Terkadang kita terjebak dengan paradigma pemikiran bodoh dan tidak mampu padahal setelah dilakukan analisa sebab akibat, hal itu merupakan sebab dari adanya keputus asaan atau menyerah sebelum titik pengorbanan selesai.
Pada umumnya orang hanya mau melakukan percobaan dalam range 1 hingga 10, apabila sudah selebihnya orang akan mengatakan bahwa dirinya termasuk dalam golongan orang gagal. Ini merupakan ungkapan wujud keputus asaan.
Ungkapan akan memengaruhi psikis dari orang tersebut, sehingga harus diperhatikan baik-baik dalam berungkap. Berbeda halnya dengan orang yang selalu optimis dan pantang menyerah. Dalam benak pikirannya, apabila mereka gagal maka yang akan mereka katakan adalah " Mungkin saja kemampuan saya baru sebatas ini". Ungkapan tersebut akan menimbulkan reaksi balik bahwasanya, saya harus berusaha lebih optimal dan maksimal esoknya.
Dengan pola pikir yang selalu positive thinking akan melahirkan paradigma semangat berkarya dan berpikir kritis. Dengan berpikir kritis akan mendorong rasa keinginan tahu-an. Keinginan tahu-an yang tinggi akan memperkaya wawasan dan informasi yang kita miliki.
Dengan demikian maka kebodohan dapat dihindarkan.
Berkaitan dengan ketidakmampuan, adanya ketidakmampuan dapat disebabkan oleh berbagai faktor salahsatunya adanya kurangnya pengalaan. Apabila kurang pengalaman, maka solusinya adalah perbanyak pengalaman dengan hal baru. Akan tetapi pengalaman tanpa disertai dengan wawasan baru maka sama halnya dengan berenang dalam lautan. Maknanya adalah penambahannya tetap ada tapi sedikit demi sedikit. Berbeda halnya dengan menambah pengalaman disertai dengan bertambahnya wawasan/ilmu, maka itu akan menjadikan orang lebih terampil dan berbakat.
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat berdasarkan paparan opini diatas adalah untuk selalu berpikir positif, karena dengan berpikir positif akan melahirkan paradigma yang positif pula. Sehingga pemikiran bodoh, gagal, dan tidak mampu dapat dihilangkan dalam diri sendiri.
Terimakasih atas perhatian dan antusiame dalam membaca.
Share,Like,dan Komentarnya...😁😁
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H