Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa itu Generasi Z? Bagaimana Seorang Guru Memberikan Pembelajaran untuk Generasi Z?

4 Maret 2023   07:05 Diperbarui: 19 Oktober 2023   07:30 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi Z Tidak Bisa Jauh dari Smartphone dan Tekhnologi Sumber Foto: Dokpri

Assalamua"laikum.Wr.Wb apa kabar teman-teman hebatku hari ini? Semoga keberkahan senantiasa menyertai kita semua, pada kesempatan kali ini izinkan saya menulis sebuah artikel mengenai "Generasi Z". Generasi dengan kemajuan zaman yang pesat dan saya hadapi di sekolah saat ini khusunya di SMAN 1 PARONGPONG Kabupaten Bandung Barat. 

Kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang Namanya "Generasi Z", sebetulnya generasi z itu apa?. Generasi Z adalah kelompok generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka juga dikenal sebagai "digital natives" karena tumbuh besar di era teknologi digital yang berkembang pesat. Generasi Z sering kali dianggap sebagai generasi yang terbiasa dengan teknologi dan media sosial, serta cenderung memiliki sikap inklusif dan toleran terhadap perbedaan. Mereka juga dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa global seperti krisis keuangan dan terorisme, yang mempengaruhi pandangan mereka tentang dunia. Karena kebiasaan menggunakan teknologi, generasi Z sering dikritik karena kurangnya keterampilan sosial dalam berkomunikasi secara langsung. Namun, mereka juga dianggap sebagai generasi yang kreatif dan inovatif, karena terbiasa mengakses informasi dengan cepat dan memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan ide-ide baru.

Lalu kenapa dinamakan "Generasi Z"? Istilah "Generasi Z" pertama kali diperkenalkan oleh seorang penulis bernama William Strauss dan Neil Howe dalam buku mereka yang berjudul "Generations: The History of America's Future, 1584 to 2069". Mereka mengelompokkan generasi ini sebagai kelompok berikutnya setelah Generasi Y, dan memberinya label "Generasi Z" karena belum ada istilah resmi yang diterima secara luas untuk menggambarkan kelompok ini. Beberapa ahli menggunakan istilah lain seperti "iGen" atau "Post-Millennials", tetapi istilah "Generasi Z" terus menjadi yang paling populer dan diterima secara luas. Istilah ini mengacu pada generasi yang lahir setelah Generasi Y, yang sering disebut juga sebagai "Millennials", dan diharapkan akan terus digunakan untuk beberapa waktu ke depan.

Sebagai guru yang mendidik anak di masa generasi z tentu akan banyak tantangan yang dihadapi, di satu sisi kebanyakan guru yang mengajar nya adalah generasi sebelumnya yang tentunya akan berbeda karakter dan pemikiran. Bagaimana cara menghadapi peserta didik dari generasi z ini? Mengajar Generasi Z memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya, karena mereka tumbuh di era digital yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Berikut beberapa cara yang dapat membantu dalam mengajar Generasi Z:

1. Gunakan Teknologi: Generasi Z terbiasa dengan teknologi dan media sosial, sehingga pendidik harus mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan video pembelajaran, game edukatif, atau platform online lainnya.

2. Kolaborasi dan interaktif: Generasi Z lebih suka belajar melalui kolaborasi dan interaksi dengan sesama teman sebaya. Guru dapat memanfaatkan metode pembelajaran berbasis proyek atau tugas kelompok untuk meningkatkan interaksi antar siswa.

3. Berikan masukan dan umpan balik: Generasi Z mengharapkan umpan balik langsung, jadi berikan umpan balik secara teratur untuk membantu mereka memperbaiki kinerja mereka. Ini juga dapat membantu meningkatkan motivasi belajar mereka.

4. Fleksibel dan kreatif: Generasi Z cenderung memiliki minat yang beragam dan suka bereksperimen dengan berbagai hal baru. Oleh karena itu, guru harus fleksibel dan kreatif dalam mengajar, memberikan peluang bagi siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan minat mereka.

5. Fokus pada keterampilan praktis: Generasi Z cenderung memprioritaskan keterampilan praktis yang dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, guru harus fokus pada mengajar keterampilan seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.

Dalam mengajar Generasi Z, penting untuk memahami bahwa mereka adalah kelompok yang berbeda dan memerlukan pendekatan yang berbeda pula. Maka kita yang harus masuk ke dalam dunia nya agar pembelajaran tercipta dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun