Mohon tunggu...
SURAT TERBUKA
SURAT TERBUKA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pingin Masuk Syurga Bi Ghoiri Hisab

Mencari Doa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Optimis Revolusi Mental, tapi “Kemandirian Energi, doang” Paradoks?

24 Desember 2015   08:16 Diperbarui: 24 Desember 2015   09:31 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Percuma kita memiliki kekayaan alam yang melimpah bila kita tidak bisa mengolahnya secara baik. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki SDM (sumber daya manusia) unggul dan bermental positif, entah mereka punya SDA (sumber daya alam) melimpah atau tidak,”bunyi sebuah tulisan dalam website http://www.revolusimental.or.id.

“Sejatinya, sudah 58 tahun BUMN energi itu menjadi tulang punggung pemenuhan energi nasional. Bukan hanya turut menghasilkan sumber energi berupa minyak dan gas bumi yang berkontribusi sebagai devisa bagi negara, Pertamina juga memiliki tugas menyediakan dan mendistribusikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan gas yang terus meningkat. Kini di saat energi fosil (migas) semakin mahal dan cadangan terbatas, Pertamina gencar mening katkan kemandirian energi. Salah satunya dengan mengonversi energi dari BBM ke bahan bakar gas (BBG)”tulis Jajang pada http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/

“Pertamina membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah, di antaranya dari sisi regulasi. Pasalnya, bahkan di dalam negeri sendiri, Pertamina tidak diberi wewenang lebih dibandingkan pesaingnya,” mengutip info dari http://www.kompasiana.com

Pesimis adalah sikap atau pandangan tidak mempunyai harapan baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dan sebagainya). “Perubahan karakter bangsa tersebut, kata Jokowi, merupakan akar dari munculnya korupsi, kolusi, nepotisme, etos kerja tidak baik, bobroknya birokrasi, hingga ketidaksiplinan. Kondisi itu dibiarkan selama bertahun-tahun dan pada akhirnya hadir di setiap sendi bangsa. Oleh sebab itu, saya menawarkan ada sebuah revolusi mental,ujar Jokowi,” mengutip berita di beberapa media.[caption caption="Inovasi Pertamina"][/caption]Sedangkan Paradoks adalah pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran, dan itulah yang terjadi dibalik upaya bersama untuk Kemandirian Energi untuk Indonesia Mendunia.

Saat ini PT Pertamina Persero (Pertamina) sedang melakukan banyak pengujian sumber energi alternatif untuk mencegah terjadinya krisis energi akibat terbatasnya pasokan migas. Upaya itu sudah terbukti melalui pengembangan sekaligus pemanfaatan panas bumi, hidropower, tenaga surya dan lain-lain.

Hal ini merupakan sebuah upaya yang harus didukung mengingat pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, konsumsi energi yang juga sudah terbukti bahkan dipastikan akan mengalami peningkatan. Namun, sebagaimana yang kita ketahui, sumber daya migas merupakan sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui.

http://www.kompasiana.com menyatakan, tak hanya demi kepentingan nasional, Pertamina pun sebenarnya punya potensi menjadi penyedia energi untuk kebutuhan dunia dan tidak kalah dibandingkan perusahaan sejenis dari luar negeri. Baik dari sisi sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun teknologi, Pertamina siap berkiprah lebih luas di tingkat internasional.

Permasalahannya kemudian, bagaimana segera mewujudkan itu sebagai solusi seiring inovasi yang juga berkaitan dengan REVOLUSI MENTAL???

Sebagai rakyat yang berusaha menghilangkan trauma atas mental-mental yang ditunjukkan para pemangku di negeri ini, maka kami sangat berharap mari serius, serius, serius, serius, serius, serius, dan jangan main-main. Karena disatu sisi, idealisme di bangsa ini banyak yang aneh.  

Semakin aneh kita rasakan (menyimak sumber dari kompasiana, diatas), dalam perioritas pembahasan semangat Kemandirian Energi untuk Indonesia Mendunia. Semangat ini diusung, tentu jangan sebatas oleh Pertamina, namun juga oleh kita semua karena kita tau bahwa Pertamina adalah perusahaan penyedia sumber daya energi terkemuka di Indonesia.

Disisi lain Pertamina juga senantiasa berupaya untuk mewujudkan kemandirian dalam hal ketahanan energi nasional. Salah satunya dengan membantu Pemerintah Indonesia untuk mengurangi impor agar dapat meningkatkan produksi sumber daya energi. Lagu apa lagi yang kurang.

Oleh sebab itu, menagih REVOLUSI MENTAL dari diri kita, supaya bangsa ini optimis untuk sesuatu yang besar dan nyata ini, saya rakyat awam ini mengajak kita semua untuk mendukung bagaimana mewujudkan kemandirian energi Indonesia yang mendunia?. Diposisi yang sama melalui HUT Pertamina ke 58, Ayo Kerja, Kerja, Kerja dan

  1. Bangun Sinergi Bermitra
  2. Bangkitkan inovasi dari Agropower
  3. Permudah Regulasi untuk Pertamina Berjasa
  4. Maksimalkan pemanfatan panas bumi
  5. Bangkitkan inovasi dari hydropower
  6. Kurangi event-event norak yang menghabiskan uang
  7. Perbanyak event yang memberdayakan potensi inovasi energi untuk Indonesia Mendunia

Semoga bermanfaat.

Salam Inovasi menuju Kemandirian Energi untuk Indonesia Mendunia, Selamat HUT Pertamina ke 58.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun