Saya (Hehe) walaupun nama tidak akan berubah di KTP, KK, Ijazah dan semoga bisa dirubah minimal dengan menambah “alias” disana, (sekali lagi) saya sudah mengganti nama saya, karena (faktor perjalanan sakitnya kehidupan) dan setelah mengganti nama ada hal yang nyata walau tidak ilmiah (tidak percaya juga EGP) dan terkesan tidak menghargai orang tua, tapi beliau pasti setuju. Nama saya yang asli Muhammad Hamzanwadi, tapi sekarang setelah saya punya anak dan factor lainnya, maka saya abadikan nama anak saya dan adicita lainnya; dan nama saya yang sekarang adalah Emzet G al-Kautsar. (Cukup. Sekilas Info).
Menyingkat kata, terkait proses pemberian nama (melalui SMS, BBM dsb), berikut beberapa nama Bayi yang diberikan oleh Gubernur NTB dengan jarak waktu (direspon) kurang dari 12 Jam.
- Ahmad Fawwaz Muyassar
Bayi ini adalah putra dari pasangan Parhan dan Fauziah. Mereka tak punya gelar, bukan lulusan perguruan tinggi, tapi dipenuhi bangkai printer dan bagi saya beliau sangat ahli sebagai tekhnisi, dan bekerja di kamar kecil kurang lebih berukuran 3 x 1,5 meter, tidak pernah disentuh bantuan Pemda. Saya kabarkan agar pembaca tau bahwa bukan orang penting yang diberikan nama oleh Gubernur NTB, melalui seremonial dan sebagainya.
Tapi ini menunjukkan respon beliau kepada Rakyat. Hanya saja pejabat-pejabat dekat beliau, Pol-PP di kantornya, dan apa mungkin sebutan tugas mereka (di Kantor & Pendopo) yang merusak Gubernur baik hati ini, di kalangan yang belum mengenal siapa beliau, terutama dimata saya, karena mereka pernah menghalangi niat baik saya.
Ahmad Fawwaz Muyassar, lahir pada Kamis, 24 September 2014. (Bisa di Cek di Kantor Dukcapil Lotim) semoga sudah memiliki akta kelahiran karena saya tau agak rumit prosesnya disana. Catatan di RUSD Soedjono Selong, Fawwaz, kejaan atau jejalaeannya lahir sekitar Pukul 15.10. “Lamun jam lahirne le Rumah Sakit, Sore jam 4 lebih sepulu gene, tepatnya pada Hari Raya Idul Adha” cerita Parhan.
Sejak Fawwaz Lahir, Parhan ragu memberikan nama untuk putra ke dua-nya itu, dengan tujuan tertentu di rahasia kehidupannya. Jarak satu hari (Jum’at, 25/9/2015) maka Parhan, Istri dan Keluarga, pulang dari RSUD Dr. Soedjono-Selong. Mulai saat itu, Parhan berikhtiar mencari tokoh ternama yang dipercaya berkah memberi nama.
Ilham pun datang. Pagi Sabtu (26/9/2015), Parhan jalan kaki sambil membawa bayi ke Rumah Pribadi Gubernur NTB di Gelang Kec. Sukamulia Lombok Timur, jarak 1 Km dari rumah pemilih Gubernur NTB Dua Priode ini.
Bersambung…………..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H