Mohon tunggu...
M Akhsanul Akhlaq
M Akhsanul Akhlaq Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Email : akhlaqmuhammad100@gmail.com Instagram : @akhsan_al454 Nomor wa : 088808931161 Kini sedang menempuh pendidikan di Pesantren Ekonomi Darul Ukhuwah Jakarta Motivasi menulis adalah menciptakan karya yang dapat dikenang oleh sejarah dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ekstraksi Daun Pepaya sebagai Alternatif Obat Imunomodulator Menggunakan Ultrasonic Cleaner

24 Januari 2021   08:22 Diperbarui: 24 Januari 2021   08:43 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Daun Pepaya (Carica Papaya L.) | Sumber: timesindonesia.co.id

PENDAHULUAN

 

  • Latar Belakang

Dalam lingkungan dunia kesehatan imonumodulator dikenal dengan semua jenis obat yang dapat mengalami modifikasi respons imun, menstimulasi mekanisme pertahanan alamiah, dan adaptif. Diketahui bahwasanya imunitas terdiri atas 2 jenis yaitu imunitas alamiah (innate/native) dan imunitas adaptif (spesifik/didapat).

Buah pepaya merupakan salah satu buah yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Buah ini diketahui berasal dari daratan Amerika Selatan dan Meksiko. Rasa yang manis dan juga cocok digunakan untuk berbagai olahan menjadikan buah ini banyak digemari oleh kalangan masyarakat. Berbagai penelitian juga sudah mengungkapkan berbagai manfaat dan khasiat mulai dari buahnya hingga daunnya. 

Diketahui bahwasanya daun pepaya mengandung klorofil (Berdasarkan penelitian Laboratorium Botani, Universitas Lampung).  Selain klorofil, juga mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya vitamin, mineral, serat pangan, dan betakaroten. Selain itu klorofil juga sudah banyak dimanfaatkan sebagai food supplement yang berfungsi membantu menyeimbangkan sistem hormonal, mengoptimalkan sistem imunitas, dan merangsang pembentukan darah.

Alasan dipilihkannya daun pepaya sebagai media penelitian dikarenakan merupakan tanaman dengan klorofil tertinggi dibandingkan daun lainnya seperti daun cincau, daun kangkung, daun bayam, daun singkong, dan daun lainnya.

  • Urgensi Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan didapatkan permasalahan yang muncul adalah Seberapa efektifkah penggunaan Ultrasonic Cleaner dalam penggunaan ekstraksi daun pepaya?

  • Tujuan Penulisan

Penelitian ini bertujuan untuk menjadikan daun pepaya sebagai alternatif obat Imunomodulator. Hasil dari penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi dunia kesehatan. Secara teoritis tujuan dari penulisan ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan akan potensi  daun pepaya yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai khasiatnya.

ISI  PEMBAHASAN

  • Daun Pepaya ( Carica Papaya L.)

Pohon pepaya merupakan tumbuhan berbatang tunggal tegak dan basah dengan payungan daun pada ujungnya. Umumnya dapat tumbuh dengan tinggi 270 -- 900 cm serta mengandung getah putih di seluruh bagian pohonnya. Bentuk daun pepaya yakni tunggal dengan menjari 5 -9 bagian. Tangkai daunnya berongga dengan panjang 50-100 cm. 

Pada daun pepaya memiliki morfologi berupa lamina serta petioles Tanaman pepaya juga mengandung berbagai subtrat kimia yang berbeda-beda, diantaranya asam butanorat, metal butanoat, benzilglukosinolat, linalool, papain, asam alfa linoleat, alfa filandren, alfa terpinen, gamma terpinen, 4-terpineol, dan terpinolen. Pada daun terkandung alkaloid, dehidrokarpain, pesedokarpain, flavonol, benzilglukosinolat, papain dan tannin.

  • Klorofil Pepaya

Pengertian Klorofil adalah  pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas (Dwidjoseputro, 1994). Klorofil pada tanaman berperan ketika terjadi proses fotosintesis tumbuhan, bekerja dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energy kimia.

Klorofil pada daun pepaya diketahui merupakan klorofil dengan tingkat tertinggi dibandingkan daun lainnya sebab sudah terbentuk sempurna seiring dengan berkembangnya daun.. Kandungan klorofil pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa oleh beberapa cahaya, air dan unsur-unsur hara yang meliputi Nitrogen, Magnesium Feron, Mangan, Tembaga, Seng, Sulfur, dan Oksigen (Dwidjoseputro, 1994). Kandungan pada klorofil daun juga dipengaruhi oleh umur daun dan lokasi keberadaan tumbuh pohon. Klorofil mempunyai rantai fitil (C20H39O) yang akan berubah menjadi fitol (C20H39OH), apabila terkena air dengan katalisator klorofilase (Taiz and Zeiger, 1998).

Klorofil juga memiliki struktur kimia yang terdiri dari empat cincin pirol yang dihubungkan oleh gugus metana Terdapat atom magnesium pada inti molekul yang diikat oleh nitrogen dari dua cincin pirol lain dengan ikatan kovalen.

Klorofil pada tanaman tingkat tinggi ada dua macam, yaitu klorofil a (C,H,O,N,Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil b (C,H, N,Mg) yang berwarna hijau muda. Klorofil a dan b merupakan klorofil yang paling kuat menyerap cahaya merah dengan panjang gelombang 600-700 nm dan paling sedikit menyerap cahaya hijau dengan panjang gelombang 500-600 nm (Harborne, 1987).

  • Prinsip Dasar Proses Ekstraksi

Pada dasarnya ekstraksi pada daun pepaya didefinisikan sebagai senyawa dan atau campuran yang diperoleh dari tanaman  atau bagian tanaman, seperti daun, bunga, biji, akar serta kulit. Diketahui bahwasanya pada umumbya tanaman mengandung zat fitokimia dengan konsentrasi tinggi dilengkapi dengan  sifat antioksidan.

  • Ekstraksi Daun Pepaya 

Prosedur analisa bahan alam terdiri dari 3 tahap yaitu ekstraksi, evaporasi, dan analisis.. Pada daun pepaya dipilihkannya tahap dengan ekstraksi dikarenakan lebih efektif dibandingkan tahap lainnya serta tidak memerlukan suhu tinggi ( Wu,dkk.,2001). Penggunaan metode ektraksi berbantuan ultrasonik (Ultrasound Assisted-extraction) diklaim sebagai solusi yang dapat dilakukan untuk menghemat energi, mereduksi pelarut, menghemat waktu, dan mengurangi biaya ekstraksi (Wu,dkk.,2001). UAE juga dapat bekerja pada temperature dibawah titik didih pelarut sehingga dapat menghindari adanya kerusakan senyawa hasil ekstraksi. 

Diketahui bahwa senyawa ekstraksi pada umumnya bersifat volatile atau mudah menguap. Berlangsungnya proses ekstraksi ditandai dengan perubahan warna pada pelarut. Mekanisme ekstraksi berbantuan ultrasonic dapat terjadi melalui fragmentasi, erosi, kapilariti, deteksturasi, dan sonoporasi (Chemat,dkk.,2017). Ekstraksi dengan ultrasonic dapat menyebabkan gangguan fisik baik pada dinding maupun membrane sel biologis serta penuruan ukuran partikel. Hal ini diketahui berdampak pada penetrasi pelarut yang lebih baik dibandingkan material sel yang pada akhirnya akan meningkatkan laju perpindahan massa pada jaringan .

  • Ultrasonic Cleaner

Ultrasonic cleaner merupakan alat yang digunakan untuk membersihkan barang dengan bantuan gelombang ultrasonic. Gelombang suara yang digunakan pada umumnya memiliki frekuensi 20 -- 40 kHz.  Kelebihan menggunakan Ultrasonic cleaner adalah dapat melakukan proses dengan cepat dan maksimal tanpa menimbulkan adanya goresan atau lecet pada senyawa ekstraksi.

Gambar 3. Alat Ultrasonic Cleaner | Sumber : aliexpress.com
Gambar 3. Alat Ultrasonic Cleaner | Sumber : aliexpress.com
Cara kerja pada Ultrasonic Cleaner adalah dengan metode ultrasonic. Tahapannya adalah sebagai berikut :
  • Gelombang ultrasonic mengalami pemanasan.
  • Akibat dari adanya pemanasan tersebut,, senyawa ekstrak dapat terlepaskan.
  • Terdapat 2 efek ganda setelah senyawa terlepaskan, yaitu :
  • Pengacauan dinding sel sehingga kandungan senyawa didalam dapat terlepaskan
  • Pemanasan local pada cairan yang akan meningkatkan difusi ekstrak.

Dalam metode ultrasonic digunakannya gelembung kavitasi (cavitation) dalam prosesnya.

  • Kavitasi

Kavitasi adalah suatu efek yang diakibatkan oleh adanya radiasi gelombang ultrasonic. Kemampuan ultrasonik akan menghasilkan kavitasi ketika merambat  ke dalam suatu zat. Hal ini dikarenakan  tekanan lokal di sekitar permukaan luaran aktuator ultrasonic menurun hingga nilai yang cukup rendah dibawah tekanan uap jenuh zat cair. Dampak yang dihasilkan adalah timbullnya gelembung -- gelembung kecil yang hamper tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Untuk menghitung besaran getaran gelombang ultrasonik dapat dipergunakan persamaan sebagai berikut :

P = P -- Po................................................................ (persamaan 1.1)

Keterangan : p = tekanan gelombang ultrasonik (N/m2)

                  P =  tekanan local sesaat (N/m2)

                  Po = tekanan local keseimbangan (N/m2)

Tekanan didalam zat cair akan mengalami pengembangan hingga tumbuh gelembung mikro ( micro bubble).

  • Pengujian Efektivitas Daun  Pepaya

Dalam pengujian tingkat kefektifan obat pepaya sebagai alternative obat immonumodulator, maka digunakannya bahan uji coba yaitu tikus putih.

Gambar 4. Grafik Pengujian Efektifitas Daun Pepaya | Sumber : Susilawati, Yasmiwar.,dkk. 2019. Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Pepaya dengan Metode Induksi Bakteri dan CBC -- Diff. Bandung : Universitas Padjadjaran
Gambar 4. Grafik Pengujian Efektifitas Daun Pepaya | Sumber : Susilawati, Yasmiwar.,dkk. 2019. Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Pepaya dengan Metode Induksi Bakteri dan CBC -- Diff. Bandung : Universitas Padjadjaran
Berdasarkan gambar 4 diketahui bahwa pada hari ke-8 dan 15 telah terjadi peningkatan yang signifikan pada semua kelompok kecuali kelompok normal yang disebabkan oleh terjadinya inveksi bakteri kedalam tubuh tikus akibat adanya perlakuan induksi pada hari ke-7. Pada hari ke-9 dan 16 terjadi penurunan nilai neutrophil dikarenakan nutreofil bergerak menuju tempat terinfeksi kurang lebih 7-8 jam dan 1 hari  selanjutnya akan bergerak menjauhi tempat terinfeksi. 

Oleh karena itu, penggunaan ekstraksi daun pepaya dapat digunakan sebagai alternative obat imunomodulator dikarenakan terjadi peningkatan signifikan pada netroufil. Netroufil merupakan tipe sel multifungsi pada imunitas bawaan yang berkontribusi dalam pembunuhan benda asing dan bertanggung jawab terhadap produksi antibodi yang menyebabkan adanya peningkatan imunitas dalam tubuh. Kandungan zat dalam netroufil dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri serta memediasi sel lain dari sistem imun.

PENUTUP

Berdasarkan  penelitian yang telah dilakukan didapatkan simpulan bahwasannya daun pepaya dapat digunakan sebagai allternatif obat immonumodulator. Hal ini berdasarkan dengan adanya peningkatan signifikan pada netroufil. Netroufil merupakan tipe sel yang akan berkontribusi terhadap pembentukan antibodi. Penggunaan alat ultrasonic cleaner dapat menimbulkan adanya irradiasi gelombang ultrasonic yang dapat dimanfaatkan untuk mengekstrak daun pepaya pada suhu rendah, pelarut yang lebih rendah, dan waktu yang relative lebih singkat.

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmad,N., Fazal,H.,Ayaz.,M.,2011., Dengue Fever Treatment with Carica papaya Leaves Extract, Asian Pac J Trop Biomed. 1(4) : 330-333

Marfo,E.K,Oke,O.L., dan Afolabi,O.A. 1986. Chemical Composition of Papaya, Food Chemistry 22 : 259-266

Mason, T.J. 1990. Introduct ion, Chemistry with Ultrasound, London : Elsevier Applied Science.

Nugroho,A.,Heryani,H.,dan Choi.,H.J.S 2017. Identification and Quantification of Flavonoids in Carica papaya Leaf  and Peroxynitritescavenging Activity, Asian Pac .J. Trop. Biomed. 7(3) : 208-213

Otsuki,N.,N.H.Kumagai,E.,dan  Kondoc,A.,Iwataa.,S. 2010. Aqueous Extract of Carica papaya Leaves Exhibit Anti-Tumor Activity and Immonumodulatory Effect J. Ethnopharmacol. 127 : 760 - 767

Subowo.1996. Efek Imunomodulator dari tumbuhan obat. Warta Tumbuhan Obat Indonesia hal 1-4.

Susilawati, Yasmiwar.,dkk. 2019.  Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Pepaya dengan Metode Induksi Bakteri dan CBC -- Diff. Bandung : Universitas Padjadjaran

Weir,DM.1996.Imunologi Dasar. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Zunjar, V., Mammed, D., Trivedu, B.M., Daniel, N., 2011. Pharmacognostic, physicochemical, and phytochemical studies on Carica papaya Linn. Leaves, Pharmacognosy Journal, (3):5-8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun