Mohon tunggu...
Ena Mahdalena
Ena Mahdalena Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu Rumah tangga

Hobi saya jalan-jalan dan belanja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ananda Kebanggaan Ibu

11 November 2023   12:09 Diperbarui: 11 November 2023   12:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hri-hariku sama seperti biasa. Berangkat pamit ke ibu yang akan bekerja, lalu naik motor ke sekolah, belajar, sesekali mengunjungi perpustakaan, lalu pulang kembali ke rumah. Saat ujian selesai, teman-teman merasa lega karena sudah terbebas dari beban. Namun, justru diriku ada sesuatu yang hilang. Ya aku haus belajar. Jadi aku mencari kebahagiaan dengan cara mengajar les privat di rumah orang.

"Ayah, adek belajar dulu. "Muridku yang berusia 11 tahun pamit ke ayahnya yang baru pulang kerja.

Bapak...aku tidak pernah minta izin untuk belajar kepadamu. Aku belajar karena aku ingin. Aku iri kepada mereka yang memiliki bapak, bermanja kepadanya, kemudian di ajak pergi ke tempat wisata.

"Kak kenapa murung?" Tiba-tiba aku tersadar dari lamunan.

"Enggak. Yuk, belajar yang rajin supaya orangtua kamu bangga." kataku padanya sambil tersenyum

Pagi ini, matahari terlalu menyilaukan mata . Suasana pagi begitu dingin karena tanah yang basah oleh air hujan semalam. Dibebrapa rumah, masih terlihat sisa air menetes dari atap. Aku percaya, harmoni alam mendukungku untuk menerima pengumuman kelulusan sekolah dan universitas. Sudah tiga tahun aku menem[a diri dan kini hasil yang kuimpikan telah tiba.

"Selamat kepada Ananda Nur syahida. Meraih peringkat ke 1 se-Jawa Timur, Ananda juga menduduki peringkat ke 2 tingkat nasional. Dimohon kepada Ananda dan Orangtua untuk maju ke depan menerima penghargaan dari kami.

Senyumku begitu lebar. Sementara Ibu berkaca-kaca mendengarnya. Kami cepat-cepat bersiap ke depan. Aku todak boleh somobong. Inilah buktiku pada ibu bukan orang yang hina. beliau mampu mendidikku, memberikan yang terbaik layaknya orang tua lainnya, sehingga aku mebuatnya bangga.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun