Senyummu Nanda mengalahkan indahnya senja
Untukmu Nanda peluhku serasa cinta
Tak ada lelah, tak ada duka
Karena bahagiamu adalah syurga
Ayah mohon kepadamu Nanda
Jangan biarkan kerjaku hina
Apalagi berdusta menghianati Negara
Menjadi Koruptor menyengsarakan sesama
Nanda……..
Kulingkari angka dan masa kembara usia
Berlalu kadang dalam bahagia dan nestapa
Banyak sangka merajut pada cita
Sayang asa kadang berbuah hampa
Nanda………
Kujadikan engkau sebagai raja
Maka jadilah raja yang berpedoman agama
Walau rakyatmu hanya ayah dan bunda saja
Untukmu Nanda tak cukup kerja dan do’a
Apalagi hanya kata dan airmata
Nanda….
Usiaku memang belum berkepala lima
Sedangkan Nanda adalah raja pertama
Tapi jangan lihat ayah masih muda
Karena pasti akan mengukir senja
Kau harus tau Nanda
Celaka itu memang bukan sebuah rencana
Karena celaka adalah kehendak yang kuasa
Untuk itu Nanda Kusiapkan diri asuransi Jiwa
Yang sudah direstui oleh Negara
BPJS Ketenagakerjaan namanya
Aku ikut Nanda
Sebagai bukti Ayah Cinta
Agar engkau tak payah membalas jasa
Karena cintaku kepadamu tak berharap jasa
           Siapapun yang pernah merasakan menjadi Ayah, bait diatas terlalu ringan dibandingkan rasa cinta kita kepada Anak. Namun, bukannya menyalahkan sahabat, pengalaman yang paling norak saya rasakan adalah ketika tujuan melahirkan anak agar ada yang merawat kita di hari tua. Bagi saya itu sungguh norak dan merupakan sebuah prilaku Ayah yang kurang bijaksana.
           Harapan bersama cukuplah penderitaan anak karena niat yang kurang benar dan kurang mantap di malam pertama. Ayooo….ngaku!!!, tapi walau demikian, anak juga pasti akan tetap menjadi Ayah, dan kita akan menjadi kakek. Anak harus kita didik berbhakti karena takdirnya ada pada ridha kita sebagai orang tua. (Ridallah pi ridhal walidain.Hadist)
Sehingga mari, jika kita benar-benar sayang kepada anak, jangan lagi kita punya rencana membebani mereka di hari tua, di saat kita menjadi kakek. Disaat kita dipundak mereka tertandu ke kuburan. Marilah kita rencanakan masa depan kita dan masa depannya, salah satu upaya itu bisa kita lakukan dengan mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Sebagai keseriusan untuk mengajak semua sahabat, mari kunjungi http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/. Di link itu kita bisa melihat apa saja program BPJS Ketenagakerjaan yang sesuai dengan visionerisme kita masing-masing. Dan yang paling penting adalah keikutsertaan kita di BPJS Ketenagakerjaan ini diantaranya terurai di BPJS-K adalah Revolusi Mental Berbagi?. Selengkapnya di : http://www.kompasiana.com/emzet-g-alkautsar/bpjs-k-adalah-revolusi-mental-berbagi_566743286223bd2b0d6bc9e4
Â
Salam Sayang anak,
Salam Visionerisme Ayah!!!
Salam Revolusi Mental!!!
Assalamualaikum.WR.WB.