Mohon tunggu...
Ena Ariesha
Ena Ariesha Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Ena Ariesha adalah nama pena dari Liana Ariesha Khoerudin, M.Pd, seorang praktisi pendidikan yang berasal dari daerah kota sukabumi , bersemangat tinggi,enerjik dan juga pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Topeng Kesombongan yang Mengakar

1 Agustus 2022   11:00 Diperbarui: 1 Agustus 2022   11:06 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu, jangan sampai sifat sombongmu itu menghancurkan kehidupan serta masa depanmu yang membuat hidupmu akan semakin terasa sulit kedepannya.

Dari sekarang, ubahlah semua itu serta dirimu menjadi orang yang lebih baik agar hidupmu pun akan terasa lebih mudah dan bahagia.

  • Akan sering mengalami penolakan

Jika kamu terus -- menerus mempertahankan sifat sombong yang kamu miliki, maka kemungkinan besar kamu juga akan sering mengalami penolakan. Orang yang memiliki rendah hati saja sering mengalami penolakan, bagaimana dengan kamu yang memiliki sifat sombong tersebut ?

Karena itu, mulailah untuk belajar merubah semuanya dan menerima dirimu dengan apa adanya. Agar orang lain juga bisa menerimamu dengan cara sudut pandang yang sama. Coba kamu bayangkan, sampai kapan kamu terus mempertahankan sifat sombong ini. Jika orang yang rendah hati saja masih sering mengalami penolakan bagaimana dengan kamu. Belajar untuk berubah dan menerima diri kamu dengan apa adanya. Itu akan sangat membantu kamu agar diterima oleh orang sekitar.

Simpulan

Kesombongan adalah wujud kecongkakan hati. Bentuk watak manusia yang angkuh dan tidak sadar diri.

Padahal, manusia itu bisa apa jika Allah tidak mengendaki. Tah semua yang terjadi ini dalah atas kuasa Allah.

Manusia hanya akan menjadi pelaku. Allah mutlak sebagai sutradara. Termasuk juga atas semua pencapaian dalam hidup.

Rasulullah Saw. menegaskan dalam salah satu sabdanya, "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat takabur (sombong) walaupun hanya sebesar biji sawi." (HR. Muslim).

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Al-Husain, telah menceritakan kepara kami Muhammad ibnu Kasir, dari Abdullah ibnu Waqid dari Abu Raja Al-Harawin yang mengatakan bahwa is tidak pernah menjumpai orang yang jahat perangainya kecuali ada pada diri orang yang sombong lagi membangga-banggakan dirinya serta merendahkan orang lain.

Maka itu, perlu kita ingat kesombongan adalah awal kehancuran, bukti dari hal ini kisah alkitab, yaitu raja Nebukadnezar yang jatuh ke dalam dosa kesombongan karena kekayaan dan kekuasaan yang ia miliki, namun pada akhirnya ia pun jatuh bahkan direndahkan sedemikian rupa.
Karena itulah, lebih baik menghindari akan kesombongan yang mengakar dalam diri kita, selain itu cobalah mengintropeksi diri atau bermuhasabah agar tidak terjebak dengan sikap tinggi hati tersebut. Cukuplah, rasa sukur dan rendah hati menjadi feedback dari kesuksesan kita terhadap semua orang dan Allah SWT. Karena boleh saja apa yang nampak lebih kuat di mata ternyata jauh lebih buruk daripada mereka yang terlihat lebih lemah dari kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun