Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Teknik Membangun Chemistry yang Baik dengan Anak

21 Desember 2022   13:24 Diperbarui: 22 Desember 2022   15:49 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah titipin dari Alloh SWT Tuhan Yang Maha Esa, kita sebagai orang tua harus benar-benar memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang telah Tuhan titipkan kepada kita sebagai orang tua nya. 

Banyak hal yang dapat membangun hubungan yang baik dengan anak, mulai dari selalu menemani kesehariannya, antar jemput anak ke sekolahnya, menemani mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru nya sampai membacakan sebuah dongeng saat mereka akan tidur. Hal ini akan membuat perasaan anak menjadi lebih tenang tatkala melihat peran yang diberikan oleh orang tuanya, mereka tidak kehilangan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. 

Bentuk kasih sayang itu tidak hanya berupa uang, ada yang lebih penting dari itu. Perhatian, canda tawa, berperan sebagai sahabat saat mereka sedang mebutuhkan orang di samping nya dan lain-lain.

Ada kisah menarik yang saya alami dengan kedua anak saya, dulu Ketika anak  bungsu saya masih berusia 3-4 tahun saat sedang lucu-lucunya, saya malah banyak menghabiskan waktu di sekolah tempat saya bekerja. Kebetulan saya seorang guru yang mempunyai hobi sebagai seorang fotografer, videografer dan editor. Tentu pekerjaan sampingan ini menjadi salah satu menghambat kedekatan saya dengan anak-anak. 

Bahkan yang paling mengerikan buat saya pribadi adalah ketika anak bungsu saya lahir pada 11 April 2012, bukan saya yang mengumandangkan adzan di telinga kanannya, tapi adik saya lah yang menemani istri saat mau lahiran. 

Saya datang saat si bungsu sudah diadzanin oleh adik saya, perasaan saya waktu itu biasa saja seperti tidak ada apa-apa. Sungguh sangat berdosa sekali kalau saya fikirkan sekarang ini, maafkan ayahmu ini nak. 

Beranjak anak-anak, saya masih sibuk dengan hobi saya yaitu bergelut di dunia fotografi, berangkat ke sekolah dari rumah pagi jam 06.30 WIB kemudian pulang selalu selepas isya, itu saya lakukan selama bertahun-tahun. 

Sampai tiba saatnya Alloh SWT menegur saya dengan memberikan ujian berupa sakit penyumbatan pembuluh darah, saya harus istirahat total di rumah sampai mengajukan cuti selama 6 bulan ke sekolah. 

Mungkin ini cara Alloh SWT untuk mendekatkan saya dengan keluarga, sedih rasanya saat semua itu terjadi saya harus diam di rumah melepaskan semua aktivitas dan hobi saya selama ini. Namun saya sadar bahwa kita hidup bukan untuk mengejar itu semua, ada yang paling penting yaitu "KELUARGA".

Sejak saat itu saya mulai berusaha untuk menjadi seorang ayah yang baik untuk anak-anak, awalnya memang anak-anak susah untuk menerima saya. Mereka lebih dekat dengan bundanya, saya merasa sedih namun ini semua adalah kesalahan saya di masa lalu, seolah saya sudah menelantarkan mereka. 

Perlahan namun pasti, ketika saya sudah sembuh dan beraktivitas seperti biasa, saya mulai mengurangi kegiatan di luar jam mengajar saya sebagai guru. 

Ketika pembelajaran telah selesai, saya secepatnya pulang kerumah dan bermain bersama anak-anak. Itu saya lakukan lumayan lama, anak mulai memberikan kepercayaan nya kepada saya, mau bermain dan mau ditemani keseharian nya. 

Saya senang dengan itu semua, baru kali itu saya merasakan nikmatnya menjadi seorang ayah, saat mendengar anak-anak curhat bercerita dengan semangat tentang semua kejadian di sekolahnya, sampai bercerita bagaimana di tempat mengajinya di masjid. 

Ya Alloh, maafkan hamba selama ini, terimakasih Engkau telah menyadarkan hamba akan segala sesuatu nya, maafkan hamba sudah menelantarkan apa yang telah Engkau titipkan kepada hamba.

Sesuai dengan judul yang saya tuliskan diatas, bahwa pada kesempatan ini saya akan berusaha menjelaskan bagaimana membangun chemistry dengan anak-anak versi saya, akan saya jelaskan sejelas-jelasnya menurut pandangan dan apa yang saya lakukan ke anak-anak.

 Langkah awal yang saya lakukan adalah berusaha masuk ke dunianya, anak saya yang pertama kebetulan laki-laki yang sekarang duduk di bangku SMP kelas 1, senangnya bermain game Mobile Legend dan PUBG. 

Mau tidak mau saya berusaha belajar untuk bisa bermain game tersebut karena cuma itu celah saya bisa masuk ke dunianya.

Setelah saya bisa meskipun belum pro hehe, saya ajak anak saya untuk bermain berdua saya lihat ekspresi wajahnya yang menyiratkan kesenangan dan nyaman bermain bersama saya sebagai ayahnya, mulai saat itu kita sering main bareng kalau tugas dari sekolahnya sudah dikerjakan. 

Tidak lupa saya ajarkan teknik-teknik dasar fotografi dan editingnya, dia senang dan saya mulai menikmati peran saya sebagai seorang ayah.

Kemudian anak saya yang kedua (bungsu) adalah perempuan yang baru mneginjak kelas 4 SD di daerah kami tinggal, hobinya adalah bermedsos mulai dari IG, Tiktok sampai Youtube Reel.

 Saya mencoba masuk namun agak sulit untuk anak yang perempuan ini, dia lebih senang menghabiskan waktu dengan bunda nya atau dengan teman-temannya. 

Saya sempat putus asa apakah anak saya yang kedua ini bisa menerima saya dengan baik? 

Saya berusaha terus sampai suatu saat ada tugas dari skeolahnya untuk membuatkan video tugas pembelajran PJOK saat itu. 

Ya Alloh ini adalah kesempatan yang baik untuk saya, saat itu langsung saya kerahkan skill dan kemampuan saya untuk membuat video yang paling bagus dan dapat dibanggakan di depan teman-temannya di sekolah, alhamdulillah anak saya senang dengan hasil nya, sejak saat itu apapun tugasnya dari sekolah yang berhubungan dengan dunia fotografi, videografi atau artikel selalu saya yang paling depan untuk mengerjakan dan menemani mengerjakan tugasnya. Dari sana lah awal mula kedekatan saya dengan anak yang bungsu, butuh perjuangan keras untuk bisa menaklukkan hati seorang anak perempuan.

Sekarang semua sedang baik-baik, saya tersadar bahwa inilah yang harusnya saya lakukan dari dulu dalam membangun chemistry dengan anak, belum terlambat dan ini akan saya lakukan sampai kapanpun saya akan berusaha untuk menjad ayah yang baik untuk anak-anak saya. 

Ya Alloh terimakasih Engkau sudah memberikan kesempatan kepada hamba untuk bisa berubah lebih baik, Engkau sangat menyayangi hamba dan keluarga dirumah. Maafkan hamba sudah mendzolimi titipin-Mu selama ini, semoga ini adalah awal yang sangat baik untuk hamba bisa membangun hubungan yang baik dengan-Mu dan dengan anak-anak hamba.

Betapa nikmat yang saya rasakan saat ini, begitu Bahagia yang saya rasakan. Ternyata benar kebahagiaan itu tidak butuh uang banyak, tapi perhatian dan waktu yang berkualitas lah yang lebih penting dari uang.

Untuk anak-anakku semoga kalian menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Maafkan ayahmu selama ini, ayo mulai saat ini kita akan selalu bersama-sama dalam suka dan duka serta menjadi salah satu keluarga yang bahagia dan menginspirasi keluarga-keluarga yang lain nya yang ada di Indonesia, kita bangun keluarga kecil ini menjadi keluarga yang romantis.

Spesial untuk istriku, ibu dari anak-anakku. Terimakasih banyak sayang, engkau adalah wanita terhebat kedua setelah ibuku, terimakasih tak terhingga atas peranmu selama ini yang sudah bisa memerankan menjadi seorang ayah, seorang ibu, seorang sahabat bahkan seorang guru untuk anak-anak. 

Jasa-jasamu akan selalu terkenang sampai kapanpun, semoga Alloh SWT memberikanmu usia yang panjang dan bermanfaat, semakin meningkat ibadahnya, dilancarkan rezekinya dan sukses selalu dunia akhirat. Inshaa Alloh kita akan menuju syurga nya Alloh bersama-sama, saya akan selalu mendoakanmu sampai kapanpun engkau wanita hebatku.

Nia Kurnia Treshnadewi S.Pd (Wanita hebatku) - Dok. pribadi
Nia Kurnia Treshnadewi S.Pd (Wanita hebatku) - Dok. pribadi

Jalan-jalan bareng si bungsu Kiran - Dok. pribadi
Jalan-jalan bareng si bungsu Kiran - Dok. pribadi

Di akhir tulisan ini saya ingin menyampaikan kata-kata motivasi khususnya untuk diri saya sendiri, umumnya untuk kawan-kawan yang kebetulan membaca artikel saya ini. Mari kawan kita bersama-sama memberika waktu yang berkualitas untuk anak dan keluarga kita dirumah, seberat apapun pekerjaan kita tetap keluarga adalah tempat pulang ternyaman di dunia ini, saya masih belajar untuk menjadi sosok seorang ayah yang baik, masih banyak kekurangan namun saya tidak akan pernah menyerah sampai Alloh SWT berkata "SUDAH SAATNYA KAMU PULANG".

Untuk kedua anakku terimakasih kalian sudah mau menerima Kembali ayah dengan segala kekurangan nya, ayah berjanji sampai kapanpun ayah tidak akan pernah menyia-nyiakan lagi kalian. Ayah sayang kalian dan bunda kalian. Semoga tulisan yang saya buat ini bisa sedikit menjadi motivasi kawan-kawan pembaca semua, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan artikel ini.

Salam dan sukses untuk kita semua Amiin Amiin Ya Rabbal A'lamin.

Penulis : Encep Nurdin S.Pd

Email : encepnurdin82@gmail.com

Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG_Bandung Barat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun