Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Fenomena Siswa Malu Bertanya kepada Guru Saat KBM Dilaksanakan

28 Februari 2023   07:03 Diperbarui: 1 Maret 2023   04:23 2295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamua'laikum. Wr. Wb

Apa kabar teman-teman hebatku hari ini? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Alloh SWT Tuhan YME amin YRA.

Akhir-akhir ini cuaca di negara kita sedang mengalami hujan yang terus menerus, kalau bicara soal hujan terkadang saya suka merasa khawatir dengan bencana yang mungkin terjadi. 

Kebetulan saya tinggal di daerah Lembang dengan kondisi tanah yang labil dan sering terjadi longsor, dimanapun kita berada semoga sesuai dengan doa saya di awal tulisan yaitu semoga selalu dalam lindungan-Nya.

Jangan Biarkan Peserta Didik Kita Malu untuk Bertanya | Sumber Foto: Dokumentasi pribadi
Jangan Biarkan Peserta Didik Kita Malu untuk Bertanya | Sumber Foto: Dokumentasi pribadi

Mungkin istilah "malu bertanya sesat di jalan" sudah tidak asing lagi di telinga kita, untuk itu maka hari ini saya akan membahas tentang sebuah fenomena di mana masih banyak ditemukan di berbagai sekolah mulai dari tingkat SD sampai dengan tingkat SMA sekolah atas tentang kebiasaan siswa yang malu bertanya saat pembelajaran sedang berjalan. 

Bagaimana hal itu bisa terjadi dan apa yang menyebabkannya? Kita bahas sedikit pengalaman saya selama menjadi guru di sebuah sekolah SMA di Kabupaten Bandung Barat.

Banyak hal yang bisa menyebabkan siswa malu untuk bertanya, namun disini saya telah merangkum beberapa poin yang dapat saya simpulkan sebagai berikut:

  • Rasa takut salah 
    Siswa seringkali merasa takut salah atau dipermalukan jika bertanya, terutama jika mereka merasa bahwa pertanyaannya terlihat mudah atau bodoh di mata teman-temannya.
    Bahkan sebagai guru yang baik meskipun pertanyaan siswa kita salah, jangan pernah menunjukkan kepada teman-temannya bahwa pertanyaan itu salah.
    Kita luruskan dengan versi siswa yang bertanya tersebut, sehingga untuk kedepannya siswa tersebut tidak akan kapok dan takut untuk bertanya lagi.
  • Kepedulian tentang reputasi 
    Siswa mungkin khawatir tentang reputasi mereka di kelas atau di antara teman-teman mereka jika mereka terlihat terlalu banyak bertanya atau tidak mengerti materi yang diajarkan. Terkadang siswa itu akan berpikiran bahwa yang berhak bertanya adalah yang pinter dikelasnya, namun ini salah besar.
    Hak untuk bertanya adalah untuk semua siswa, sebagai guru kita berkewajiban untuk menjembataninya agar semua siswa yang ingin bertanya tidak merasa risi dengan reputasi temannya yang ada dikelasnya.
  • Kurangnya kepercayaan diri 
    Beberapa siswa mungkin merasa kurang percaya diri dalam kemampuan mereka untuk memahami dan memecahkan masalah, sehingga enggan untuk bertanya.
    Hal ini yang paling banyak dialami oleh peserta didik kita yang tidak mau atau bahkan malu untuk bertanya, akan terlihat gerak-geriknya oleh guru yang jeli apabila ada siswa yang ingin bertanya namun merasa tidak percaya diri.
    Kita dekati dan bicara pelan saja, silahkan mau bertanya apa? Kita akan diskusikan bersama-sama, mungkin kalimat ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa tersebut.
  • Ketidaknyamanan dengan guru atau lingkungan kelas 
    Siswa mungkin tidak merasa nyaman dengan guru atau lingkungan kelas yang mereka hadapi, sehingga mereka merasa enggan untuk bertanya.
    Kalau berbicara masalah ini tentu ada alasan yang kuat buat siswa sampai tidak mau bertanya kepada gururnya, hendaknya kita menjaga nama baik kita, cara menyampaikan atau berbicara kepada siswa harus benar-benar sesuai etika dan tata krama yang baik. Sehingga hubungan yang baik antara siswa dna guru akan terjalin dengan baik pula. 
  • Kurangnya penghargaan terhadap pertanyaan 
    Siswa mungkin merasa bahwa pertanyaan mereka tidak dihargai atau dijawab dengan kurang baik oleh guru, sehingga mereka tidak lagi termotivasi untuk bertanya.
    Setiap siswa yang bertanya kepada kita harus kita hargai dengan mendengarkan pertanyaannya, kemudian kita jawab sesuai dengan apa yang ditanyakan. Mendengarkan pendapat siswa termasuk kedalam bentuk penghargaan kepada mereka.

Untuk mengatasi faktor-faktor di atas dan membantu siswa merasa lebih termotivasi dan nyaman dalam bertanya, seorang guru dapat menciptakan suasana kelas yang terbuka, nyaman, dan menghargai setiap pertanyaan yang diajukan. 

Guru juga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi, bekerja sama, atau bermain peran dalam kelas, sehingga siswa merasa lebih termotivasi dan percaya diri untuk bertanya dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Nah sebagai guru yang hebat tentu kita punya cara untuk mendidik siswa-siswi kita agar tidak malu lagi bertanya saat sedang KBM berlangsung, bagaimana caranya? 

Berikut ini saya uraikan beberapa cara dalam mendidik siswa-siswi tersebut versi saya berdasarkan pengalaman yang saya hadapi di sekolah.

  • Membuat suasana kelas yang nyaman dan terbuka 
    Menciptakan suasana yang nyaman dan terbuka dalam kelas dapat membantu siswa merasa lebih percaya diri untuk bertanya, sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal terpenting agar terjadi interaksi didalam kelas adalah menciptakan suasana nyaman terlebih dahulu.
  • Memberikan contoh pertanyaan yang baik 
    Guru dapat memberikan contoh pertanyaan yang baik dan menunjukkan pentingnya pertanyaan dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat terinspirasi untuk bertanya.
    Berikan satu atau dua pertanyaan yang baik, sehingga siswa akan mengikuti apa yang disampaikan oleh gururnya tentang tata cara bertanya yang baik dan benar. 
  • Mengajukan pertanyaan terbuka 
    Guru dapat mengajukan pertanyaan terbuka kepada siswa untuk memancing mereka untuk berpikir kritis dan kreatif, serta memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara dan bertanya. Salah satu cara yang baik adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, dengan metode ini siswa akan terpancing untuk bertanya.
  • Menyambut dan memberi apresiasi terhadap setiap pertanyaan 
    Menyambut dan memberikan apresiasi terhadap setiap pertanyaan yang diajukan dapat membangun rasa percaya diri dan kepercayaan siswa pada diri mereka sendiri, sehingga mereka merasa lebih termotivasi untuk bertanya.
    Berikan apresiasi kepada mereka yang bertanya, misalnya dengan mengucapkan terima kasih kepada siswa atas pertanyaannya. Hal tersebut berdampak positif bagi siswa tersebut sehingga nanti ketika belajar lagi dnegan kita, siswa tersebut tidak akan malu lagi untuk bertanya.
  • Memberikan waktu dan kesempatan untuk bertanya 
    Guru harus memberikan waktu dan kesempatan bagi siswa untuk bertanya, seperti memberikan waktu untuk diskusi kelompok, atau memberikan waktu untuk tanya jawab setelah presentasi atau penjelasan materi.
    Setelah selesai menyampaikan materi pembelajaran hendaknya kita memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat bertanya apabila ada yang kurang dimengerti.
  • Menggunakan teknologi dan media interaktif 
    Guru dapat menggunakan teknologi dan media interaktif, seperti platform daring, forum diskusi, atau game edukasi, untuk membantu siswa belajar dan bertanya dengan lebih mudah. Gunakan medsos dalam setiap pembelajaran sehingga siswa tidak merasa bosan di kelas.

Salah Satu Cara Supaya Siswa Berani dengan Menghargai Pendapatnya| Sumber Foto: Dokumentasi pribadi
Salah Satu Cara Supaya Siswa Berani dengan Menghargai Pendapatnya| Sumber Foto: Dokumentasi pribadi

Seperti kita tahu bahwa salah satu tokoh pendidikan di Indonesia adalah Ki Hajar Dewantara, menurut beliau guru adalah "pembelajar yang mengajar" atau dalam bahasa Jawa disebut "guru ngaji." 

Artinya, guru harus terus belajar dan mengembangkan dirinya sendiri agar dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.

Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga mengajarkan bahwa guru harus memiliki karakter yang baik, seperti jujur, disiplin, teliti, dan sabar. Guru juga harus dapat berkomunikasi dengan baik dan memahami siswa serta kondisi sosial dan budaya mereka.

Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan utama dari pendidikan adalah membantu siswa mengembangkan potensi diri mereka secara optimal dan mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. 

Oleh karena itu, guru harus memahami potensi dan kebutuhan siswa secara individu dan membantu mereka mencapai tujuan hidup yang diinginkan.

Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, guru memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa, dan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga membentuk aspek sosial, emosional, dan spiritual siswa. 

Oleh karena itu, guru harus menjadi contoh yang baik dan membimbing siswa dalam mengembangkan nilai-nilai moral dan etika yang baik.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, seorang guru dapat membantu siswa merasa lebih termotivasi dan percaya diri untuk bertanya, sehingga dapat meningkatkan interaksi dalam kelas dan hasil belajar siswa.

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat karena sesungguhnya manusia sejati itu adalah manusia yang bermanfaat bagi sesama terutama dalam hal berbagi kebaikan, salam sukses untuk semuanya maju terus Pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun