Syutt...!!! Jangan niatkan sebagaimana judul ya. Nanti dah kita bahas. Kalau tidak diakhir coretan ini, ya mungkin di tengahnya. Simak aja biar g gagal paham.Â
Pertukaran pelajar yang kini dikenal sebagai pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) banyak insan yang mengincarnya. Dari orang tua yang memiliki anak mahasiswa, juga mahasiswa itu sendiri.Â
Begitu juga dengan usia sma yang masih belum bergelar maha. Dengan kata lain masih menjadi siswa. Belum mahasiswa. Untuk mengikuti program ini, ya tentu harus memenuhi syarat, sebagaimana syarat mengikuti program pertukaran pelajar. Iya kan.Â
Tokoh populer yang pernah mengikuti program pertukaran pelajar ini adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.Â
Anies Baswedan pernah bercerita kenangan inspiratifnya saat ikut program pertukaran pelajar. Bukan kaleng - kaleng sebagaimana bahasanya Maell Le.Â
Anies ikut program pertukaran pelajar di negara pusat kantor Google berada. Taukan? Ya di Amerika Serikat. Informasi yang beredar pertukaran pelajar yang diikuti Anies dihelat oleh American Field Services.Â
Serunya lagi tuh, mantan menteri pendidikan ini ikut saat masih kelas berapa ya. Yang jelas sih beritanya saat masih menimba ilmu di SMAN 2 Yogyakarta .
Sebagaimana manusia yang lain yang doyan mengenang masa - masa SMA, Anies Baswedan juga punya kenangan lo. Dan terlihat sangat bangga menceritakan kenangannya. Kenangan apakah itu?!Â
Bukan hanya kenangan lo, tapi juga ada nilai dakwahnya. Karena dalam berita yang mimin baca, Pak Anies tinggal bersama keluarga yang menjadi koordinator pendidikan di tempat ibadah Agama lain.Â
(Enggak usah disebutin deh. Takut rasis)Â
Nah, lalu kemudian, bagaimana episode selanjutnya.Â
Singkat berita yang Saya pahami, Anies Baswedan begitu kuat dengan powernya. Ditengah komunitas Non Muslim, dan di Negara yang bukan negara Islam, Anies Baswedan mampu menunjukkan betapa indahnya Indonesia dan betapa mulianya Islam.Â
Ceritanya sih, itu terjadi pada tahun 1988. Lengkapnya, cari di google aja deh. Ada fotonya juga loh, ganteng ya Pak Anies saat SMA. He.Â
Karena, kita bakal kembali ke judul. "Jangan lupa incar jodoh". Jodoh bukan berarti pasangan hidup saja. Karena maknanya kita luaskan. Jodoh, artikan saja sebagai pasangan. Ya. Sinonim Jodoh adalah pasangan hidup.Â
Calon Pasangan hidup yang tidak kalah pentingnya dengan calon istri atau calon suami adalah Ilmu Pengetahuan. Namun, jangan pula gara - gara Ilmu pengetahuan, jodoh dilupakan. Maksudnya apa to?!.Â
Maksudnya adalah dibalik program pertukaran pelajar yang diantara misinya adalah perkenalan budaya, toleransi, persahabatan, dan istilah sejenis lainnya tentu saja atau pasti ada Ilmu Pengetahuan disana.Â
Sedangkan Ilmu pengetahuan yang jika hanya dipendam sendiri tanpa dibagikan, ya ga Asyik juga.Â
Oleh sebab itu, sebagai mahasiswa abadi yang g pernah ikut dalam program ini, bagikan link sosmednya dong tentang wilayah / negara yang teman - teman kunjungi.Â
Ristislah sebuah sosmed yang bisa menghasilkan uang, atau carilah inspirasi usaha yang tidak melalaikan dari apa yang disebut kebutuhan disaat usia atau masa sudah berubah. Masa dimana sekarang kita meminta, dan suatu saat kita yang diminta.Â
Iya. Saya hanya ingin berpesan kepada kalian wahai generasi penerus bangsa. Persiapkan jodoh dan masa depan Anda sejak dini. Karena, pengalaman mereviuw, bahwa cerdas di usia muda belum tentu baik masa depannya.Â
Sudah terlalu banyak bukti, karena dunia kerja dan dunia yang dicita-citakan banyak yang tidak sesuai harapan. Jangan hanya terlena dengan prestasi usia muda. Bercerminlah kepada berita beberapa atlit. Walau sudah mengharumkan nama bangsa, tapi ujung-ujungnya...Browsing aja.Â
Tentu, fenomena tersebut bukan semata salah bangsa yang sudah membesarkan, melainkan siapa saja dan oknum - oknum pemangku amanah yang tidak sedikit yang berbisnis dibalik penderitaan rakyat. Wallahua'alam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H