Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, fotografer wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Cara Mengetahui dan Mengatasi Decreased Self Confidence pada Anak

8 Maret 2023   13:06 Diperbarui: 8 Maret 2023   17:13 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya memberikan kepercayaan kepada anak agar mereka nyaman belajar| Sumber Foto: Dokumentasi pribadi

Assalamua'laikum Wr.Wb apa kabar teman-teman hebatku hari ini? Semoga kita selalu dalam lindungan Alloh SWT Tuhan YME. 

Pada kesempatan kali ini saya akan menulis mengenai Decreased Self Confidence (DSC) pada anak, atau lebih dikenal dengan menurunnya rasa percaya diri pada anak.

Akhir-akhir ini banyak ditemukan kasus pada siswa yang merasa tidak percaya diri, saya ambil contoh misalnya Ketika sedang pembelajaran dikelas. Ketika selesai menyampaikan materi setiap guru pada umumnya akan bertanya kepada siswa "Apakah kalian mengerti? Atau bertanya "Ada yang mau ditanyakan?" 

Namun apa yang terjadi? Banyak siswa yang tidak merespon apa yang disampaikan oleh guru, jadi sebagai guru sulit untuk menebak apakah siswa tersebut sudah paham materi yang kita sampaikan atau masih bingung dengan materi tersebut. 

Terlihat banyak siswa yang takut untuk berbicara mengemukakan pendapat, selesai pembelajaran banyak siswa yang menunduk dan tidak mau menatap mata gurunya entah kenapa? Apakah teman-teman yang berprofesi sebagai guru pernah mengalaminya juga seperti yang saya alami saat ini?

Fenomena seperti ini sudah lumrah ditemukan di setiap sekolah, ini adalah PR buat semua guru yang mengajar dan menemukan siswa seperti itu dikelasnya. 

Kalau kita teliti lebih dalam tentu itu semua ada alasannya, namun saya berpikiran bahwa ada rasa tidak percaya diri yang dialami oleh siswa sehingga mereka takut untuk mengemukakan pendapatnya.

Untuk membantu anak yang tidak percaya diri, penting untuk memberikan dukungan dan dorongan yang positif, memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman baru, dan membantu mereka mengatasi kecemasan atau ketakutan yang mungkin mereka rasakan. 

Selain itu, juga penting untuk menghindari membandingkan anak dengan orang lain dan memberikan penghargaan pada usaha yang dilakukan anak, bukan hanya hasil akhir yang dicapai.

Berdasarkan pengamatan saya selama ini, ada beberapa alasan kenapa siswa tidak merasa percaya diri.

1. Kurangnya pengalaman: anak-anak yang belum memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi situasi tertentu mungkin merasa tidak percaya diri karena mereka belum tahu cara mengatasinya.

2. Kecemasan atau ketakutan: anak-anak yang cemas atau takut terhadap situasi tertentu mungkin merasa tidak percaya diri untuk menghadapinya. Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman traumatis atau peristiwa yang menakutkan dalam hidup mereka.

3. Pembandingan dengan orang lain: anak-anak sering membandingkan diri mereka dengan orang lain, terutama teman-teman sebaya mereka. Jika mereka merasa bahwa mereka tidak sehebat atau sebaik teman-teman mereka, maka mereka mungkin merasa tidak percaya diri.

4. Kurangnya dukungan: anak-anak yang tidak mendapatkan dukungan dari orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya mungkin merasa tidak percaya diri karena mereka merasa tidak dihargai atau diakui.

5. Perasaan tidak aman: anak-anak yang merasa tidak aman atau tidak nyaman dalam lingkungan tertentu mungkin merasa tidak percaya diri untuk berinteraksi dengan orang lain atau mengambil risiko dalam kehidupan.

6. Sebagai orangtua juga memiliki pengaruh sangat besar dalam membentuk karakter anak, misalnya Ketika anak dibandingkan dengan orang lain maka akan menurunkan rasa percaya dirinya, sebaiknya semua orang tua tidak pernah membandingkan anaknya dengan orang lain. Sehebat apapun orang lain itu jangan pernah kita bandingkan.

Lalu bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri pada anak?

Berikut beberapa cara yang dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri anak:

1. Memberikan dukungan dan pujian yang positif: cobalah untuk memberikan pujian yang spesifik dan jujur tentang usaha anak. Misalnya, "Saya sangat bangga dengan cara kamu mencoba untuk menyelesaikan tugas matematika hari ini" daripada "Kamu sangat pintar".

2. Memberikan kesempatan untuk mencoba dan belajar hal baru: mendorong anak untuk mencoba hal-hal baru dan memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman baru dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka.

3. Berikan tanggung jawab yang sesuai dengan usia: memberikan anak tanggung jawab yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka dapat membantu mereka merasa lebih mandiri dan percaya diri.

4. Menyediakan lingkungan yang mendukung: memberikan lingkungan yang aman dan mendukung, serta memberikan waktu dan perhatian yang cukup, juga dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri anak.

5. Berikan contoh positif: anak-anak sering meniru orang dewasa di sekitar mereka, jadi penting untuk memberikan contoh positif tentang cara menghadapi tantangan dan mengatasi kegagalan.

6. Mendorong anak untuk mengambil tanggung jawab atas kesalahan dan kegagalan: mengajari anak bahwa kesalahan dan kegagalan adalah bagian dari proses belajar dapat membantu mereka membangun rasa percaya diri dan ketahanan yang lebih besar.

7. Menjadi pendengar yang baik: mendengarkan dan memvalidasi perasaan anak dapat membantu mereka merasa didengar dan diterima. Hal ini dapat membantu mereka merasa lebih percaya diri untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan dan pikirkan.

Melakukan langkah-langkah ini secara teratur dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dalam dirinya sendiri dan kemampuan mereka untuk menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan. Mungkin ini yang dapat saya tuliskan di artikel kali ini, semoga bermanfaat dan senantiasa kesuksesan menyertai kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun