Hingga lewat beberapa hari. Hampir masuk satu pekan, belum juga ada kabar dari keluarga Bunga. Saya pun berinisiatif untuk menelpon rumah kakek Bunga.
Yang menerima telpon kakek bunga langsung. Beliau sempat ungkapkan bahwa sebenarnya beliau ingin sekali saya bisa mendampingi cucu nya. Namun, ia dan istrinya tidak bisa berbuat banyak ketika Ayah Bunga sudah memutuskan sikapnya. Ia pun sama seperti saya hanya bisa menunggu.
Waktu pun terus berjalan..tidak ada telepon dari ayah Bunga..
Saya merasa sedih dengan sikap ayah Bunga. Namun, saya pun menyadari, saya hanya seorang relawan anak yang tidak punya hak untuk memaksa ayah Bunga. Saya tidak bisa memaksa ayah Bunga untuk kooperatif dalam mengatasi permasalahan anaknya.
Kalau sudah seperti ini saya hanya bisa bersedih..sekaligus bingung...mempertanyakan “dimanakah letak Undang-Undang Perlindungan Anak bisa saya pakai?”.
Akhirnya.. dari kisah pendampingan yang gagal ini.. saya hanya bisa berdo’a
....Semoga Bunga menjadi lebih baik....
Tulisan ini dimuat juga di blog saya : ena-nurjanah.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H