Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini Publik Mengenai Kekurangan pada Kurikulum Merdeka

7 Maret 2023   07:16 Diperbarui: 7 Maret 2023   07:19 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamulaikum Wr. Wb apa kabar teman-teman hebat ku hari ini? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Alloh SWT Tuhan YME.

Pada kesempatan kali ini saya akan mengupas seputar kurikulum merdeka, kurikulum terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk menunjang pembelajaran bagi para peserta didiknya.

 

Meskipun masih tahapan uji coba namun kurikulum merdeka ini menuai berbagai tanggapan dari praktisi pendidikan bahkan masyarakat luas yang ada di Indonesia, bagaimanapun juga tidak ada yang sempurna karena kurikulum merdeka ini buatan manusia. Kerap terjadi pro dan kontra serta beda pendapat terutama di kalangan guru, ada yang setuju dan tidak sedikit pula yang tidak setuju dengan penerapan kurikulum baru ini. Saya memberikan judul yaitu "Opini publik mengenai Kekurangan pada kurikulum merdeka"

Kurikulum Merdeka adalah salah satu program pendidikan yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2020. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan lebih banyak kebebasan pada sekolah dan guru dalam merancang kurikulum mereka sendiri.

Namun, beberapa kritikus telah mengemukakan beberapa kesalahan pada program ini, seperti:

1. Tidak terstruktur: Kurikulum Merdeka cenderung tidak terstruktur dan memberikan terlalu banyak kebebasan bagi guru dan sekolah, sehingga menyebabkan ketidakpastian dan kebingungan dalam menyusun kurikulum.

2. Tidak merata: Ada kekhawatiran bahwa kurikulum Merdeka akan mengakibatkan kurikulum yang berbeda-beda di setiap sekolah, yang dapat menyebabkan kesenjangan pendidikan antara sekolah-sekolah.

3. Kurangnya pendampingan: Guru dan sekolah mungkin memerlukan lebih banyak bimbingan dan dukungan dalam merancang kurikulum mereka sendiri.

4. Tidak memperbaiki masalah mendasar dalam sistem pendidikan: Program ini tidak menangani masalah-masalah fundamental dalam sistem pendidikan Indonesia seperti kurangnya dana untuk pendidikan dan kualitas guru yang rendah.

Namun, pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa kurikulum Merdeka masih dalam tahap uji coba dan akan terus dievaluasi dan diperbaiki. Jadi, ke depannya, program ini mungkin akan lebih baik dan dapat memperbaiki kekurangan dan kesalahan-kesalahannya. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Pemerintah melakukan berbagai tindakan positif untuk meningkatkan kualitas kurikulum merdeka ini.

Penerapan Kurikulum Merdeka di SMAN 1 PARONGPONG Sumber Foto: Dokpri
Penerapan Kurikulum Merdeka di SMAN 1 PARONGPONG Sumber Foto: Dokpri

Ada beberapa tindakan yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan kurikulum Merdeka, antara lain:

1. Pelatihan dan Bimbingan: Pemerintah Indonesia telah memberikan pelatihan dan bimbingan kepada guru dan sekolah dalam merancang kurikulum Merdeka. Pelatihan ini mencakup metode pengajaran, strategi pembelajaran, dan cara mengevaluasi keberhasilan siswa.

2. Evaluasi dan Perbaikan: Program kurikulum Merdeka terus dievaluasi dan diperbaiki berdasarkan masukan dari guru, sekolah, dan komunitas pendidikan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan keefektifan program.

3. Peningkatan Kualitas Guru: Pemerintah Indonesia juga fokus pada peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan pengembangan profesionalisme. Guru yang berkualitas dapat membangun kurikulum yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.

4. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan: Selain kurikulum Merdeka, pemerintah Indonesia juga fokus pada meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Hal ini mencakup meningkatkan dana untuk pendidikan, meningkatkan kualitas guru, dan meningkatkan akses ke pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil.

Bimtek Pembuatan Video Praktik Baik untuk Meningkatkan Kualitas Guru dalam Pembelajaran nya Sumber Foto: Dokpri
Bimtek Pembuatan Video Praktik Baik untuk Meningkatkan Kualitas Guru dalam Pembelajaran nya Sumber Foto: Dokpri
Dengan tindakan-tindakan tersebut, diharapkan bahwa kurikulum Merdeka akan menjadi lebih baik dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi siswa dan masyarakat. Yang terpenting bagi kita sebagai guru adalah tidak melupakan tupoksi kita, kewajiban kita dalam mendidik siswa-siswa adalah mutlak harus dilakukan bagaimanapun juga cara nya. 

Demi kemajuan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia, agar kita tidak tertinggal jauh dari negara-negara tetangga. Saya pribadi tidak keberatan dengan penerapan kurikulum merdeka ini, apapun alasan nya pemerintah Indonesia ingin yang terbaik untuk dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Mari teman-teman hebat ku kita dukung selama itu membawa perubahan yang positif bagi siswa-siswa kita, maju terus pendidikan di Indonesia. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun