Mohon tunggu...
Reca Ence AR
Reca Ence AR Mohon Tunggu... wiraswasta -

1964 Lahir di Sukabumi, Jawa Barat. Salam kompasiana ...salam bahagia dan tetap bersahaja\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puasa: Proses Menuju Taqwa (bag:1)

11 Agustus 2010   15:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:07 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Ngobrol sama Ustadz Kampung)

.

“Tadz, dalam Qs al-Baqarah 2/183, kenapa sih dalam ayat perintah tersebut , berpuasa hanya diperuntukan untuk orang-orang yang beriman saja.” Tanyaku pada suatu sore menjelang bulan Ramadhan.

“Waduh …. Jawabannya tidak cukup sebentar nih ….”

“Ga apa Tadz..”

“Sebelum menjawab pertanyaan diatas, saya perlu menjelaskan dahulu mengenai ‘Proses Keagamaan Kita’, bahwa proses keagamaan kita itu memiliki 3 tingkatan kualitas, 1.Beriman (memperoleh keyakinan), 2. Bertaqwa (Memperbanyak amalan) dan 3.Berislam (berserah diri kepada Allah)”

“Coba diulang “ tanyanya padaku

“Beriman, Bertaqwa dan Berislam “

“Ok,….Tingkatan yg pertama adalah BERIMAN, nah tingkat beriman ini adalah tingkatan paling rendah dalam proses keagamaan kita, tingkatan ini menggambarkan sebuah proses :

Pertama : Proses Pencarian yaitu melalui membaca kitab, pergi ke Majelis ta’lim, pendidikan formal, pesantren dan lain-lain,

Kedua : Proses Pemahaman yaitu melalui bertanya pada ahlinya atau mengadakan sharing dan diskusi dan yang ke

Ketiga : adalah Proses memperoleh Keyakinan, pada tingkatan ini, seorang muslim akan banyak berkutat dengan pergulatan pemikiran, seorang yang tidak pernah mengalami pergulatan pemikiran atau jatuh bangun didalamnya, hampir bisa dipastikan kualitas imannya tidak cukup tangguh.”

“Tingkatan yg ke dua Tadz ?”

“Tingkatan yang ke 2 adalah BERTAQWA, inilah tingkatan APLIKASI alias AMALAN, keyakinan yang talah kita peroleh lewat proses pencarian dan pemahaman harus diterapkan (amalkan) dalam kehidupan sehari-hari secara ISTIQOMAH atau konsisten, itulah yang dimaksud dengan kalimat ITTAQULLAHA HAQQATUQATIHI, bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya Taqwa. Dalam beristiqomah ini kita harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri yg sangat prima….bisa dipahami..?”

“Sebentar,,, tadz….dilanjut dulu”

“Dan tingkatan yang ke tiga adalam ASLAM alias berserah diri, inilah buah dari perjuangan yang sangat panjang. Pencarian….Pemahaman….KeyakinanPengamalan dengan Istiqamah/konsisten, hingga menghasilkan jiwa yang Berserah diri, ikhlas dalam beribadah.”

“Hubungannya dengan Puasa Tadz…”

“Nah puasa inilah sebuah tatacara ibadah yang bertujuan untuk menjadikan pelakunya sebagai orang BERTAQWA yaitu tingkatan ke dua dalam proses beragama…, ini sesuai dengan informasi dari Al-Quran surat ke 2/183 : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu BERTAQWA..”

“Maksudnya Tadz,,,?”

“Ayat diatas dengan gambling menggambarkan kepada kita bahwa PUASA adalah suatu proses untuk meningkatkan kualitas IMAN menjadi TAQWA, oleh sebab itu yang dipanggil untuk memenuhi kewajiban puasa adalah orang-orang yang beriman saja..”

“Pertanyaan saya yang awalsekarang dong jawabannya ?”

““Nah karena sebentar lagi waktu magrib, jawabannya Insya Allah besok dilanjutkan”

………

Kamipun berpisah mempersiapkan ibadah shalat magrib

“Yaa…Rabb ……. Tambahkanlah ilmu-Mu disetiap gerak langkahku..”

.

.

.

“Rumah Sahaja”

EAR 110810 Ciputat-Tangerang

.

Catatan lain : "Ngobrol sama Ustadz Kampung"

1. Getaran-getaran Ayat-ayat Suci

2. Shalat Khusyu

3. Belajar menikmati Hidup

4. Tahajud Call

5. Beribadah di Kompasiana

6. Alhamdulillah

7. Puasa : Proses Menuju Taqwa (bag 2)

8. Egois dalam Berdo'a

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun