Mohon tunggu...
Zaid Muhamad
Zaid Muhamad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - krv suite

Meninggalkan jejak lewat pena tak bertinta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Walmart Mulai Tutup di US, sedangkan Minimarket Tumbuh Pesat di Indonesia

20 Mei 2023   16:11 Diperbarui: 20 Mei 2023   16:59 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa Walmart mulai menutup beberapa gerai di Amerika Serikat, sementara Indomaret terus berkembang pesat di Indonesia.

Pertama, perbedaan dalam struktur pasar dan kompetisi. Pasar ritel di Amerika Serikat sangat kompetitif, dengan adanya persaingan sengit antara berbagai pemain besar seperti Walmart, Target Store, dan Amazon. Hal ini menyebabkan Walmart harus berhadapan dengan tantangan persaingan yang tinggi, termasuk pertumbuhan pesat perdagangan daring. Di sisi lain, di Indonesia, meskipun ada beberapa pemain besar dalam industri ritel seperti Alfamart, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan meningkatnya jumlah penduduk berkontribusi pada permintaan yang terus berkembang, memberikan peluang bagi Indomaret untuk tumbuh dengan cepat.

Kedua, perbedaan dalam strategi ekspansi dan penargetan pasar. Walmart di Amerika Serikat telah mencapai tingkat penetrasi pasar yang tinggi, dengan memiliki ribuan gerai di seluruh negara. Dalam beberapa tahun terakhir, fokus Walmart beralih ke investasi dalam platform e-commerce mereka untuk mengimbangi pergeseran perilaku belanja konsumen yang semakin beralih ke belanja online. Sementara itu, Indomaret di Indonesia terus melakukan ekspansi agresif dengan membuka gerai-gerai baru di berbagai wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan. Indomaret juga memiliki keunggulan dalam menjangkau segmen pasar yang lebih luas, dengan menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Ketiga, perbedaan dalam strategi harga dan penawaran produk. Walmart di Amerika Serikat dikenal dengan strategi harga rendah mereka yang berfokus pada "Everyday Low Price". Namun, dengan meningkatnya persaingan dan adanya tekanan dari pesaing seperti Amazon, Walmart harus beradaptasi untuk tetap bersaing. Di sisi lain, Indomaret di Indonesia menawarkan produk dengan harga yang terjangkau dan menyesuaikan penawaran mereka dengan preferensi konsumen lokal. Indomaret juga menawarkan kenyamanan dan kemudahan berbelanja, yang merupakan faktor penting dalam lingkungan yang sibuk seperti di Indonesia.

Dalam kesimpulannya, faktor-faktor seperti persaingan yang ketat di pasar Amerika Serikat, strategi ekspansi yang berbeda, dan penargetan pasar yang berbeda telah mempengaruhi performa Walmart di Amerika Serikat dan Indomaret di Indonesia. Meskipun tidak ada satu alasan tunggal untuk perbedaan ini, faktor-faktor ini secara kolektif mencerminkan kondisi pasar, strategi bisnis, dan preferensi konsumen yang berbeda di kedua negara tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun