Assalamua'laikum. Wr. Wb
Apa kabar teman-teman hebatku hari ini? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Alloh SWT Tuhan YME amin YRA.
Akhir-akhir ini cuaca di negara kita sedang mengalami hujan yang terus menerus, kalau bicara soal hujan terkadang saya suka merasa khawatir dengan bencana yang mungkin terjadi.Â
Kebetulan saya tinggal di daerah Lembang dengan kondisi tanah yang labil dan sering terjadi longsor, dimanapun kita berada semoga sesuai dengan doa saya di awal tulisan yaitu semoga selalu dalam lindungan-Nya.
Mungkin istilah "malu bertanya sesat di jalan" sudah tidak asing lagi di telinga kita, untuk itu maka hari ini saya akan membahas tentang sebuah fenomena di mana masih banyak ditemukan di berbagai sekolah mulai dari tingkat SD sampai dengan tingkat SMA sekolah atas tentang kebiasaan siswa yang malu bertanya saat pembelajaran sedang berjalan.Â
Bagaimana hal itu bisa terjadi dan apa yang menyebabkannya? Kita bahas sedikit pengalaman saya selama menjadi guru di sebuah sekolah SMA di Kabupaten Bandung Barat.
Banyak hal yang bisa menyebabkan siswa malu untuk bertanya, namun disini saya telah merangkum beberapa poin yang dapat saya simpulkan sebagai berikut:
- Rasa takut salahÂ
Siswa seringkali merasa takut salah atau dipermalukan jika bertanya, terutama jika mereka merasa bahwa pertanyaannya terlihat mudah atau bodoh di mata teman-temannya.
Bahkan sebagai guru yang baik meskipun pertanyaan siswa kita salah, jangan pernah menunjukkan kepada teman-temannya bahwa pertanyaan itu salah.
Kita luruskan dengan versi siswa yang bertanya tersebut, sehingga untuk kedepannya siswa tersebut tidak akan kapok dan takut untuk bertanya lagi.
- Kepedulian tentang reputasiÂ
Siswa mungkin khawatir tentang reputasi mereka di kelas atau di antara teman-teman mereka jika mereka terlihat terlalu banyak bertanya atau tidak mengerti materi yang diajarkan. Terkadang siswa itu akan berpikiran bahwa yang berhak bertanya adalah yang pinter dikelasnya, namun ini salah besar.
Hak untuk bertanya adalah untuk semua siswa, sebagai guru kita berkewajiban untuk menjembataninya agar semua siswa yang ingin bertanya tidak merasa risi dengan reputasi temannya yang ada dikelasnya.
- Kurangnya kepercayaan diriÂ
Beberapa siswa mungkin merasa kurang percaya diri dalam kemampuan mereka untuk memahami dan memecahkan masalah, sehingga enggan untuk bertanya.
Hal ini yang paling banyak dialami oleh peserta didik kita yang tidak mau atau bahkan malu untuk bertanya, akan terlihat gerak-geriknya oleh guru yang jeli apabila ada siswa yang ingin bertanya namun merasa tidak percaya diri.
Kita dekati dan bicara pelan saja, silahkan mau bertanya apa? Kita akan diskusikan bersama-sama, mungkin kalimat ini dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa tersebut.
- Ketidaknyamanan dengan guru atau lingkungan kelasÂ
Siswa mungkin tidak merasa nyaman dengan guru atau lingkungan kelas yang mereka hadapi, sehingga mereka merasa enggan untuk bertanya.
Kalau berbicara masalah ini tentu ada alasan yang kuat buat siswa sampai tidak mau bertanya kepada gururnya, hendaknya kita menjaga nama baik kita, cara menyampaikan atau berbicara kepada siswa harus benar-benar sesuai etika dan tata krama yang baik. Sehingga hubungan yang baik antara siswa dna guru akan terjalin dengan baik pula.Â
- Kurangnya penghargaan terhadap pertanyaanÂ
Siswa mungkin merasa bahwa pertanyaan mereka tidak dihargai atau dijawab dengan kurang baik oleh guru, sehingga mereka tidak lagi termotivasi untuk bertanya.
Setiap siswa yang bertanya kepada kita harus kita hargai dengan mendengarkan pertanyaannya, kemudian kita jawab sesuai dengan apa yang ditanyakan. Mendengarkan pendapat siswa termasuk kedalam bentuk penghargaan kepada mereka.
Untuk mengatasi faktor-faktor di atas dan membantu siswa merasa lebih termotivasi dan nyaman dalam bertanya, seorang guru dapat menciptakan suasana kelas yang terbuka, nyaman, dan menghargai setiap pertanyaan yang diajukan.Â
Guru juga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi, bekerja sama, atau bermain peran dalam kelas, sehingga siswa merasa lebih termotivasi dan percaya diri untuk bertanya dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.