Mohon tunggu...
M Akhsanul Akhlaq
M Akhsanul Akhlaq Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Email : akhlaqmuhammad100@gmail.com Instagram : @akhsan_al454 Nomor wa : 088808931161 Kini sedang menempuh pendidikan di Pesantren Ekonomi Darul Ukhuwah Jakarta Motivasi menulis adalah menciptakan karya yang dapat dikenang oleh sejarah dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memaknai Moderasi dalam Perspektif Kebangsaan

15 Februari 2021   16:36 Diperbarui: 15 Februari 2021   16:53 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Keberagamaan yang ada di Indonesia merupakan suatu ciri khas dari wujud perspektif kebangsaan "

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam perbedaan mulai dari etnis, suku, agama, adat istiadat, bahasa, dan sebagainya. Maka dari itu tak jarang orang menyebut bangsa Indonesia sebagai bangsa kemajemukan. 

Kehidupan multikultural adalah suatu kehidupan yang diiringi dengan keberagamaan budaya (multikultural) disebabkan karena adanya interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta dengan alam. Adanya interaksi tersebut terkadang diartikan sebagai wujud dari komunikasi horizontal.

Akan tetapi, pada era ini terkadang orang salah menafsirkan dengan adanya perbedaan sebagai " integrating force" yang mana dapat menyebabkan terjadinya perpecahan atau konflik. Maka dari itu diperlukannya kepahaman akan makna moderasi dalam kehidupan sehari - hari agar dapat terciptanya wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang telah dicita-citakan oleh para founding fathers.

Pembahasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), moderasi adalah pengurangan kekerasan dan penghindaran keekstreman. Moderasi juga dapat dikatakan sebagai toleran terhadap segala perbedaan yang ada. Pembentukan paham nilai moderasi akan melahirkan adanya masyarakat multikultural. Masyarakat multikultural adalah suatu kelompok individu yang menjunjung tinggi nilai intensitas antara sesama individu atau kelompok. Menurut Curtis, untuk membentuk masyarakat multikultural dibutuhkannya 3 kemampuan, yaitu ;

1. affiliation (kerjasama),

2.  cooperation and resolution conflict ( kooperasi dan penyelesaian konflik), 

3. kindness, care, and affection/emphatic skill (keramahan, perhatian, dan kasihsayang)

Untuk menyukseskan 3 kemampuan tersebut, maka dibutuhkannya sinergi bersama-sama antara pemerintah sebagai pengelola negara dan rakyat sebagai pelaksana kebijakan. Hal ini perlu dipupuk bersama-sama agar menjadi suatu habit atau kebiasaan pada masyarakat.

Konflik atau perpecahan yang terjadi pada masyarakat pada umumnya bersumber dari adanya kekerasan antar individu atau kelompok yang berujung terhadap adanya pertikaian. Konflik dan kekerasan mengakibatkan adanya ketidakstabilitas dan keharmonisan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Terkadang konflik yang terjadi dapat disebabkan oleh adanya bentuk - bentuk diskriminasi, stereotip, dan rasisme. 

Maka dari itu diperlukannya peningkatan terhadap pelayana kebutuhan masyarakat dengan jangkauan yang  lebih luas , sehingga kehidupan multikultural dapat dibentuk di Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Negara Kesatuan Republik Indonesia

NKRI merupakan negara yang dibangun atas dasar nilai persatuan dan kesatuan serta diiringi dengan 2 nilai modalitas penting yaitu demokrasi dan kearifan lokal. Secara historis dan sosiologis, bangsa Indonesia terwujud setelah adanya proklamasi Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna "berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Namun, kini tidak sedikit masyarakat yang mulai hilang akan kepahaman Bhinneka Tunggal Ika. Maka dari itu tugas kita bersama saat ini adalah menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan suatu janji luhur dari nenek moyang kita yang telah membangun bangsa Indonesia hingga saat ini.

Kesimpulan

Moderasi harus dipahami dan ditumbuhkan sebagai wujud komitmen bersama untuk membangun persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, dibuthkannya peran masyarakat sebagai elemenn utama untuk menumbuhkan rasa toleransi terhadap segala perbedaan dan kemajemukan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun