Mohon tunggu...
M Akhsanul Akhlaq
M Akhsanul Akhlaq Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Email : akhlaqmuhammad100@gmail.com Instagram : @akhsan_al454 Nomor wa : 088808931161 Kini sedang menempuh pendidikan di Pesantren Ekonomi Darul Ukhuwah Jakarta Motivasi menulis adalah menciptakan karya yang dapat dikenang oleh sejarah dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini | Apa bedanya kebodohan dan ketidakmampuan ??

12 Januari 2021   00:16 Diperbarui: 12 Januari 2021   19:37 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terkadang kita terjebak dengan paradigma pemikiran bodoh dan tidak mampu padahal setelah dilakukan analisa sebab akibat, hal itu merupakan sebab dari adanya keputus asaan atau menyerah sebelum titik pengorbanan selesai.

Pada umumnya orang hanya mau melakukan percobaan dalam range 1 hingga 10, apabila sudah selebihnya orang akan mengatakan bahwa dirinya termasuk dalam golongan orang gagal. Ini merupakan ungkapan wujud keputus asaan.

Ungkapan akan memengaruhi psikis dari orang tersebut, sehingga harus diperhatikan baik-baik dalam berungkap. Berbeda halnya dengan orang yang selalu optimis dan pantang menyerah. Dalam benak pikirannya, apabila mereka gagal maka yang akan mereka katakan adalah " Mungkin saja kemampuan saya baru sebatas ini". Ungkapan tersebut akan menimbulkan reaksi balik bahwasanya, saya harus berusaha lebih optimal dan maksimal esoknya.

Dengan pola pikir yang selalu positive thinking akan melahirkan paradigma semangat berkarya dan berpikir kritis. Dengan berpikir kritis akan mendorong rasa keinginan tahu-an. Keinginan tahu-an yang tinggi akan memperkaya wawasan dan informasi yang kita miliki. 

Dengan demikian maka kebodohan dapat dihindarkan.

Berkaitan dengan ketidakmampuan, adanya ketidakmampuan dapat disebabkan oleh berbagai faktor salahsatunya adanya kurangnya pengalaan. Apabila kurang pengalaman, maka solusinya adalah perbanyak pengalaman dengan hal baru. Akan tetapi pengalaman tanpa disertai dengan wawasan baru maka sama halnya dengan berenang dalam lautan. Maknanya adalah penambahannya tetap ada tapi sedikit demi sedikit. Berbeda halnya dengan menambah pengalaman disertai dengan bertambahnya wawasan/ilmu, maka itu akan menjadikan orang lebih terampil dan berbakat.

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat berdasarkan paparan opini diatas adalah untuk selalu berpikir positif, karena dengan berpikir positif akan melahirkan paradigma yang positif pula. Sehingga pemikiran bodoh, gagal, dan tidak mampu dapat dihilangkan dalam diri sendiri.

Terimakasih atas perhatian dan antusiame dalam membaca.

Share,Like,dan Komentarnya...😁😁

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun