Siapa yang tidak mengenal Mie Gacoan? Salah satu kuliner yang sedang viral saat ini, banyak sekali pengusaha-pengusaha yang terjun di bisnis kuliner ini. Saya ambil contoh saja, di sekolah tempat saya bekerja di SMAN 1 PARONGPONG penjualan mie gacoan di kantin sekolah melesat tajam, paling digemari oleh anak-anak sekolah.Â
Ciri khas dari mie nya yang wangi dengan berbagai varian rasa menambah selera bagi siapapun yang mencicipi nya, sempat beberapa kali saya mencoba karena penasaran kenapa kantin mie gacoan selalu diserbu oleh siswa-siswi, ternyata tidak salah pilihan anak-anak, ketika pertama kali mencoba nya langsung jatuh hati sama rasanya yang enak.Â
Selain itu kelezatan mie gacoan semakin lengkap karena ditambah dengan topping ayam dan pangsit yang renyah dan krispi, mie gacoan memang layak masuk daftar kuliner favorit saat ini. Berbeda jauh dengan kuliner viral sebelumnya yaitu seblak, seblak terlihat semakin menurun dan mulai ditinggalkan oleh para pecinta kuliner nusantara. Memang kalau berbisnis di bidang kuliner, kita dituntut untuk lebih kreatif lagi dan harus bisa mengikuti perkembangan zaman saat ini.Â
Berbekal sedikit pengetahuan dan skill di dunia kuliner, saya dan istri mencoba memulai bisnis ini. Kebetulan di SMPN 3 PARONGPONG istri saya mempunyai sebuah kantin, awalnya kami ragu untuk memulainya.Â
Rasa takut tidak laku selalu menyelimuti perasaan kami, bagaimana tidak sebelum memutuskan untuk berjualan mie gacoan kami sempat berjualan minuman segar yang dikenal dengan nama mojito, namun menurun bahkan sempat hanya laku 1 botol saja dalam sehari. Sedih sudah tentu pasti, kami harus bisa memutar otak bagaimana caranya supaya dagangan yang kami jajakan bisa laku di pasaran khususnya di kantin sekolah tempat istri saya bekerja.Â
Setelah berdiskusi cukup alot, dan istri saya mempelajari bagaimana cara membuat bumbu racikan mie gacoan akhirnya kami memutuskan untuk mencoba hal baru yaitu berjualan mie gacoan. Sempat trauma takut tidak laku, kami hanya menjual 20 porsi dulu di hari pertama, oia sebelum dijual di kantin, kami lakukan beberapa kali tes dirumah dari rasa dan tampilan nya. Setelah dirasa cukup kami beranikan diri untuk menjualnya di kantin sekolah.Â
Perasaan deg-degan sudah pasti kami alami, saya berfikir kalau ini tidak dicoba kapan lagi. Anda tau bagaimana respon dari siswa-siswi saat pertama kali kami tawarkan mie gacoan? Alhamdulillah anak-anak senang dan otomatis hari itu dagangan kami habis. Kami sangat bersyukur ternyata selalu ada hikmah dibalik semua kejadian, Alloh SWT selalu memberikan solusi yang terbaik bagi siapa saja umatnya yang mau berusaha dan berikhtiar di jalan yang benar. Istri saya sangat senang, dan kami persiapkan untuk dagang besok hari nya membawa 50 porsi mie gacoan yang akan dijual di kantin. Kami menjualnya dengan harga Rp. 5000 per porsi, disesuaikan dengan budget siswa-siswi disekolah.Â
Perjuangan seorang istri yang tidak mau menyerah membuat semakin semangat dalam berjualan bisnis ini, memang rasanya enak dan tentu anak-anak akan senang menikmatinya.Â
Penjualan di hari berikutnya habis 50 porsi, begiri seterusnya selama seminggu selalu habis 50 porsi bahkan kurang, lalu di minggu selanjutnya istri saya beranikan diri untuk menjual 100 porsi sehari, Subhanalloh atas karunia-Mu ya rabb semua habis tidak tersisa bahkan ada siswa yang datang kerumah karena kehabisan mie di sekolah. Kami sangat senang akhirnya apa yang kami cita-citakan selama ini berjualan dan di sukai pelanggan dapat dirasakan saat ini.Â
Beberapa testimoni dilakukan tidak hanya dari siswa namun dari teman-teman istri saya sesama guru di sana, katanya rasanya enak dan bikin ketagihan hehe. Kami mulai percaya diri untuk tetap memberikan yang terbaik buat pelanggan setia kami, untuk target nya dalam sehari kami hanya menjual sebanyak 100 porsi sehari, karena kendala modal juga mungkin ya hehe.Â
Istri saya berjualan dari hari senin sampai jumat selama sekolah buka saja, adapun hari sabtu dan minggu sudah kami rencanakan untuk berjualan dirumah saja. Kami akan mencoba mengembangkan sayap dengan membuka warung kecil-kecilan depan rumah, jaga-jaga kalau ada siswa-siswi pelanggan di sekolah yang tidak kebagian jajanan di sekolah bisa beli dirumah kami. Kalau di sekolah kami jual Rp. 5000 per porsi, mungkin kalau untuk dijual secara online atau dirumah kami jual Rp. 8000-10.000 per porsi nya karena kemasan nya lebih besar lagi.Â
Usaha ini bukan yang pertama, sempat beberapa kali kami buka usaha yang lain seperti berjualan sabun kecantikan dari bahan organik, membuat sostel bahkan berjualan beras sudah kami lakukan sebelumnya, namun hasilnya tidak memuaskan.Â
Kami jatuh bangun dalam usaha berdagang apapun sudah kami lakukan, sempat juga merasa lelah dan sudah mau menyerah, namun saran dan masukan dari keluarga tercinta kami selalu mendorong kami untuk bangkit, bahkan yang paling mengerikan adalah saya sempat terpelosok jatuh ke dunia pinjaman online, namun keluarga dan orang tua saya dirumah dengan tulus memberikan pinjaman bantuan untuk melunasi utang saya di beberapa aplikasi pinjol.Â
Untuk sahabat-sahabata semuanya jangan pernah mencoba pinjol karena sangat menyengsarakan hidup kita hancur dibuatnya. Untuk mamah, bapak adik-adikku dirumah terimakasih sudah membantu selama ini, terimakasih atas doa nya juga semoga Alloh SWT bisa membalas semua kebaikan kalian.
Itulah sedikit pengalaman dari saya khususnya yang sudah mengalami beberapa kali jatuh bangun sebelum mencoba ke jualan mie gacoan ini, semoga bisa menjadi motivasi buat teman-teman semua yang mungkin pernah mengalami hal yang sama.Â
Ayoo kita bangkit bersama untuk menjadi lebih baik dan tentu lebih dekat lagi dengan Alloh SWT Tuhan YME. Alloh SWT memberikan kita cobaan disesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing selama kita dekat dengan-Nya selama itu pula Alloh SWT akan menjaga kita. Mohon doa nya dari pembaca sekalian ada cita-cita yang belum kami gapai yaitu ingin membuka warung kecil-kecilan di depan rumah, semoga terkabul dan apa yang anda semua cita-citakan semoga bisa terwujud juga secepatnya.Â
Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada semua pembaca yang sudah menyempatkan waktu membaca artikel ini , semoga kita semua dilancarkan usahanya, dimudahkan rezekinya dan selalu diberikan kesehatan oleh Alloh SWT Â Tuhan YME.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H