung saja ke pokok bahasan nya, saya akan menjabarkan sedikit pengalaman saya ketika menghadapi masalah tersebut.
Ada satu metode yang saya terapkan kepada peserta didik di sekolah yang saya ajar, metode itu adalah "Outing Class"Â Bukan metode pembelajaran, mungkin lebih tepatnya tekhnik pembelajaran.
Outing class, atau sering disebut sebagai kegiatan luar kelas, memiliki berbagai manfaat penting bagi siswa. Berikut adalah beberapa manfaatnya:Â
a. Pembelajaran Praktis: Outing class memberikan pengalaman langsung kepada siswa, yang dapat membantu mereka memahami konsep-konsep yang diajarkan di kelas dengan lebih baik. Misalnya, jika siswa belajar tentang ekologi, pergi ke alam terbuka dapat memberi mereka pengalaman nyata dalam memahami ekosistem.
b. Pengembangan Keterampilan Sosial: Kegiatan luar kelas sering melibatkan interaksi sosial antar siswa. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi, kerjasama, dan pemecahan masalah yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
c. Peningkatan Apresiasi Alam: Outing class dapat membantu siswa mengembangkan rasa cinta dan kepedulian terhadap alam. Melalui kegiatan seperti hiking atau mengunjungi taman alam, siswa dapat memahami pentingnya melestarikan lingkungan.
d. Meningkatkan Kepedulian Sosial: Beberapa outing class juga melibatkan kegiatan sosial seperti berpartisipasi dalam proyek amal atau memberikan kontribusi positif kepada komunitas tertentu. Ini dapat meningkatkan kesadaran sosial dan empati siswa terhadap orang-orang yang membutuhkan bantuan.
e. Mengurangi Stres dan Kebosanan: Outing class memberikan perubahan dari rutinitas kelas yang biasa-biasa saja. Ini dapat membantu siswa mengurangi stres dan kebosanan yang mungkin mereka alami dalam belajar di dalam kelas.
f. Meningkatkan Motivasi Belajar: Pengalaman positif dalam outing class dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Mereka dapat melihat relevansi dan aplikasi nyata dari apa yang mereka pelajari di dalam kelas.
g. Peningkatan Pengetahuan Budaya: Outing class yang melibatkan kunjungan ke tempat-tempat budaya, museum, atau tempat bersejarah dapat memperluas pengetahuan siswa tentang berbagai budaya dan sejarah.
h. Pengembangan Keterampilan Hidup: Outing class juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis, seperti orientasi di alam terbuka, pertolongan pertama, atau keterampilan berkelana yang bermanfaat dalam situasi kehidupan nyata.
i. Peningkatan Kesehatan Fisik: Aktivitas fisik seperti hiking, bersepeda, atau kegiatan olahraga lainnya yang sering terlibat dalam outing class dapat meningkatkan kesehatan fisik siswa dan mempromosikan gaya hidup yang aktif.
j. Memori dan Pengalaman Berkesan: Kegiatan outing class seringkali menciptakan kenangan yang berkesan bagi siswa, yang dapat membantu mereka mengingat pelajaran dan pengalaman selama masa sekolah.
Penting untuk merencanakan Outing Class dengan baik, memastikan keselamatan siswa, dan mengintegrasikan pengalaman tersebut ke dalam kurikulum agar manfaatnya dapat dioptimalkan.
Berikut ini saya sertakan contoh video penerapan Outing Class yang saya laksanakan di SMAN 1 PARONGPONG Kab. Bandung Barat
Untuk teman-teman yang kebetulan tidak mengajar Biologi seperti saya, tekhnik Outing Class ini bisa diterapkan juga di mapel yang lain, jadi tidak hanya pelajaran Biologi atau IPA saja.
Pilihan pelajaran yang cocok untuk Outing Class dapat bervariasi tergantung pada tujuan dan konteks kegiatan luar kelas tersebut. Berikut adalah beberapa pelajaran yang sering cocok untuk outing class:
1. Biologi dan Ekologi: Kunjungan ke alam terbuka, seperti hutan, gunung, atau pantai, dapat menjadi peluang baik untuk mempelajari ekosistem, keanekaragaman hayati, dan siklus alam.
2. Sejarah dan Budaya: Mengunjungi situs bersejarah, museum, atau tempat-tempat budaya dapat membantu siswa memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya suatu daerah atau negara.
3. Ilmu Alam: Outing class ke observatorium, taman sains, atau laboratorium alam dapat memperdalam pemahaman siswa tentang fisika, kimia, atau astronomi.
4. Pendidikan Lingkungan: Kegiatan luar kelas dapat digunakan untuk memahami isu-isu lingkungan seperti daur ulang, perlindungan alam, dan perubahan iklim.
5. Keterampilan Pertolongan Pertama: Outing class dapat melibatkan pelatihan pertolongan pertama, yang penting dalam situasi darurat.
6. Seni dan Kreativitas: Siswa dapat mengunjungi galeri seni, pameran seni, atau lokasi yang menginspirasi kreativitas seperti taman atau pantai untuk melukis atau membuat karya seni.
7. Geografi dan Geologi: Kunjungan ke puncak gunung, goa, atau lokasi geologi menawarkan pemahaman tentang formasi geologis dan karakteristik geografis.
8. Pendidikan Kewirausahaan: Outing class dapat digunakan untuk mengunjungi bisnis lokal, berinteraksi dengan pengusaha, dan memahami prinsip-prinsip kewirausahaan.
9. Bahasa dan Sastra: Siswa dapat mengunjungi teater, perpustakaan, atau lokasi terkait bahasa dan sastra untuk mengapresiasi karya sastra atau pertunjukan.
10. Pendidikan Sosial dan Kemanusiaan: Kegiatan amal, kunjungan ke lembaga sosial, atau partisipasi dalam proyek kemanusiaan dapat membantu siswa memahami isu-isu sosial dan mengembangkan empati.
11. Pendidikan Fisik dan Kesehatan: Aktivitas luar seperti hiking, bersepeda, atau olahraga lainnya dapat mempromosikan kesehatan fisik dan keterampilan olahraga.
Penting untuk memilih pelajaran yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan tujuan pendidikan, serta memastikan kegiatan luar kelas tersebut aman dan sesuai dengan usia siswa. Selain itu, integrasi pelajaran dengan pengalaman di luar kelas dapat memperkuat pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang diajarkan di dalam kelas. Nahh demikian ringkasan tulisan yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat utnuk kita semua.
Maju terus dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI