persemaian tanaman berbasis IoT dengan kontrol otomatis faktor abiotik sebagai upaya optimalisasi hasil persemaian.
Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan inovasi terbaru dalam bidang pertanian yaitu "SeedSmart" inkubatorPersemaian adalah tahap awal yang penting dalam menumbuhkan benih menjadi bibit siap tanam. Area untuk penyemaian, atau persemaian, harus disesuaikan agar optimal bagi perkecambahan benih. Saat ini, penyemaian tradisional masih menggunakan sungkup plastik dengan pengawasan manual, menghadapi berbagai kendala seperti serangan hama, cuaca ekstrem, dan kelalaian manusia. Masalah umum dalam proses penyemaian adalah etiolasi akibat kurangnya pencahayaan, membuat bibit tumbuh memanjang dengan batang tidak kokoh, daun kecil, dan berwarna kuning. Bibit yang terkena etiolasi tidak dapat tumbuh optimal dan tidak bisa ditanam.
Tim seed smart yang beranggotakan 5 orang dari lintas jurusan yaitu Een (Teknik Fisika 2021), Aris Syifa Agustina (Teknik Fisika 2021), Yudi Pranata (Teknik Fisika 2021), Priya Qolbu Dhiyaan Amar (Teknik Elektro 2022), dan Anindya Rizky (Rekayasa Kehutanan 2021) mencoba membuat "SeedSmart" sebagai bentuk usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sehingga produksi bahan pangan dalam negri dapat optimal dan diharapkan membantu pemenuhan  pangan dalam negri.
 SeedSmart memiliki sejumlah fitur unggulan yang menjadikannya sebagai solusi inovatif dan menarik di sektor pertanian. Alat ini mampu mengontrol suhu, pencahayaan, dan kelembapan secara otomatis untuk memenuhi kebutuhan benih secara optimal.
Selain itu, SeedSmart dilengkapi dengan kamera untuk image processing yang memberikan informasi mengenai perkembangan dan pertumbuhan benih. Data hasil image processing serta faktor abiotik lainnya akan terhubung dengan perangkat seluler untuk penyimpanan dan analisis data penyemaian. Â Dengan demikian, SeedSmart diharapkan dapat meningkatkan hasil dan efisiensi persemaian serta berkontribusi positif pada sektor pertanian Indonesia. Â
"Alat ini didesain serba otomatis dan dilengkapi dengan kamera agar bisa dipantau melalui Android secara real-time," jelas Een.
Anggota tim lainnya, Aris, menambahkan, "Temperatur, kelembapan, dan cahaya juga dibuat otomatis menyesuaikan kebutuhan tanaman sehingga tanaman bisa tumbuh dengan optimal."
Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk berbagai tantangan dalam proses persemaian tanaman dan membantu meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H